Sabtu, 14 Januari 2017

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP Staphylococcus Epidermidis DAN FORMULASINYA SEBAGAI BEDAK TABUR



UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP Staphylococcus Epidermidis DAN FORMULASINYA SEBAGAI BEDAK TABUR

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Samarinda

Oleh:
AGUSTIANI MASLIYANA
723901S.12.053

AKADEMI FARMASI SAMARINDA
SAMARINDA
 2015
ABSTRAK
Jerawat terjadi karena penyumbatan pilosebaseus (kelenjar minyak) dan peradangan yangumumnya dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Gambir memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis yang diduga menjadi penyebab jerawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan memformulasikan ekstrak etanol gambir dalam bentuk sediaan bedak tabur yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik sediaan.
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) yang diperoleh dari pedagang Pasar Segiri Samarinda diidentifikasi keaslian dan kemurniannya serta ada tidaknya kandungan urea. Setelah diidentifikasi dilanjutkan dengan ekstraksi gambir dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95% (1:10) hingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang terkandung dalam gambir. Ekstrak etanol gambir selanjutnya diuji aktivitas antibakterinya dengan 3 variasi konsentrasi yaitu 3%, 6% dan 9%. Hasil uji antibakteri kemudian dianalisis dengan SPSS untuk menentukan konsentrasi yang akan diformulasikan dalam sediaan bedak tabur. Sediaan bedak tabur diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, homogenitas dan distribusi ukuran partikel.
Hasil penelitian menunjukkan Ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb.) pada konsentrasi 3%, 6% dan 9% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat sebesar 3,517 mm, 4,2 mm dan 6,783 mm. Sediaan bedak tabur yang dihasilkan memiliki bentuk serbuk halus homogen, dengan warna coklat muda dan aroma khas gambir. Distribusi ukuran partikel bedak tabur berkisar antara 210 (mesh 60) dan 250 (mesh 70).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan bedak tabur yang memenuhi persyaratan uji organoleptis, homogenitas dan distribusi ukuran partikel.

Kata kunci: gambir, maserasi, bedak tabur, Staphylococcus epidermidis

0 komentar:

Posting Komentar