LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR
Materi
Pertemuan VII
Salep II
Nama
: Akhmad Andy Sandra
NIM
: 723901S.12.054
Dosen
: Husnul Warnida, S. Si., M. Si., Apt
LABORATORIUM
FARMASETIKA DASAR
AKADEMI
FARMASI SAMARINDA
2013
Bab
I Pendahuluan
A.
Maksud Praktikum
Maksud
dari kegiatan praktikum Farmasetika Dasar ini adalah agar mahasiswa dapat
membuat sediaan berbentuk salep (unguenta) sesuai pustaka.
B.
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa
dapat membaca dan memahami resep
2. Mahasiswa
dapat menghitung dosis obat dalam resep
3. Mahasiswa
dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar
4. Mahasiswa
dapat menimbang bahan obat dengan benar
5. Mahasiswa
dapat meracik sediaan serbuk
6. Mahasiswa
dapat mengevaluasi sediaan serbuk
7. Mahasiswa
dapat membuat salinan resep dan memberikan informasi obat dalam resep
Bab
II Tinjauan Pustaka
Salep (Unguenta) adalah
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
(FI III, 33)
Cara pembuatan salep
(IMO, 55)
Aturan
umum ialah :
1. Zat
yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan
rendah
2. Zat
yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan
derajat ayakan no. 100
3. Zat
yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia,
setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain
4. Bila
dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai
dingin
Berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut.
Dasar salep hidrokarbon,yaitu terdiri dari antara lain:
1. Vaselin
putih,Vaselin kuning
2. Campuran
Vaselin dengan malam putih, malam kuning
3. Parafin
encer, Parafin padat.
4. Minyak
tumbuh-tumbuhan
Zat-zat yang dapat
dilarutkan dalam dasar salep. (IMO, 55)
Umumnya kelarutan obat dalam minyak lemak
lebih besar daripada dalam vaselin.
Champora,
Mentholum, Phenolum, Thymolum dan Guayacolum lebih mudah dilarutkan dengan cara
digerus dalam mortir dengan minyak lemak. Bila dasar salep mengandung vaselin,
maka zat-zat tersebut digerus halus dan tambahkan sebagian (+sama
banyak) Vaselin sampai homogen, baru ditambahkan sisa vaselin dan bagian dasar
salep yang lain.
Champora dapat
dihaluskan dengan tambahan Spiritus fortior atau eter secukupnya sampai larut
setelah itu ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit, diaduk sampai
spiritus fortiornya menguap.
Bila zat-zat
tersebut bersama-sama dalam salep, lebih mudah dicampur dan digerus dulu biar
meleleh baru ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit.
Zat-zat yang mudah larut dalam air. (IMO, 57)
Bila
masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia maka
obatnya dilarutkan dulu dalam sebagian dulu dalam air dan dicampur dengan
bagian dasar salep yang dapat menyerap air, setelah seluruh obat dalam air
terserap, baru ditambahkan bagian-bagian lain dasar salep, digerus dan diaduk
hingga homogen.
Dasar
salep yang dapat menyerap air antara lain ialah Adeps lanae, Unguentum Simplex,
hydrophilic ointment. Dan dasar salep yang sudah mengandung air antara lain
Lanoline (25% air), Unguentum Leniens (25%), Unguentum Cetylicum hydrosum
(40%).
Zat-zat
yang kurang larut atau tidak larut dalam dasar salep. (IMO, 59)
Zat-zat ini
diserbukkan dulu dengan derajat halus serbuk pengayak no.100 setelah itu serbuk
dicampur baik-baik dengan sama berat masa salep, atau dengan salah satu bahan
dasar salep. Bila perlu bahan dasar salep tersebut dilelehkan terlebih dahulu,
setelah itu sisa bahan-bahan yang lainditambahkan sedikit demi sedikit sambil
digerus dan diaduk hingga homogen. Untuk pencegahan pengkristalan pada waktu
pendinginan, seperti Cera flava, Cera alba, Cetylalcoholum dan Paraffinum
solidum tidak tersisa dari dasar salep yang cair atau lunak.
Kualitas salep yang baik adalah. (Ilmu
Resep Teori, 42)
1. Stabil,
selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu
dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua
zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus
lunak dan homogen.
3. Mudah
dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar
salep yang cocok.
5. Dapat
terdistribusi merat
Fungsi Salep
1. Sebagai
bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit.
2. Sebagai
bahan pelumas pada kulit.
3.
Sebagai pelindung untuk kulit yaitu
mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit.
Bab
III Pelaksanaan Praktikum
A. Resep
Asli I
1.
|
Resep Asli
Resep Standar
Pasta Lassari (FMS, 103)
R/ Acid. Salicyl 2
Zinci Oxyd 25
Myl. Tritici 25
Vas. Flav. ad 48
2. Kelengkapan
resep
Paraf dokter tidak tertera
Nomor telepon pasien tidak tertera
3. Penggolongan
obat
O :
W :
G :
B : acid. Salicyl, zinci oxyd, amyl. Tritici, vas.
Flav
4. Komposisi
bahan
Acid.
Salicyl : 0,4
Zinci
oxyd : 5
Amyl.
Tritici : 5
Vas.
Flav : 9,6
B. Uraian
bahan
1. Acidum
salicylicum (FI III, 56)
a. Sinonim : Asam
salisilat
b. Khasiat : Keratolikum,
antifungi
c. Pemerian : Hablur
ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna
putih, hampir tidak berbau,
rasa agak manis dan tajam
d. Kelarutan : Larut
dalam 550 bagian air dan dalam bagian etanol
(95%)P, mudah larut
dalam kloroform P, dan dalam
eter P, larut
dalam ammonium asetat P, dinatrium
hidrogen fosfat
P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P
2. Zinci
oxydum (FI III, 636)
a. Sinonim : Seng Oksida
b. Khasiat : Antiseptikum Lokal
c. Farmakologi : Bekerja bakteriostatis lemah dan membasmi
mikroorganisme yang kebetulan berada
dipermukaan kulit
d. Pemerian : Serbuk
amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa, lambat laun
menyerap
karbondioksida dari udara
e. Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)P,
larut dalam asam mineral encer dan dalam alkali
hidroksida
3. Amylum
tratici (FI III, 109)
a. Sinonim : Pati gandum
b. Khasiat : Zat tambahan
c. Pemerian : Serbuk
halus, kadang-kadang betupa gumpalan kecil,
putih, tidak berbau,
tidak berasa
d. Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
(95%) P
4. Vaselinum
flavum (FI III, 633)
a. Sinonim : Vaselin kuning
b. Khasiat : Zat tambahan
c. Pemerian : Massa
lunak, lengket, bening, kuning muda sampai
kuning, sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dngin
tanpa diaduk. Befluoresensi
lemah, juga jika dicairkan tidak
berbau, hampir tidak
berasa
d. Kelarutan : Memenuhi
syarat ysng tertera pada vaselinum album
C.
Penimbangan bahan
1. Salisilat : x 20 gram = 0,4 gram
2. Seng
oksida : x 20 gram = 5 gram
3. Pati
gandum : x 20 gram = 5 gram
4. Vas.
Flav. : 20 g – (0,4 g + 5 g + 5 g)
:
20 g – 10,4 g
:
9,6 g
D.
Cara kerja
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Timbang
bahan yang akan digunakan
3. Ayak
ZnO pada ayakan no. 100
4. Lebur
vaselinum diatas penangas air
5. Dilarutkan
as.salisilat dengan tetesi etanol 2-3 tetes (sampai larut), lalu keringkan
dengan pati gandum dan tambahkan ½ vaselin gerus ad homogen
6. Gerus
disalah satu mortit ZnO dan tambahkan sisa ½ vaselin gerus ad homogen
7. Masukkan
campuran no 5 ke no 6 gerus ad homogen
8. Timbang
bobot pot salep kosong
9. Masukkan
bahan dalam pot lalu timbang pot + isi untuk menentukan netto salep
10. Kemas
dan beri etiket biru
E. Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 1 11 Desember 2012
Nn. Murni
Cara pakai diketahui
|
OBAT LUAR
|
F. Edukasi
1. Obat
ini berfungsi untuk melindungi kulit dan sebagai antiseptik
2. Cara
pakai diketahui ; dioleskan pada kulit dan ditutup pakai kain kasa
3. Untuk
pemakaian luar
4. Simpan
ditempat sejuk dan kering
A. Resep
Asli II
1.
|
Resep Asli
Resep standar
Solutio camphorae
spirituosa (FMS, 127)
R/ camphorae 10
Ol. Cocos ad 100
2. Kelengkapan resep
Paraf
dokter tidak tertera
Nomor
telepon dokter tidak tertera
3. Penggolongan
obat
O
:
W
:
G
:
B
: Camphorae, Oleum cocos
4. Komposisi
bahan
Camphorae : 0,5 g
Oleum
cocos : 4,5 g
B. Uraian
bahan
1. Camphora
(FI III, 130)
a. Sinonim : Kamper
b. Khasiat : Antiiritan
c.
Pemerian :
Hablur putih / massa hablur, tidak
berwarna atau putih,
bau khas tajam, rasa pedas
dan aromatik.
d.
Kelarutan :
Larut dalam 700 bagian air, dalam satu
bagian etanol
(95%) P, dalam 0,25 bagian
kloroform P, sangat mudah
larut dalam eter P, mudah
larut dalam minyak lemah.
2. Oleum
cocos (FI III, 456)
a.
Sinonim :
Minyak kelapa
b.
Khasiat :
Zat tambahan
c.
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning
pucat, bau
khas tengik
d.
Kelarutan :
Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P atau
pada suhu
60° sangat mudah larut dalam kloroform P dan
dalam
eter P
C.
Penimbangan bahan
1.
Camphora :
x 5 g = 0,5 gram
2.
Oleum cocos :
5 g – 0,5 g = 4,5 gram
D.
Cara kerja
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Timbang
bahan sesuai penimbangan
3. Masukkan
campora dan tambahkan ol. Cocos dan gerus cepat ad homogen
Timbang kosong botol gosok
4. Masukkan
bahan dalam botol lalu timbang isi+botol untuk menentukan netto
5. Kemas
dan beri etiket biru
E. Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 2 11 Desember 2012
Gita
Obat gosok
|
OBAT LUAR
|
F. Edukasi
1. Obat
ini sebagai anti iritan dan obat gosok
2. Obat
ini digosok pada bagin luar
A.
Resep Asli III
1.
|
Resep Asli
Resep
standar
R/
Cold Cream
Spermaceti 125 g
Cera
alba 120 g
Parafin
cair 560 g
Nat.
Tetraborat 5 g
Aquades 190 ml
2. Kelengkapan
resep
Tanda
tangan dokter tidak tertera
Nomor
telepon tidak tertera
3. Penggolongan
obat
O :
W :
G :
B : Nat. Tertaborat
4. Komposisi
bahan
Cetaceum :
3, 125 gram
Cera alba :
3 gram
Paraffin cair : 14 gram
Nat. tetraborat : 0,125 gram
Aquades :
4,75 ml
B.
Uraian bahan
1. Spermaceti
(FI III, 141)
a.
Sinonim :
Setaseum, cetaceum
b.
Khasiat :
Zat tambahan
c.
Pemerian :
Massa hablur, bening, licn, putih
mutiara, dan bau rasa
lemah
d.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol (95%)P
dingin, larut dalam 20
bagian etanol (95%)P mendidih,
dalam kloroform P, dalam
eter P dalam karbondisulfida
P, dalam minyak lemak dan
dalam minyak atsiri
2. Cera
alba (FI III, 140)
a.
Sinonim :
Malam putih
b.
Khasiat :
Zat tambahan
c.
Pemerian :
Zat padat, lapisan tipis bening, putih
kekuningan, bau
khas lemah
d.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air, agak sukar
larut dalam
etanol (95%)P dingin, larut dalam kloroform P,
dalam
eter
P hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak
atsiri
3. Paraffin
cair (FI III, 474)
a.
Sinonim :
Paraffinum liquidum
b.
Khasiat :
Laksativum
c.
Pemerian :
Cairan kental, transparan, tidak
berfluoresensi, tidak
berwarna, hampir tidak
berbau, hampir tidak
mempunyai rasa
d.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol (95%) P,
larut dalam kloroform P
dan ala meter P
4. Natrii
tetraboras (FI III, 427)
a.
Sinonim :
Natrium tetra borat, borat
b.
Khasiat :
Emulgatot tipe O/W
c.
Pemerian :
Hablur transparan, tidak berwarna atau
serbuk hablur
putih, tidak berbau, rasa
asin dan basa.
d.
Kelarutan :
Larut dalam 20 bagian air, dalam 0,6
bagian air
mendidih dan dalam lebih
kurang 1 bagian gliserol P,
praktis tidak larut dalam
etanol (95%) P
C.
Penimbangan bahan
1.
Spermaceti :
x 25 gram = 3,125 gram
2.
Cera alba :
x 25 gram = 3 gram
3.
Paraffin cair :
x 25 gram = 14 gram
4.
Nat. tetraborat : x 25 gram = 0,125 gram
5.
Aquades :
x 25 gram = 4,75 ml
D.
Cara kerja
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Timbang
bahan sesuai penimbangan bahan
3. Panaskan
mortir dan stemper
4. Leburkan
spermaceti, cera alba dan paraffin cair dalam cawan porselen pada penangas air.
(camp.1)
5. Leburkan
nat.tetraborat dan aquades pada beaker glass pada penangas air (camp.2)
6. Buang
air panas pada mortir, lalu keringkan dengan serbet
7. Masukkan
camp.1 dan 2 gerus cepat ad halus, gerus sampai mortir dingin dan tetesi oleum
rosae 1-2 tetes
8. Timbang
pot salep kosong
9. Masukkan
bahan dalam pot salep, timbang isi + pot untuk menenttukan netto cream
10. Kemas
dan beri etiket biru
E.
Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 3 11 Desember 2012
Nn. Dewinta
Untuk pemakaian luar
|
OBAT LUAR
|
F.
Edukasi
1. Obat
ini berfungsi sebagai krim pendingin
2. Obat
ini untuk pemakaian luar
3. Jauhkan
dari jangkauan anak-anak
A. Resep
Asli IV
1.
|
Resep Asli
Resep standar
R/ Ungguentum
Benzalkonitchlordi (FOI, 198)
Zefiran
12% 5 ml
Air 20 ml
Adeps
lanae 25 gram
Vaselin
album 50 gram
2. Kelengkapan
resep
Tanda
tangan dokter tidak tertera
Nomor
telepon pasien tidak tertera
3. Penggolongan
obat
O
:
G
:
W
:
B
: Adeps lanae, Vaselin, Zefiran
4. Komposisi
bahan
Zefiran : 1,25 ml
Air : 5 ml
Adeps
lanae : 12,25 g
Vaselin
album : 6,25 g
B. Uraian
bahan
1. Benzalkonium
klorida (FI III, 657)
a. Sinonim : Zefiran
b. Pemerian : Gudir
tebal atau potongan seperti gelatin, warna
putih
atau putih kekuningan, bau aromatic, rasa sangat
pahit
c. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
etanol (95%)P,
dan
dalam aseton P, zat anhidrat agak sukar larut dalam
eter
P dan mudah larut dalam benzen P
2. Vaselin
album
a. Sinonim : Vaselin
putih
b. Khasiat : Zat
tambahan, dasar salep
c. Pemerian : Massa
lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap
setelah
dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa
diaduk
d. Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P,
larut
dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam eter
minyak
tanah P, larutan kadang-kadang beropalesensi
lemah
3. Adeps
lanae
a. Sinonim : Lemak
bulu domba
b. Khasiat : Zat
tambahan
c. Pemerian : Zat
serupa lemak, liat, lengket, kuning muda atau
kuning
pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dank has.
d. Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol
(95%) P, mudah larut dalam kloroform P dan
dalam
eter P
C.
Penimbangan bahan
1. Zefiran : x 5 ml = 1,25 ml
2. Air : x 20 ml = 5 ml
3. Vaselin
album : x 25 ml = 6,25 ml
4. Adeps
lanae : x 50 ml = 12,5 ml
D. Cara
kerja
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Timbang
bahan sesuai penimbangan bahan
3. Dilarutkan
zefiran dalam air, gerus ad homogen sampai larut
4. Ditambahkan
dasar salep adeps lanae gerus ad homogen
5. Lalu
tambahkan sedikit demi sedikit vaselin album gerus ad homogen
6. Timbang
pot kosong terlebih duhulu
7. Dimasukkan
lbahan kedalam lalu timbang isi+pot untuk menentukan netto salep
8. Kemas
dan beri etiket biru
E. Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 4 11 Desember 2012
Tn.
Kosasih
Untuk
pemakaian luar
|
OBAT LUAR
|
F. Edukasi
1. Obat
ini digunakan sebagai obat luar
2. Simpan
pada tempat yang kering dan sejuk
3. Jauhkan
dari jangkauan anak-anak
A.
Resep Asli V
1.
|
Resep Asli
Kelengkapan resep
Nomot
telepon pasien tidak tertera
Tanda
tangan dokter tidak tertera
2. Penggolongan
obat
O :
W :
G :
B :
3. Komposisi
bahan
Piroxicam :
Polysorbate
80 :
Tylose
2% gel :
B.
Uraian bahan
1. Piroxicamum
(FI IV. 638)
a.
Sinonim :
Piroksikam
b.
Khasiat :
Anti inflamasi
c.
Pemerian :
Serbuk hampir pitih atau coklat terang
atau kuning
terang, tidak
berbau. Bentuk monohidrat berwarna
kuning
d.
Kelarutan :
Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam
encer
dan seagian besar pelarut
organik, sukar larut dalam
etanol dan dalam larutan
alkali mengandung air
2. Polysobatum
80 (FI III, 509)
a.
Sinonim :
Polisorbat-80
b.
Khasiat :
Zat tambahan
c.
Pemerian :
Cairan kental seperti minyak, jernih,
kuning, bau asam
lemak khas
d.
Kelarutan :
Mudah larut dalam air, dalam etanol
(95%)P, dalam etil
asetat P dan alam methanol P, sukar larut dlam
paraffin
cair
P dan dalam minyak biji kapas P
C.
Penimbangan bahan
1.
Piroxicam : 2 caps
= . . . mg
2.
Polysorbatum 80 : 0,5 g = 500 mg
3.
Tylose 2% gel : 2% x 20 g = 0,4 g = 400 mg (20 g - 0,4 g)
Air panas :
x 19,6 ml = 6,5 ml = 19,6 gram
Air dingin :
19,6 ml – 6,5 ml = 13,1 ml
D.
Cara kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan
2. Timbang
bahan sesuai penimbangan bahan
3. Diambil
air panas 6,5 ml, taburkan tylose 0,4 g, sampai semua terendam, digerus ad
homogen
4. Setelah
dingin dimasukkan air dingin sebanyak 13,1 ml gerus ad homogen, sisihkan
5. Masukkan
polysorbate gerus ad halus dan tambahkan serbuk kapsul yang sudah dibuka
masukkan alam mortir gerus ad homogen
6. Dimasukkan
campuran no.3 kedalam cam.5 gerus ad homogen
7. Dikeluarkan
dan masukkan dalam pot salep
8. Kemas
dan beri etiket biru
E.
Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 5 11 Desember 2012
Ny.Tari
Untuk
pemakaian luar
OBAT LUAR
|
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP
DOKTER
|
F.
Edukasi
1. Obat
ini berfungsi sebagai anti inflamasi
2. Obat
ini untuk pemakaian luar
3. Simpan
ditempat sejuk dan kering
4. Jauhkan
dari jangkauan anak-anak
Bab IV Pembahasan
Resep 1
Pada resep
ini digunakan bahan asam salisilat 0,4 gram, yang berkhasiat sebagai antifungi,
dan zinci oxydum 5 gram, yang berkhasiat antiseptikum lokal.
Zat
tambahan yang digunakan dalam resep ini, yaitu Adeps Lanae 5 gram sebagai dasar
salep serap, Vaselin Flavum 9,6 gram sebagai dasar salep hidrokarbon.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan. Ayak Zinci
Oxydum dengan ayakan nomor 100. Larutkan Asam Salisilat dengan etanol (95%)
sebanyak 5 tetes, lalu ditambah pati gandum, digerus ad homogen. Asam Salisilat
serbuknya sangat halus dan mudah terbang, sehingga harus ditetesi etanol. Tambahkan
Zinci Oxydum, digerus hingga homogen, sisihkan. Adeps Lanae digerus hingga homogen. Larutkan dalam air, lalu lebur Vaselin Flavum di atas
tanggas air. Setelah itu, dicampurkan Lanolin dan bahan lain sedikit demi
sedikit kedalam Lidokain yang sudah diencerkan, digerus hingga homogen.
Kemudian dimasukkan ke dalampot. Beri etiket biru.
Resep 2
Pada
resep kedua ini digunakan bahan linimenta. Linimenta dapat berfungsi melemaskan
otot atau menghangatkan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan yang diguanakan
champora sebagai zat aktif, Zat tambahan yang digunakan adalah oleum cocos.
Sediakan
alat dan bahan yang akan digunakan, timbang bahan sesuai penimbangan. Masukkan
campora dan tambahkan ol. cocos, gerus cepat hingga homogen. Masukkan
bahan dalam botol lalu timbang isi dan botol untuk menentukan netto. Kemas
dan beri etiket. Simpanlah obat pada tempat
yang sejuk dan kering, serta terhindar dari jangkauan anak. Obat ini
hanya untuk pemakaian luar.
Resep 3
Pada
resep ketiga ini praktikan membuat krim. Krim adalah bentuk sediaan setengah
padat, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai. Zat aktif adalah Parafin liquidum, ceta ceum, cera
alba, minyak mineral adalah sebagai zat tambahan.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan bahan. Panaskan
mortir dan stemper, leburkan spermaceti, cera alba dan paraffin cair dalam cawan
porselen pada penangas air (camp. 1). Leburkan na. tetraborat dan aquades pada
beaker glass pada penangas air (camp.2). Buang air panas pada mortir, lalu
keringkan dengan serbet, Masukkan camp. 1 dan 2 gerus cepat hingga halus, gerus
sampai mortir dingin dan tetesi ol. rosae 1-2 tetes. Timbang pot salep kosong, Masukkan
bahan dalam pot salep, timbang isi dan pot untuk menenttukan netto cream, Kemas
dan beri etiket biru.
Resep 4
Pada resep ini praktikan membuat salep.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan bahan. Larutkan
zefiran dalam air, gerus hingga homogen sampai larut. Tambahkan dasar salep
adeps lanae, gerus hingga homogen. Lalu tambahkan sedikit demi sedikit vaselin
album, gerus hingga homogen. Timbang pot kosong, masukkan bahan kedalam pot,
lalu timbang isi dan pot untuk menentukan netto salep. Kemas dan beri etiket
biru.
Resep 5
Resep
ini praktikan membuat gel. Gel adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan
mengandung sedikit atau tanpa lilin. Zat aktif yang digunakan pada resep kelima
ini, yaitu Piroxicam yang berkhasiat
sebagai antibiotik untuk iritasi kulit.Zat tambahan yang digunakan, yaitu
Tylose sebagai zat pengental dan Polysorbate-80 sebagai zat pambasah. Zat
pembasah digunakan untuk menurunkan sudut kontak yang bekerja dengan cara udara
diganti oleh zat pembasah agar mudah dibasahi sehingga sediaan homogen.
Sediakan alat dan bahan
yang digunakan, timbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan perhitungan
penimbangan. Lalu air yang mendidih dimasukkan dalam mortir lalu taburkan
Tylose sedikit demi sedikit, diaduk hingga homogen. Kemudian ditambah air
dingin, aduk hingga kental. Gerus Clindamycin hingga halus lalu ditambah
Polysorbate 80, gerus hingga homogen. Campur semua bahan dan gerus hingga
homogen. Keluarkan dari mortir dan timbang bobot bersih salep. Kemas dalam pot
salep dan diberi etiket biru.
Bab
V Penutup
A. Kesimpulan
Resep 1
Fungsi pasta sebagai keratoplastik yakni
mengikis lapisan kulit tanduk. Simpanlah obat pada
tempat yang sejuk dan kering, serta terhindar dari jangkauan anak. Obat ini
hanya untuk pemakaian luar.
Resep 2
Linimenta
dapat berfungsi melemaskan otot atau menghangatkan dan digunakan sebagai obat
luar.
Resep 3
Khasiat
krim ini adalah sebagai krim pendingin dan untuk membasmi kuman.
Resep 4
Pada
resep 4 ini pengerjaan praktikan cukup baik, campurannya homogen.
Resep 5
Gel berkhasiat sebagai
obat antibiotik untuk mengobati iritasi kulit. Simpanlah obat pada tempat yang sejuk dan kering, serta
terhindar dari jangkauan anak.Obat ini hanya untuk pemakaian luar.
B.
Saran
Penimbangan
harus dilakukan dengan teliti, karena akan berdampak pada dosis yang diberikan
kepada pasien. Penggerusan juga harus dilakukan sampai sediaan tercampur
homogen. Mortir, sendok tanduk, dan alat lain yang akan digunakan kembali harus
terlebih dahulu dicuci dan dibersihkan dari sisa serbuk yang masih menempel.
Daftar
Pustaka
Anief, Muhammad. 1987. Ilmu
Meracik Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
. 1978. Formularium Nasional.
Edisi II. Depkes RI : Jakarta.
Anonim.
1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI : Jakarta.
Raharja, Kirana. 2002. Obat-obat Penting. PT Elex Media
Komputindo : Jakarta.
Informasi Spesialit Obat
(ISO). Indonesia : ISFI.
0 komentar:
Posting Komentar