Minggu, 12 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR Materi Pertemuan VII Salep II

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR
Materi Pertemuan VII

Salep II

                            Nama    : Akhmad Andy Sandra
                            NIM      : 723901S.12.054
                            Dosen    : Husnul Warnida, S. Si., M. Si., Apt

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
2013

Bab I Pendahuluan
A.    Maksud Praktikum
Maksud dari kegiatan praktikum Farmasetika Dasar ini adalah agar mahasiswa dapat membuat sediaan berbentuk salep (unguenta) sesuai pustaka.
B.     Tujuan Praktikum
1.      Mahasiswa dapat membaca dan memahami resep
2.      Mahasiswa dapat menghitung dosis obat dalam resep
3.      Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar
4.      Mahasiswa dapat menimbang bahan obat dengan benar
5.      Mahasiswa dapat meracik sediaan serbuk
6.      Mahasiswa dapat mengevaluasi sediaan serbuk
7.      Mahasiswa dapat membuat salinan resep dan memberikan informasi obat dalam resep
Bab II Tinjauan Pustaka
Salep (Unguenta) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. (FI III, 33)
Cara pembuatan salep (IMO, 55)
Aturan umum ialah :
1.      Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah
2.      Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan no. 100
3.      Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain
4.      Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dingin
Berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut.
            Dasar salep hidrokarbon,yaitu terdiri dari antara lain:
1.      Vaselin putih,Vaselin kuning
2.      Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning
3.      Parafin encer, Parafin padat.
4.      Minyak tumbuh-tumbuhan
Zat-zat yang dapat dilarutkan dalam dasar salep. (IMO, 55)
Umumnya kelarutan obat dalam minyak lemak lebih besar daripada dalam vaselin.
Champora, Mentholum, Phenolum, Thymolum dan Guayacolum lebih mudah dilarutkan dengan cara digerus dalam mortir dengan minyak lemak. Bila dasar salep mengandung vaselin, maka zat-zat tersebut digerus halus dan tambahkan sebagian (+sama banyak) Vaselin sampai homogen, baru ditambahkan sisa vaselin dan bagian dasar salep yang lain.
Champora dapat dihaluskan dengan tambahan Spiritus fortior atau eter secukupnya sampai larut setelah itu ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit, diaduk sampai spiritus fortiornya menguap.
Bila zat-zat tersebut bersama-sama dalam salep, lebih mudah dicampur dan digerus dulu biar meleleh baru ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit.
Zat-zat yang mudah larut dalam air. (IMO, 57)
Bila masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia maka obatnya dilarutkan dulu dalam sebagian dulu dalam air dan dicampur dengan bagian dasar salep yang dapat menyerap air, setelah seluruh obat dalam air terserap, baru ditambahkan bagian-bagian lain dasar salep, digerus dan diaduk hingga homogen.
Dasar salep yang dapat menyerap air antara lain ialah Adeps lanae, Unguentum Simplex, hydrophilic ointment. Dan dasar salep yang sudah mengandung air antara lain Lanoline (25% air), Unguentum Leniens (25%), Unguentum Cetylicum hydrosum (40%).
Zat-zat yang kurang larut atau tidak larut dalam dasar salep. (IMO, 59)
Zat-zat ini diserbukkan dulu dengan derajat halus serbuk pengayak no.100 setelah itu serbuk dicampur baik-baik dengan sama berat masa salep, atau dengan salah satu bahan dasar salep. Bila perlu bahan dasar salep tersebut dilelehkan terlebih dahulu, setelah itu sisa bahan-bahan yang lainditambahkan sedikit demi sedikit sambil digerus dan diaduk hingga homogen. Untuk pencegahan pengkristalan pada waktu pendinginan, seperti Cera flava, Cera alba, Cetylalcoholum dan Paraffinum solidum tidak tersisa dari dasar salep yang cair atau lunak.
Kualitas salep yang baik adalah. (Ilmu Resep Teori, 42)
1.      Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2.      Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3.      Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4.      Dasar salep yang cocok.
5.      Dapat terdistribusi merat
Fungsi Salep
1.      Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit.
2.      Sebagai bahan pelumas pada kulit.
3.      Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit.
Bab III Pelaksanaan Praktikum
A.    Resep Asli I
1.     

dr. Saraswati
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP: 561/DKK-DU/V/2012
                          Samarinda, 25 Nov 2012
R/ Pasta Lassari          20
        S. u. e
Pro : Arya
 

Resep Asli


















Resep Standar
Pasta Lassari                        (FMS, 103)
R/ Acid. Salicyl                    2
Zinci Oxyd                          25
Myl. Tritici                           25
Vas. Flav.                   ad      48 
2.      Kelengkapan resep
Paraf dokter tidak tertera
Nomor telepon pasien tidak tertera
3.      Penggolongan obat
O :
W :
G :
B : acid. Salicyl, zinci oxyd, amyl. Tritici, vas. Flav
4.      Komposisi bahan
Acid. Salicyl                      : 0,4
Zinci oxyd                        : 5
Amyl. Tritici                      : 5
Vas. Flav                           : 9,6
B.     Uraian bahan
1.      Acidum salicylicum (FI III, 56)
a.       Sinonim             : Asam salisilat
b.      Khasiat              :  Keratolikum, antifungi
c.       Pemerian           :  Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna
                      putih, hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam
d.      Kelarutan          :  Larut dalam 550 bagian air dan dalam bagian etanol
                                                    (95%)P, mudah larut dalam kloroform P, dan dalam
                                                    eter P, larut dalam ammonium asetat P, dinatrium
                                                    hidrogen fosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P
2.      Zinci oxydum (FI III, 636)
a.       Sinonim               : Seng Oksida
b.      Khasiat                : Antiseptikum Lokal
c.       Farmakologi         : Bekerja bakteriostatis lemah dan membasmi
                        mikroorganisme yang kebetulan berada dipermukaan                             kulit
d.      Pemerian              : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
                        kekuningan, tidak berbau, tidak berasa, lambat laun
                        menyerap karbondioksida dari udara
e.       Kelarutan             : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)P,
                        larut dalam asam mineral encer dan dalam alkali
                        hidroksida
3.      Amylum tratici (FI III, 109)
a.       Sinonim               : Pati gandum
b.      Khasiat                : Zat tambahan
c.       Pemerian              : Serbuk halus, kadang-kadang betupa gumpalan kecil,
                        putih, tidak berbau, tidak berasa
d.      Kelarutan             : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
                        (95%) P
4.      Vaselinum flavum (FI III, 633)
a.       Sinonim               : Vaselin kuning
b.      Khasiat                : Zat tambahan
c.       Pemerian              : Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai
                        kuning, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
                        dibiarkan hingga dngin tanpa diaduk. Befluoresensi
                  lemah, juga jika dicairkan tidak berbau, hampir tidak
                  berasa
d.      Kelarutan             : Memenuhi syarat ysng tertera pada vaselinum album
C.     Penimbangan bahan
1.      Salisilat                 :  x 20 gram = 0,4 gram
2.      Seng oksida         :  x 20 gram = 5 gram
3.      Pati gandum         :  x 20 gram = 5 gram
4.      Vas. Flav.            : 20 g – (0,4 g + 5 g + 5 g)
                 : 20 g – 10,4 g
                 : 9,6 g
D.    Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Timbang bahan yang akan digunakan
3.      Ayak ZnO pada ayakan no. 100
4.      Lebur vaselinum diatas penangas air
5.      Dilarutkan as.salisilat dengan tetesi etanol 2-3 tetes (sampai larut), lalu keringkan dengan pati gandum dan tambahkan ½ vaselin gerus ad homogen
6.      Gerus disalah satu mortit ZnO dan tambahkan sisa ½ vaselin gerus ad homogen
7.      Masukkan campuran no 5 ke no 6 gerus ad homogen
8.      Timbang bobot pot salep kosong
9.      Masukkan bahan dalam pot lalu timbang pot + isi untuk menentukan netto salep
10.  Kemas dan beri etiket biru
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 1                 11 Desember 2012
Nn. Murni
Cara pakai diketahui
OBAT LUAR
F.      Edukasi
1.      Obat ini berfungsi untuk melindungi kulit dan sebagai antiseptik
2.      Cara pakai diketahui ; dioleskan pada kulit dan ditutup pakai kain kasa
3.      Untuk pemakaian luar
4.      Simpan ditempat sejuk dan kering
A.    Resep Asli II
1.     

dr. Saraswati
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
                                    Samarinda, 25 Nov 2012
R/ Sol. Camphorae Spirt         5
     Ol. Cocos                           q.s
     M. da obat gosok
Pro : Gita

 

Resep Asli














Resep standar
Solutio camphorae spirituosa  (FMS, 127)
R/ camphorae                          10
Ol. Cocos                    ad        100
2.       Kelengkapan resep
Paraf dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
3.      Penggolongan obat
O :
W :
G :
B : Camphorae, Oleum cocos
4.      Komposisi bahan
Camphorae                        : 0,5 g
Oleum cocos                     : 4,5 g
B.     Uraian bahan
1.      Camphora (FI III, 130)
a.       Sinonim             : Kamper
b.      Khasiat              : Antiiritan
c.       Pemerian           : Hablur putih / massa hablur, tidak berwarna atau putih,
                      bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik.
d.      Kelarutan          : Larut dalam 700 bagian air, dalam satu bagian etanol
                      (95%) P, dalam 0,25 bagian kloroform P, sangat mudah
                      larut dalam eter P, mudah larut dalam minyak lemah.
2.      Oleum cocos         (FI III, 456)
a.       Sinonim             : Minyak kelapa
b.      Khasiat              : Zat tambahan
c.       Pemerian           : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau
                      khas tengik
d.      Kelarutan          : Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P atau pada suhu
                      60° sangat mudah larut dalam kloroform P dan dalam
                      eter P
C.     Penimbangan bahan
1.      Camphora             :  x 5 g = 0,5 gram
2.      Oleum cocos        : 5 g – 0,5 g = 4,5 gram
D.    Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Timbang bahan sesuai penimbangan
3.      Masukkan campora dan tambahkan ol. Cocos dan gerus cepat ad homogen
Timbang kosong botol gosok
4.      Masukkan bahan dalam botol lalu timbang isi+botol untuk menentukan netto
5.      Kemas dan beri etiket biru
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 2                 11 Desember 2012
Gita
Obat gosok
OBAT LUAR
F.      Edukasi
1.      Obat ini sebagai anti iritan dan obat gosok
2.      Obat ini digosok pada bagin luar
A.    Resep Asli III
1.     

dr. Saraswati
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
                                    Samarinda, 25 Nov 2012
R/ Cold Cream            25
     adde
     Rose oil                  q.s
     S. u. e
Pro : Nn. Dewinta
 

Resep Asli













Resep standar
R/ Cold Cream
Spermaceti                  125 g
Cera alba                     120 g
Parafin cair                  560 g
Nat. Tetraborat              5 g
Aquades                      190 ml
2.      Kelengkapan resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon tidak tertera
3.      Penggolongan obat
O :
W :
G :
B : Nat. Tertaborat
4.      Komposisi bahan
Cetaceum             : 3, 125 gram
Cera alba              : 3 gram
Paraffin cair          : 14 gram
Nat. tetraborat       : 0,125 gram
Aquades                : 4,75 ml
B.     Uraian bahan
1.      Spermaceti (FI III, 141)
a.       Sinonim             : Setaseum, cetaceum
b.      Khasiat              : Zat tambahan
c.       Pemerian           : Massa hablur, bening, licn, putih mutiara, dan bau rasa
                      lemah
d.      Kelarutan          : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)P
                      dingin, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P mendidih,
                      dalam kloroform P, dalam eter P dalam karbondisulfida
                      P, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri
2.      Cera alba (FI III, 140)
a.       Sinonim             : Malam putih
b.      Khasiat              : Zat tambahan
c.       Pemerian           : Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan, bau
                      khas lemah
d.      Kelarutan          : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
                      etanol (95%)P dingin, larut dalam kloroform P, dalam
                                                    eter P hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak
                                                    atsiri
3.      Paraffin cair (FI III, 474)
a.       Sinonim             : Paraffinum liquidum
b.      Khasiat              : Laksativum
c.       Pemerian           : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak
                      berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak
                      mempunyai rasa
d.      Kelarutan          : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P,
                      larut dalam kloroform P dan ala meter P
4.      Natrii tetraboras (FI III, 427)
a.       Sinonim             : Natrium tetra borat, borat
b.      Khasiat              : Emulgatot tipe O/W
c.       Pemerian           : Hablur transparan, tidak berwarna atau serbuk hablur
                      putih, tidak berbau, rasa asin dan basa.
d.      Kelarutan          : Larut dalam 20 bagian air, dalam 0,6 bagian air
                      mendidih dan dalam lebih kurang 1 bagian gliserol P,
                      praktis tidak larut dalam etanol (95%) P
C.     Penimbangan bahan
1.      Spermaceti            :  x 25 gram = 3,125 gram
2.      Cera alba              :  x 25 gram = 3 gram
3.      Paraffin cair         :  x 25 gram = 14 gram
4.      Nat. tetraborat     :  x 25 gram = 0,125 gram
5.      Aquades               :  x 25 gram = 4,75 ml
D.    Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Timbang bahan sesuai penimbangan bahan
3.      Panaskan mortir dan stemper
4.      Leburkan spermaceti, cera alba dan paraffin cair dalam cawan porselen pada penangas air. (camp.1)
5.      Leburkan nat.tetraborat dan aquades pada beaker glass pada penangas air (camp.2)
6.      Buang air panas pada mortir, lalu keringkan dengan serbet
7.      Masukkan camp.1 dan 2 gerus cepat ad halus, gerus sampai mortir dingin dan tetesi oleum rosae 1-2 tetes
8.      Timbang pot salep kosong
9.      Masukkan bahan dalam pot salep, timbang isi + pot untuk menenttukan netto cream
10.  Kemas dan beri etiket biru
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 3                 11 Desember 2012
Nn. Dewinta
Untuk pemakaian luar
OBAT LUAR
F.      Edukasi
1.      Obat ini berfungsi sebagai krim pendingin
2.      Obat ini untuk pemakaian luar
3.      Jauhkan dari jangkauan anak-anak
A.    Resep Asli IV
1.     

dr. Saraswati
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
                                    Samarinda, 25 Nov 2012
R/ Salep Benzalkonium Klorida
        S. u. e
        da pars quarta
Pro : Tn. Kokasih

 

Resep Asli













Resep standar
R/ Ungguentum Benzalkonitchlordi   (FOI, 198)
Zefiran 12%                5 ml
Air                               20 ml
Adeps lanae                 25 gram
Vaselin album             50 gram
2.      Kelengkapan resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon pasien tidak tertera
3.      Penggolongan obat
O :
G :
W :
B : Adeps lanae, Vaselin, Zefiran
4.      Komposisi bahan
Zefiran                  : 1,25 ml
Air                         : 5 ml
Adeps lanae          : 12,25 g
Vaselin album      : 6,25 g
B.     Uraian bahan
1.      Benzalkonium klorida (FI III, 657)
a.       Sinonim             : Zefiran
b.      Pemerian           : Gudir tebal atau potongan seperti gelatin, warna
                      putih atau putih kekuningan, bau aromatic, rasa sangat
                      pahit
c.       Kelarutan          : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P,
                      dan dalam aseton P, zat anhidrat agak sukar larut dalam
                      eter P dan mudah larut dalam benzen P
2.      Vaselin album
a.       Sinonim             : Vaselin putih
b.      Khasiat              : Zat tambahan, dasar salep
c.       Pemerian           : Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap
    setelah dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa
    diaduk
d.      Kelarutan          : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P,
                      larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam eter
    minyak tanah P, larutan kadang-kadang beropalesensi
    lemah
3.      Adeps lanae
a.       Sinonim             :  Lemak bulu domba
b.      Khasiat              : Zat tambahan
c.       Pemerian           : Zat serupa lemak, liat, lengket, kuning muda atau
                      kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dank has.
d.      Kelarutan          : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
                      etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform P dan
                      dalam eter P
C.     Penimbangan bahan
1.      Zefiran                  :  x 5 ml = 1,25 ml
2.      Air                        :  x 20 ml = 5 ml
3.   Vaselin album      : x 25 ml = 6,25 ml
4.      Adeps lanae          :  x 50 ml = 12,5 ml
D.    Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Timbang bahan sesuai penimbangan bahan
3.      Dilarutkan zefiran dalam air, gerus ad homogen sampai larut
4.      Ditambahkan dasar salep adeps lanae gerus ad homogen
5.      Lalu tambahkan sedikit demi sedikit vaselin album gerus ad homogen
6.      Timbang pot kosong terlebih duhulu
7.      Dimasukkan lbahan kedalam lalu timbang isi+pot untuk menentukan netto salep
8.      Kemas dan beri etiket biru
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 4                 11 Desember 2012
Tn. Kosasih
Untuk pemakaian luar
OBAT LUAR
F.      Edukasi
1.      Obat ini digunakan sebagai obat luar
2.      Simpan pada tempat yang kering dan sejuk
3.      Jauhkan dari jangkauan anak-anak
A.    Resep Asli V
1.     

dr. Saraswati
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
                                    Samarinda, 25 Nov 2012
R/ Piroxicam 20 mg caps        no.II
     Polysorbate 80                   0,5
     Tylose 2% gel                    20
     M. da s. u. e
Pro : Ny. Tari

 

Resep Asli

















Kelengkapan resep
Nomot telepon pasien tidak tertera
Tanda tangan dokter tidak tertera
2.      Penggolongan obat
O :
W :
G :
B :
3.      Komposisi bahan
Piroxicam              :          
Polysorbate 80      :          
Tylose 2% gel       :
B.     Uraian bahan
1.      Piroxicamum (FI IV. 638)
a.       Sinonim             : Piroksikam
b.      Khasiat              : Anti inflamasi
c.       Pemerian           : Serbuk hampir pitih atau coklat terang atau kuning
                                                    terang, tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna
                                                    kuning
d.      Kelarutan          : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer
                      dan seagian besar pelarut organik, sukar larut dalam
                      etanol dan dalam larutan alkali mengandung air
2.      Polysobatum 80 (FI III, 509)
a.       Sinonim             : Polisorbat-80
b.      Khasiat              : Zat tambahan
c.       Pemerian           : Cairan kental seperti minyak, jernih, kuning, bau asam
                      lemak khas
d.      Kelarutan          : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P, dalam etil
                      asetat P dan alam methanol P, sukar larut dlam paraffin
                                                    cair P dan dalam minyak biji kapas P
C.     Penimbangan bahan
1.      Piroxicam             : 2 caps            = . . . mg
2.      Polysorbatum 80  : 0,5 g = 500 mg
3.      Tylose 2% gel       : 2% x 20 g = 0,4 g = 400 mg (20 g - 0,4 g)
Air panas             :  x 19,6 ml = 6,5 ml = 19,6 gram
Air dingin            : 19,6 ml – 6,5 ml = 13,1 ml
D.    Cara kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Timbang bahan sesuai penimbangan bahan
3.      Diambil air panas 6,5 ml, taburkan tylose 0,4 g, sampai semua terendam, digerus ad homogen
4.      Setelah dingin dimasukkan air dingin sebanyak 13,1 ml gerus ad homogen, sisihkan
5.      Masukkan polysorbate gerus ad halus dan tambahkan serbuk kapsul yang sudah dibuka masukkan alam mortir gerus ad homogen
6.      Dimasukkan campuran no.3 kedalam cam.5 gerus ad homogen
7.      Dikeluarkan dan masukkan dalam pot salep
8.      Kemas dan beri etiket biru
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 5                 11 Desember 2012
Ny.Tari
Untuk pemakaian luar
OBAT LUAR
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
F.      Edukasi
1.      Obat ini berfungsi sebagai anti inflamasi
2.      Obat ini untuk pemakaian luar
3.      Simpan ditempat sejuk dan kering
4.      Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Bab IV Pembahasan
Resep 1
Pada resep ini digunakan bahan asam salisilat 0,4 gram, yang berkhasiat sebagai antifungi, dan zinci oxydum 5 gram, yang berkhasiat antiseptikum lokal. 
Zat tambahan yang digunakan dalam resep ini, yaitu Adeps Lanae 5 gram sebagai dasar salep serap, Vaselin Flavum 9,6 gram sebagai dasar salep hidrokarbon.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan. Ayak Zinci Oxydum dengan ayakan nomor 100. Larutkan Asam Salisilat dengan etanol (95%) sebanyak 5 tetes, lalu ditambah pati gandum, digerus ad homogen. Asam Salisilat serbuknya sangat halus dan mudah terbang, sehingga harus ditetesi etanol. Tambahkan Zinci Oxydum, digerus hingga homogen, sisihkan. Adeps Lanae digerus hingga homogen. Larutkan dalam air, lalu lebur Vaselin Flavum di atas tanggas air. Setelah itu, dicampurkan Lanolin dan bahan lain sedikit demi sedikit kedalam Lidokain yang sudah diencerkan, digerus hingga homogen. Kemudian dimasukkan ke dalampot. Beri etiket biru.
Resep 2
Pada resep kedua ini digunakan bahan linimenta. Linimenta dapat berfungsi melemaskan otot atau menghangatkan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan yang diguanakan champora sebagai zat aktif, Zat tambahan yang digunakan adalah oleum cocos.
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan, timbang bahan sesuai penimbangan. Masukkan campora dan tambahkan ol. cocos, gerus cepat hingga homogen. Masukkan bahan dalam botol lalu timbang isi dan botol untuk menentukan netto. Kemas dan beri etiket. Simpanlah obat pada tempat yang sejuk dan kering, serta terhindar dari jangkauan anak. Obat ini hanya untuk pemakaian luar.
Resep 3
Pada resep ketiga ini praktikan membuat krim. Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Zat aktif adalah Parafin liquidum, ceta ceum, cera alba, minyak mineral adalah sebagai zat tambahan.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan bahan. Panaskan mortir dan stemper, leburkan spermaceti, cera alba dan paraffin cair dalam cawan porselen pada penangas air (camp. 1). Leburkan na. tetraborat dan aquades pada beaker glass pada penangas air (camp.2). Buang air panas pada mortir, lalu keringkan dengan serbet, Masukkan camp. 1 dan 2 gerus cepat hingga halus, gerus sampai mortir dingin dan tetesi ol. rosae 1-2 tetes. Timbang pot salep kosong, Masukkan bahan dalam pot salep, timbang isi dan pot untuk menenttukan netto cream, Kemas dan beri etiket biru.
Resep 4
Pada resep ini praktikan membuat salep.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, timbang bahan sesuai penimbangan bahan. Larutkan zefiran dalam air, gerus hingga homogen sampai larut. Tambahkan dasar salep adeps lanae, gerus hingga homogen. Lalu tambahkan sedikit demi sedikit vaselin album, gerus hingga homogen. Timbang pot kosong, masukkan bahan kedalam pot, lalu timbang isi dan pot untuk menentukan netto salep. Kemas dan beri etiket biru.
Resep 5
Resep ini praktikan membuat gel. Gel adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin. Zat aktif yang digunakan pada resep kelima ini, yaitu Piroxicam  yang berkhasiat sebagai antibiotik untuk iritasi kulit.Zat tambahan yang digunakan, yaitu Tylose sebagai zat pengental dan Polysorbate-80 sebagai zat pambasah. Zat pembasah digunakan untuk menurunkan sudut kontak yang bekerja dengan cara udara diganti oleh zat pembasah agar mudah dibasahi sehingga sediaan homogen.
Sediakan alat dan bahan yang digunakan, timbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan perhitungan penimbangan. Lalu air yang mendidih dimasukkan dalam mortir lalu taburkan Tylose sedikit demi sedikit, diaduk hingga homogen. Kemudian ditambah air dingin, aduk hingga kental. Gerus Clindamycin hingga halus lalu ditambah Polysorbate 80, gerus hingga homogen. Campur semua bahan dan gerus hingga homogen. Keluarkan dari mortir dan timbang bobot bersih salep. Kemas dalam pot salep dan diberi etiket biru.
Bab V Penutup
A.    Kesimpulan
Resep 1
Fungsi pasta sebagai keratoplastik yakni mengikis lapisan kulit tanduk. Simpanlah obat pada tempat yang sejuk dan kering, serta terhindar dari jangkauan anak. Obat ini hanya untuk pemakaian luar.
Resep 2
Linimenta dapat berfungsi melemaskan otot atau menghangatkan dan digunakan sebagai obat luar.
Resep 3
Khasiat krim ini adalah sebagai krim pendingin dan untuk membasmi kuman.
Resep 4
Pada resep 4 ini pengerjaan praktikan cukup baik, campurannya homogen.
Resep 5
Gel berkhasiat sebagai obat antibiotik untuk mengobati iritasi kulit. Simpanlah obat pada tempat yang sejuk dan kering, serta terhindar dari jangkauan anak.Obat ini hanya untuk pemakaian luar.
B.     Saran
Penimbangan harus dilakukan dengan teliti, karena akan berdampak pada dosis yang diberikan kepada pasien. Penggerusan juga harus dilakukan sampai sediaan tercampur homogen. Mortir, sendok tanduk, dan alat lain yang akan digunakan kembali harus terlebih dahulu dicuci dan dibersihkan dari sisa serbuk yang masih menempel.
Daftar Pustaka
Anief, Muhammad. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
             . 1978. Formularium Nasional. Edisi II. Depkes RI : Jakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes  RI : Jakarta.
Raharja, Kirana. 2002. Obat-obat Penting. PT Elex Media Komputindo : Jakarta.
Informasi Spesialit Obat (ISO). Indonesia : ISFI.

0 komentar:

Posting Komentar