Senin, 13 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ABDUL RIVAI

BERAU
DISUSUN OLEH:

Agustiani Masliyana
723901S.12.053
Akhmad Andy Sandra
723901S.12.054
Septia Dewi Rahmawati
723901S.11.084



DOSEN PEMBIMBING:

Eka Siswanto, M. Sc., Apt





AKADEMI FARMASI SAMARINDA

SAMARINDA

2015




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan kasih-Nya Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Rivai Berau tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data selama mahasiswa melakukan kegiatan PKL di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau.

Tujuan dari PKL ini adalah diharapkan agar mahasiswa/i Akademi Farmasi Samarinda mampu menerapkan teori yang telah diperoleh pada saat kuliah, sehingga diharapkan mahasiswa/i terampil dalam bidang pelayanan di bidang kefarmasian khususnya di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini dapat disusun dan diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.      Bapak Supomo S.Si., M.Si., Apt. selaku Direktur Akademi Farmasi Samarinda.

2.      Bapak Eka Siswanto S, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku pembimbing dalam penyusunan Laporan Hasil PKL di RSUD Berau.

3.      Ibu Dra. Absalina Erlinda, Apt. selaku Pimpinan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.

4.      Ibu Herice, S.Si., Apt dan Ibu Faradilla, S. Farm., Apt. selaku Apoteker Rawat Jalan Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.

5.      Bapak Arif Rudi H, S.Si., M.Si., Apt selaku Apoteker Konseling Rumah Sakit Abdul Dr. Rivai Berau.

6.      Ibu Syamsinar Mile, S.Si., Apt selaku Apoteker bagian Pengadaan Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau.

7.      Ibu Triana Damayanti, S.Farm., Apt selaku Apoteker Kepala Gudang Farmasi Rumah Sakit Abdul Rivai Berau.

8.      Bapak Abdul Malik, S. Farm., Apt selaku Apoteker Rawat Inap Rumah Sakit Abdul Rivai Berau.

9.      Seluruh staf Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, pengarahan serta informasi.

10.  Panitia Pelaksana Program PKL yang telah bekerja keras agar Program PKL ini terlaksana dengan baik.

11.  Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas segala bantuan dan saran – sarannya.

Semoga atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, mendapat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga laporan PKL di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya dan menambah wawasan dalam bidang kefarmasian di Rumah Sakit, khususnya pihak RSUD Dr. Abdul Rivai Berau.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan selama kegiatan PKL dan penulisan laporan PKL di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau ini.

Berau, April 2015

                                                                              

                                                                                                       Penulis

DAFTAR  ISI



HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A.    Latar Belakang .............................................................................. 1

B.     Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) .................................... 3

C.    Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) .................................. 3

BAB II . GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT  4

A.    Rumah Sakit................................................................................... 4

B.     Instalasi Famasi Rumah Sakit...................................................... 11

BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DAN PEMBAHASAN         16

A.    Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan (IRJ) .... 16

1.      Gambaran Umum ...................................................................... 16

2.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan ............................................... 16

3.      Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................................ 16

B.     Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Inap (IRNA) .. 19

1.      Gambaran Umum ...................................................................... 19

2.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan................................................ 20

3.      Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................................ 21

C.    Pelayanan Farmasi di Gudang Farmasi ..................................... 22

1.      Gambaran Umum....................................................................... 22

2.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan ............................................... 23

3.      Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................................ 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 25

A.    Kesimpulan .................................................................................... 25

B.     Saran .............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 26



DAFTAR  LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai........ 27

Lampiran 2. Struktur Organisasi Apotek Rawat Jalan.......................................... 28

Lampiran 3. Struktur Organisasi Apotek Rawat Inap........................................... 29

Lampiran 4. Struktur Organisasi Gudang Farmasi................................................ 30

Lampiran 5. Etiket Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai.............................. 31

Lampiran 6.  Kertas Puyer Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai.................. 32

Lampiran 7. Kartu Stok Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai...................... 33

Lampiran 8. Turunan Resep (Apograph).............................................................. 34

Lampiran 9. Nomor Resep Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai................. 35

Lampiran 10. Plastik Klip Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai.................. 36

Lampiran 11. Plastik Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai.......................... 37

Lampiran 12. Daftar Permintaan Obat/Alkes/Bahan Habis Pakai........................ 38

Lampiran 13. Kwitansi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai....................... 39

Lampiran 14. Stok Harian Pemakaian Psikotropika Instalasi Farmasi RSUD

                       Dr. Abdul Rivai.............................................................................. 40

Lampiran 15. Stok Pemakaian Narkotika Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul

                       Rivai............................................................................................... 41

Lampiran 16. Resep Umum Rawat Inap Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul

                       Rivai .............................................................................................. 42

Lampiran 17. Resep Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai

                       dengan Jaminan Perusahaan........................................................... 43



Lampiran 18. Resep Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai

                       dengan JAMKESDA..................................................................... 44

Lampiran 19. Resep Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai

                       dengan BPJS.................................................................................. 45

Lampiran 20. Faktur Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai........................... 46



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam rangka upaya kesehatan ini, pemerintah berusaha agar setiap penduduk memiliki kesempatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal melalui pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh. Penyelenggaraan upaya kesehatan didukung oleh sumber daya kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan, sarana kesehatan, perbekalan kesehatan, pembiayaan kesehatan, pengelolaan kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan.

Upaya kesehatan dapat dilakukan melalui pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu danm berkesinambungan. Salah satu unsur kesehatan adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan meliputi Balai Pengobatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan saranan kesehatan lainnya.

Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan pengembangan kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit adalah pelayanan farmasi.

Kegiatan yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit meliputi pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan. Pengelolaan perbekalan farmasi meliputi pemilihan, perencanaan, pengadaan, memproduksi, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian.

Akademi Farmasi Samarinda merupakan institusi pendidikan kesehatan yang bergerak dalam bidang kefarmasian. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di Akademi Farmasi Samarinda yang bertujuan untuk menghasilkan Tenaga Farmasi yang terampil, terlatih, dan mampu mengembangkan diri dengan baik sebagai Tenaga Kesehatan ysng professional.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Rivai Berau, merupakan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa Akademi Farmasi Samarinda untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dan memberi pengalaman bagi mahasiswa itu sendiri. Diharapkan mahasiswa praktik dapat mengetahui kegiatan pengelolaan obat yang ada di Rumah Sakit. Praktik Kerja Lapangan ini sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teoritis yang didapatkan dari perguruan tinggi secara langsung. Melalui Praktik Kerja Lapangan ini, diharapkan dapat menghasilkan seorang tenaga teknis kefarmasian yang benar-benar handal dan profesional dalam melaksanakan tugas dantanggung jawabnya.

B.     Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.      Untuk menerapkan teori yang telah didapatkan selama perkuliahan di AkademiFarmasi Samarinda dan membandingkannya dengan di lapangan.

2.      Untuk memahami peran Ahli Madya Farmasi di Rumah Sakit dalam menunjang pelayanan kesehatan.

3.      Untuk mengamati dan mempelajari kegiatan kefarmasian dan sistem manajemenpengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan obat di Rumah Sakit.



C.    Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.      Agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai peran Ahli Madya Farmasi didunia kerja, khususnya di Rumah Sakit.

2.      Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Akademi Farmasi maupun pembaca mengenai kegiatan kefarmasian di Rumah Sakit.

3.      Mengetahui perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahandengan kenyataan yang diperoleh di lapangan.

4.      Menambah pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa mengenai kinerja profesi farmasi di Rumah Sakit.



BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT



A.    Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Rivai

1.      Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Rivai

RSUD Dr. Abdul Rivai berlokasi di Jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb merupakan satu-satunya Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Berau. RSUD Dr. Abdul Rivai yang pertama berlokasi di Jalan Dr. Sutomo, kemudian pada tahun 1974 dipindah ke Batumiang di Jl. Pulau Sambit, Tanjung Redeb dengan menempati bekas gedung Kantor Bupati Kabupaten Berau, dan pada bulan Juni 1986 dipindah ke Jl. Pulau Panjang sampai dengan sekarang. Pada tanggal 15 Februari 1999 status RSUD Dr. Abdul Rivai ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Menteri Kesehatan dengan Surat Keputusan Nomor 124/MENKES/SK/II/1999.

2.      Aspek Legal

RSUD Dr. Abdul Rivai adalah Rumah Sakit Type C Non Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Berau, yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau No : 10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau.

3.      Lokasi Bisnis

RSUD Dr. Abdul Rivai terletak di jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb Telpon (0554) 21098 Fax 21064. Luas areal adalah sebesar 2,54 Ha dengan luas tapak siap bangun seluas 3,9 Ha.



4.      Gambaran Produk Jasa dan Produk Unggulan

RSUD Dr. Abdul Rivai menyediakan layanan berupa:

a.       Pelayanan Instalasi Rawat Jalan (IRJA) memiliki 10 poli klinik layanan dengan rincian sebagai berikut :

1)      Poliklinik Umum

2)      Poliklinik Anak

3)      Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

4)      Poliklinik Mata

5)      Poliklinik THT

6)      Poliklinik Penyakit Dalam

7)      Poliklinik Bedah

8)      Poliklinik Gigi

9)      Poliklinik Syaraf

10)  Poli klinik jiwa

b.      Pelayanan Instalasi Rawat Darurat memiliki kemampuan penanganan live saving dengan menyediakan fasilitas rawat inap dan penunjang medis yang dibuka selama 24 jam. Tenaga medis profesional bersertifikat.

c.       Pelayanan Instalasi Bedah ditangani oleh tenaga medis profesional dari berbagai disiplin ilmu.

d.      Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Abdul Rivai tahun 2014 memiliki kapasitas 170 tempat tidur.

e.       Pelayanan penunjang medis, yang meliputi fasilitas Instalasi Radiologi, Laboratorium Patologi Klinik, Instalasi Gizi, penunjang Instalasi Rehabilitasi Medis dan Instalasi Farmasi.

5.      Isu-Isu Strategis Pelayanan Rumah Sakit

Beberapa isu-isu untuk mengembangkan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau sebagai berikut :

a.       Dalam rangka mewujudkan Visi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yaitu “Menjadikan Rumah Sakit Terbaik di Kalimantan Timur Wilayah Utara”, maka manajemen sudah mendapatkan predikat BLUD penuh dan akreditasi 5 pelayanan dasar.

b.      Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan Rawat Jalan yang lengkap maka diperlukan penambahan SDM dan peralatan baru serta sistem pelayanan untuk mencapai pelayanan bermutu.

Dan rata - rata pengunjung IRJA per hari:

1)      Tahun 2013 : 136 orang/hari.

2)      Tahun 2014 : 160 orang/hari.

Disamping itu dengan kurangnya tenaga dokter spesialis sehingga memerlukan tambahan tenaga dokter spesialis agar dapat memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.

Dari uraian data tersebut perlu diambil langkah – langkah nyata yaitu:

a.       Banyaknya penyakit dalam dalam dan tingginya angka kematian akibat penyakit dalam yang merupakan 7 dari 10 penyebab kematian di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau menunjukkan bahwa peralatan kesehatan yang menjadi prioritas utama untuk dipenuhi.

b.      Akuntabilitas dan transparansi adalah merupakan program pemerintah yang harus diterapkan pada setiap Instansi Pemerintah maka membuka peluang untuk peningkatan pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit untuk mengambil suatu keputusan terkait informasi dan data yang dihasilkan oleh SIM tersebut yang berujung peningkatan kualitas Pelayanan Rumah Sakit itu sendiri.

6.      Arah Bisnis RSUD Dr. Abdul Rivai Berau

Rumah sakit telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan Rumah Sakit agarpelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen).

Budaya kerja rumah sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau dalam berprilaku yang menunjang tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut, nanti diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau. Nilai dasar tersebut adalah :

a.       Motivasi tinggi untuk menjadi lebih baik

Penjelasan : keinginan yang tinggi untuk selalu berbuat yang terbaik untuk pasien, kolega, Rumah Sakit dan diri sendiri. Ciri-ciri : bertanggungjawab, inovatif, kreatif, dan optimis.

b.      Bertindak sesuai pedoman

Penjelasan : berperilaku sebagai insan yang berdisiplin tinggi yang mendasarkan setiap tindakan pada pedoman perilaku dan pedoman kerja.

c.       Empati

Penjelasan : penuh empati, berpikir positif, ikhlas, terbuka untuk pembaharuan dalam mewujudkan keberhasilan bersama.

Motto        : ‘Kesembuhan Anda adalah Kepuasaan Kami’

Budaya      : PURI

Profesional dalam bertindak

Unggul dalam pelayanan

Rasional dlam tindakan

Ikhlas dalam melayani

7.      Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibayar agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi Pemerintah. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang.

Visi Pemerintah Kabupaten Berau lima tahun kedepan yakni “Menjadikan Kabupaten Berau Sebagai Daerah Unggulan Dibidang Agribisnis dan Tujuan Wisata Mandiri dan Religius Menuju Masyarakat Sejahtera”, sedangkan Visi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah sebagai berikut: “Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Kalimantan Timur Wilayah Utara”.

“Kesembuhan Anda adalah Kepuasan Kami” merupakan Budaya atau Motto RSUD Dr. Abdul Rivai Berau dalammewujudkan visi sebagai Rumah Sakit unggulan di kelasnya yang mewarnai setiap gerak, tindak perbuatan dan sikap mental karyawan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

RSUD Dr. Abdul Rivai Berau menyadari bahwa ke depan dengan pernyataan visi tersebut diperlukan langkah dan strategi antisipatif dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi tersebut juga menunjukkan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau bersama-sama dengan pihak berkepentingan lainnya untuk merefleksikan tujuan yang akan dicapai dalam jangka panjang. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas terlihat keinginan yang kuat dari RSUD Dr. Abdul Rivai Berau untuk Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Kalimantan Timur Wilayah Utaradengan tetap mengedepankan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yang berkedudukan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Berau  merupakan unsur pelaksanaan dibidang pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing.

8.      Misi

Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi tersebut dan mengetahui seluruh jajaran organisasi dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan dan peran dati RSUD Dr. Abdul Rivai Berau. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang unuk perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.

Misi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah :

1.      Menyelenggarakan Pelayanan Bermutu Tinggi dan Memberikan Kepuasan Bagi Pelanggan Maupun Penyelenggara.

2.      Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Professional dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3.      Menyediakan Sarana dan Prasarana yang Memadai dan Berkualitas.

4.      Menjadi Pusat Rujukan Medis Spesialis.

5.      Mengembangkan Unit Usaha Strategis Serta Meningkatkan Kemitraan Tanpa Meninggalkan Fungsi Sosial.

B.     Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah salah satu unit penunjang medis yang bertugas melaksanakan pengadaan, penyimpanan,peracikan dan pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau serta memberikan informasi obat kepada tim pelayanan kesehatan di RSUDdr. Abdul Rivai Berau dan Pasien Rawat Inap ataupun rawat jalan.

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau merupakan fasilitas penyelenggaraan seluruh kegiatan serta pelayanan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan Rumah Sakit itu sendiri.

Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau merupakan satu unit kerja di lingkungan Instalasi Farmasi yang melakukan kegiatan administrasi, penyusunan program dan pelaporan. Semua itu dilakukan dengan tujuan terlaksananya tertib administrasi di lingkungan Instalasi Farmasi.

Adapun tugas dari Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah :

1.      Membukukan Surat Masuk dan Surat Keluar

a.       Surat Masuk

Setiap surat yang masuk akan diterima oleh Pelaporan, kemudian diberi nomor urut surat masuk yang kemudian akan disampaikan kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau untuk diketahui dan diparaf. Selanjutnya surat tersebut disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diproses. Surat yang telah diproses akan di arsipkan.

b.      Surat Keluar

Setiap Surat yang akan dikirim keluar RSUD Dr. Abdul Rivai Berau harus melalui Pelaporan dan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau. Surat yang akan dikirim dibuat rangkap 2, satu untuk dikirim dan satu untuk arsip.

2.      Membuat Laporan di Instalasi Farmasi

Laporan-laporan yang dibuat oleh Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau  adalah:

a.       Laporan yang dibuat setiap bulan, meliputi:

1)      Laporan Keuangan dan Laporan Pengeluaran Barang Farmasi. Data diambil dari jumlah permintaan atau pemakaian Barang Farmasi (Formulir Permintaan Barang) oleh Ruang/Unit/Instalasi/Poliklinik.

2)      Laporan Narkotika dan Psikotropika. Data diperoleh dari jumlah pemasukan dan pengeluaran narkotika oleh: Gudang Farmasi dan pelaayanan resep Rawat Inap dan Rawat Jalan. Data kemudian dikirim ke Kepala Instalasi Farmasi untuk untuk dibuatkan laporan. Kemudian laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, tembusan ke Balai POM Kaltim, Penanggung Jawab Narkotika RSUD Dr. Abdul Rivai Berau, dan sebagai arsip.

3)      Laporan Tagihan Pemakaian obat program rujuk balik pada pasien JKN BPJS. Data diperoleh dari Jumlah perincian penggunaan obat oleh pasien dari Resep Rawat Jalan JKN BPJS.

b.      Laporan yang dibuat setiap akhir tahun, meliputi:

1)      Laporan Kegiatan. Data diperoleh dari penjumlahan lembar resep dan jumlah R/ dari Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.

2)      Laporan stock opname barang farmasi setiap 3 bulan sekali. Semua laporan dibuat rangkap 2 (dua), yaitu : 1 untuk arsip dan 1 untuk dikirim ke bagian akuntansi.

3.      Menyimpan Arsip di Instalasi Farmasi

Arsip-arsip di Instalasi Farmasi dibedakan atas :

a.       Arsip surat masuk dan surat keluar, yang disimpan di ruang Pelaporan.

b.      Arsip SK Direktur RSUD Dr. Abdul Rivai dan SK DepKes (Departemen Kesehatan) juga Menteri, yang disimpan.

c.       Arsip kepegawaian, terdiri dari map setiap karyawan yang berisi data pribadi, ijazah dan lain sebagainya disimpan di ruang Pelaporan.

d.      Arsip Laporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau selalu dibuat rekapitulasi tahunan.

e.       Arsip Resep. Arsip resep disimpan dalam Gudang Arsip

4.      Menyimpan Resep Rawat Jalan dan Rawat Inap di Instalasi Farmasi

Resep-resep setiap hari disusun dengan nomor berurut dan disimpan per-hari dan per-bulan.

5.      Menyusun Arsip di Instalasi Farmasi

Gudang arsip berisi arsip-arsip di Instlasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yang secara garis besar dikelompokkan menjadi :

a.       Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar.

b.      Arsip Resep.

c.       Arsip Laporan.

Setiap kelompok arsip tersebut disimpan terpisah satu dengan lainnya dan disimpan per-bulan.

6.      Konseling

Konseling merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat. Tujuan dari konseling obat supaya pasien patuh atau taat menggunakan obat. Masalah yang seringkali dibicarakan pada saat konseling obat adalah nama obat, tujuan pengobatan, cara menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.

Di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau, konseling dilakukan di ruang konseling di Instalasi Farmasi dan ruang perawatan jika dibutuhkan. Konseling ini dilakukan untuk memberikan informasi penggunaan obat yang benar serta memberi motivasi kepada pasien untuk menjalani pengobatannya dengan baik. Konseling khususnya ditujukan bagi pasien penyakit kronis dan atau penyakit akut, misalnya pasien penyakit jantung atau pasien HIV.

7.      Timbang Terima Dinas

Dalam IFRS Dr. Abdul Rivai Berau ada istilah yang disebut dengan Timbang Terima Dinas, artinya pergantian jam dinas dari satu petugas ke petugas penggantinya, tugas yang telah dan akan dilimpahkannya sehingga antara petugas ada komunikasi yang berkesinambungan.Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan timbang terima dinas,sehingga antara petugasmengetahui keadaan,informasi dan tugas-tugas yang dilimpahkan. Prosedur :

Jam dinas di Instalasi Farnasi sebagai berikut :

a.       Pagi     : 08.00 s/d 14.00

b.      Siang   : 13.30 s/d 21.00

c.       Malam : 21.00 s/d 08.00

d.      Petugas dinas yang akan menerima limpahan datang sebelum waktu dinas berakhir. Paling lambat 15 menit sebelum jam dinas.

e.       Petugas pagi, siang dan malam akan menyerahkan, menginformasikan tugas yang telah dilaksanakan dan mencetak kondisi atau jurnal keuangan dari komputer dinas pagi, siang dan malam yang sudah dilaksanakan.

f.        Petugas yang akan melimpahkan menyerahkan cetakan keuangan atau jurnal komputer, mencatat kondisi atau keadaan dinas yang telah dilaksanakan dan tanda tangan.

g.      Petugas menerima limpahan mempelajari catatan, dan mencocokan cetakan jurnal dengan besaran uang setoran selanjutnya meneruskan pekerjaan yang belum terselesaian oleh petugas sebelumnya.



BAB III

KEGIATAN PRAKTIK KERJALAPANGAN

DAN PEMBAHASAN



  1. Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan (IRJ)

1.      Gambaran Umum

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname). Instalasi farmasi rawat jalan RSUD Dr. Abdul Rivai merupakan salah satu pelayanan farmasi di bawah Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai yang melayani resep pasien rawat jalan.

2.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan

a.       Memberikan pelayanan resep bagi pasien rawat jalan dengan baik dan benar.

b.       Mengetahui kegiatan pelayanan farmasi dalam hal pemberian informasi kepada pasien rawat jalan atau keluarga pasien agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian obat oleh pasien.

c.       Mengetaui bagaimana cara memberikan pelayanan resepyang baik bagi pasien rawat jalan.

3.      Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD Dr. Abdul Rivai mahasiswa ditempatkan di masing-masing pelayanan dan menggunakan sistem bergiliran setiap tiga hari. Mahasiswa bertugas secara bergiliran di apotek rawat inap, apotek rawat jalan, gudang, dan PIO. Sistem bergiliran ini bertujuan agar semua mahasiswa mendapatkan tugas di masing-masing tempat dalam instalasi farmasi. Jadwal penempatan tugas dibuat langsung oleh Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai dan ditempel di apotek rawat inap dan rawat jalan.

Apotek rawat jalan melakukan pelayanan resep mulai pukul 08.00–14.00 WITA. Apotek rawat jalan melayani pasien umum, kredit, BPJS, Jamkesda, dan Jamkesprov. Untuk pasien kredit pada umumnya merupakan tanggungan perusahaan tertentu yang memang sudah bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Pasien kredit, , Jamkesda, Jamkesprov ataupun BPJS selain menyerahkan resep juga menyerahkan kelengkapan syarat tertentu sesuai yang disyaratkan rumah sakit.  

Kegiatan di rawat jalan meliputi pelayanan resep yang diawali dengan memberi nomor resep kepada pasien kemudian membaca resep yang diterima, menghitung dosis obat (bila resep racikan),setelah itu memasukkan data obat-obatan maupun alat kesehatan ke dalam komputer sesuai dengan yang tertera dalam resep, hal ini dilakukan oleh pegawai apotek karena untuk efisiensi dan efektifitas waktu. Tujuan dari memasukkan data obat-obatan dan alat kesehatan yang diresepkan adalah untuk mendapatkan nilai resep pasien, baik untuk pasien umum, kredit, BPJS, Jamkesda ataupun Jamkesmas memotong stok, serta sebagai arsip bagi rumah sakit sendiri. Setelah print out data tersedia selanjutnya obat-obatan dan alat kesehatan yang diresepkan disiapkan. Sering kali terdapat resep racikan baik itu puyer, kapsul, maupun krim sehingga harus dilakukan  peracikan sesuai dengan permintaan resep. Ada pula kegiatan mensuspensikan dry syrup terutama golongan antibiotik. Setelah peracikan obat selesai maka obat dikemas sesuai dengan bentuk sediaannya, setelah itu diberi etiket sesuai dengan signa yang tertera pada resep dan terakhir menyerahkan obat kepada pasien. Untuk pasien umum sebelum obat diserahkan terlebih dahulu membayar di kasir apotek, sementara untuk pasien dengan jaminan kesehatan cukup dengan menandatangani tanda terima obat yang nantinya akan ditagihkan kepada pihak jaminan kesehatan tersebut setelah awal bulan berikutnya.Selanjutnya pasien diberi informasi tentang cara pemakaian obat berdasarkan aturan pakainya dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian. Biasanya pasien membutuhkan penjelasan lebih mendalam tentang aturan pakai obat khusunya penggunaan insulin.

Kegiatan lainnya yaitu stock opname yang dilakukakan setiap tiga bulan sekali.Stock opname bertujuan untuk mengetahui jumlah obat yang ada dan mengetahui expire date obat–obat tersebut. Melalui kegiatan tersebut dapat dicegah penggunaan obat-obatan expire untuk pelayanan pasien.

  1. Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Inap ( IRNA )

1.   Gambaran Umum

Pelayanan farmasi rawat inap melayani pendistribusian obat untuk pasien  Umum, BPJS Askes, BPJS Jamkesmas, BPJS Jamsostek, BPJS Kesehatan dan pasien kredit (perusahaan). Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap:

a.    Pasien Umum

1)    Perawat atau keluarga pasien membawa resep ke pelayanan farmasi rawat inap

2)    Resep obat tersebut di input kedalam sistem komputer dicetak kwitansi, disiapkan obatnya, diberi etiket, dikemas lalu kwitansi diserahkan ke bagian kasir agar dapat dibayarkan oleh kasir kwitansi ditanda tangani, diberi stempel dan dicap lunas .

3)    Obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien atau obat yang dipesan diantar ke ruangan beserta kwitansi asli dan dilakukan penagihan biaya obat langsung kepada pasien atau keluarga pasien sedangkan lembar copy kwitansi beserta copy resep sebagai pertinggal di apotek. Kartu obat diserahkan kepada perawat kembali dan setelah pasien pulang disimpan ke bagian administrasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

b.    Pasien JKN (BPJS) dan Kredit

Ketentuan yang berlaku untuk pasien kredit dan BPJS Askes rawat inap pada dasarnya hampir sama dengan ketentuan pada pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat inap pasien JKN (BPJS) dan pasien kredit meliputi semua unit pelayanan dan ruang rawat. Pemilihan jenis dan jumlah obat berdasarkan Formularium Nasional bagi pasien JKN (BPJS)dan bagi pasien kredit pemilihan obat berdasarkan Formularium RSUD Dr.Abdul Rivai .

Prosedur pelayanan farmasi pasien JKN (BPJS)dan pasien kredit:

a.             Perawat atau keluarga pasien membawa kartu obat dan surat keterangan dari perusahaan atau kartu JKN bagi peserta BPJS yang menjamin pasien ke pelayanan farmasi rawat inap.

b.             Obat yang tertulis di kartu obat diinput kedalam suatu komputer kemudian dicetak tanda terima tersebut tiga rangkap. Obat disiapkan, distempel sudah diberikan kredit, diberi etiket dan dikemas. Obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien setelah menanda tangani tanda terima obat. Kartu obat diserahkan kepada perawat atau keluarga pasien.

2.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan

    1. Mengetahui cara memberikan pelayanan resep bagi pasien rawat inap yang baik.
    2. Mengetahui distribusi obat dan alat kesehatan di bagian pelayanan rawat inap
    3. Mengetahui obat-obat yang ada dirumah sakit dan yang banyak digunakan masyarakat

3.        Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD dr. Abdul Rivai mahasiswa ditempatkan dimasing-masing pelayanan dan menggunakan sistem bergiliran setiap 3 hari, agar semua mahasiswa mendapatkan tugas dimasing-masing tempat dalam instalasi farmasi salah satunya pelayanan resep rawat inap.

Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa di pelayanan resep rawat inap, yaitu mengecek obat dan alat kesehatan (alkes), untuk mengisi obat dan alkes yang dalam keadaan stok minim. Membantu amprahan obat dan alkes dari gudang obat ke ruang pelayanan resep rawat inap. Menyusun amprahan obat dan alkes sesuai dengan tempat yang telah di tentukan. Melayani resep rawat inap yang meliputi: menyiapkan obat, menyiapkan alkes sesuai resep rawat inap dan sambil mengisi kartu stok (nama pasien, jumlah yang diambil dan sisa yang ada atau mengurangi jumlah sisa yang ada dengan yang diambil), pengecekan obat dan alkes yang diminta sesuai permintaan pasien rawat inap dan serta menyerahkan obat dan alkes sesuai resep kepada perawat atau keluarga pasien.

Pelayanan resep rawat inap juga melakukan kegiatan stock opname yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Stock opname dilakukan untuk mengetahui kondisi dan jumlah alkes dan obat yang ada di pelayanan rawat inap serta mencocokkan jumlah obat dan alkes yang ada dengan kartu stok.

  1. Pelayanan Farmasi di Gudang Farmasi

1.    Gambaran Umum

Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan. Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan, serta pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin.

Manfaat pergudangan adalah untuk:

1.    Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan.

2.    Tertatanya perbekalan kesehatan.

3.    Peningkatan pelayanan pendistribusian.

4.    Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan aktual.

5.    Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.

6.    Tertib administrasi.

2.        Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan praktek di bagian pelayanan gudang ini adalah agar mahasiswa memahami sirkulasi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan obat.

3.        Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Selama kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD Dr. Abdul Rivai mahasiswa ditempatkan dimasing-masing pelayanan dan menggunakan sistem rolling setiap 3 hari, agar semua mahasiswa mendapatkan tugas dimasing-masing tempat dalam instalasi farmasi. Kegiatan gudang farmasi meliputi: pengadaan barang farmasi, penyimpanan, penyaluran atau distribusi dan membuat laporan-laporan untuk kepentingan administrasi. Untuk kegiatan yang dilakukan didalam gudang farmasi mahasiswa melakukan kegiatan yang dimulai dari mendata stok obat yang mendekati expire date atau kadaluarsa, hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan obat yang telah kadaluarsa maka terlebih dahulu diperiksa obat apa saja yang hampir kadaluarsa untuk di informasikan kepada Apoteker dan dokter. Setelah kegiatan tersebut selesai beralih pada kegiatan mengecek sisa stok obat dengan data yang ada dikartu stok, hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obat atau alkes yang jumlahnya selisih dengan data di kartu stok dan di komputer dan juga untuk mengetahui obat atau alkes apa saja yang harus segera dipesan untuk menghindari kekosongan obat. Kemudian kegiatan lainnya yaitu menerima obat atau alkes yang datang dari PBF, mahasiswa belajar menerima langsung dari distributor menandatangani surat terima barang sebagai bukti serah terima. Barang yang dipesan diterima dan diperiksa untuk memastikan bahwa barang yang diantar sesuai dengan yang dipesan dengan cara mengecek faktur. Beberapa hal yang diperiksa adalah jumlah barang, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik barang. Kemudian barang diangkut kegudang untuk didokumentasikan lalu disusun secara alfabetis sesuai rak penyimpanannya.

Barang-barang ini dalam pengeluarannya juga menggunakan sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out). Didalam instalasi farmasi ada hal yang disebut amprahan, amprahan maksudnya adalah setiap pelayanan rawat inap dan rawat jalan serta ruangan dirumah sakit mengambil obat dan alkes yang jumlahnya telah ditentukan ke gudang untuk persediaan diruangan masing-masing. Kegiatan mengamprah obat dan alkes juga telah dilakukan oleh mahasiswa. Alur dari kegiatan ini yaitu: pegawai dari ruangan ataupun unit pelayanan rawat jalan dan rawat inap memberikan lembaran permintaan (amprahan) berisi nama obat dan alkes serta jumlahnya kegudang, kemudian pegawai digudang menyiapkan permintaan dan menyalurkannya.

Kemudian ada kegiatan stock opname yang dilakukakan setiap 3 bulan sekali tujuannya untuk mengetahui jumlah obat yang ada dan mengetahui expire obat–obat tersebut. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan pelayanan di apotek.



BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN



  1. Kesimpulan

1.      Penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai menggunakan sistem First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO).

2.      Obat di Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai didistribusikan dari gudang obat ke Pelayanan Rawat Inap dan Pelayanan Rawat Jalan yang kemudian di serahkan kepada pasien.

3.      Kegiatan dalam pengelolaan obat yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai sudah sesuai dengan prosedur yaitu meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan.

  1. Saran

1.      Sebaiknya dibutkan ruangan khusus untuk tempat meracik obat agar lebih berkonsentrasi dan leluasa dalam meracik obat.

2.      Sebaiknya kartu stok dijalankan sebagaimana mestinya agar memudahkan dalam pendataan penerimaan dan pengeluaran obat-obatan dan alat kesehatan.

3.      Adanya penambahan tenaga farmasi untuk memudahkan tercapainya pelayanan kefarmasian yang maksimal untuk pasien.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim, 2008. Rincian Tugas Pokok dan Tata Kerja RSUD Dr. Abdul Rivai. Berau.

Anonim, 2011. Standar Pelayanan Minimum RSUD Dr. Abdul Rivai. Berau.

Depkes RI, 1992. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983/menkes/SK/1992 tentang Tugas Rumah Sakit Umum. Jakarta.

Depkes RI, 2004. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1997/Menkes/SK/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta.

Siregar, Charles J.P., dan Amalia, L., 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

2 komentar:

Farhan mengatakan...

ijin copas gan

Akhmad Andy Sandra mengatakan...

Silakan gan

Posting Komentar