LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR
Materi
Pertemuan IV
Serbuk IV
Nama
: Akhmad Andy Sandra
NIM
: 723901S.12.054
Dosen
: Husnul Warnida, S. Si., M. Si., Apt
LABORATORIUM
FARMASETIKA DASAR
AKADEMI
FARMASI SAMARINDA
2013
Bab I Pendahuluan
A.
Maksud
Praktikum
Mahasiswa dapat meracik sediaan
serbuk (pulvis, pulveres) yang memenuhi persyaratan Farmakope.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mahasiswa dapat membaca dan memahami
resep
2. Mahasiswa dapat menghitung dosis obat
dalam resep
3. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat
laboratorium dengan benar
4. Mahasiswa dapat menimbang bahan obat
dengan benar
5. Mahasiswa dapat meracik sediaan
serbuk
6. Mahasiswa dapat mengevaluasi sediaan
serbuk
7. Mahasiswa dapat membuat salinan resep
dan memberikan informasi obat dalam resep
Bab II Tinjauan Pustaka
Serbuk adalah campuran homogen dua
atau lebih obat yang diserbukkan. (FI III, 23)
Serbuk adalah campuran bahan kering,
bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan dimaksudkan untuk pemakaian oral
atau untuk pemakaian luar. (FI IV, 14)
Kelebihan dan kelemahan serbuk. (FI
III, 24)
A. Kelebihan
1. Serbuk lebih leluasa dalam memilih
dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita
2. Cocok untuk anak-anak dan orang
dewasa yang sulit untuk menelan tablet atau kapsul
3. Lebih stabil dan mudah diserap oleh
tubuh
4. Obat yang volumenya besar untuk
tablet atau kapsul dapat dibuat dalam serbuk
B. Kelemahan
1. Tidak menutupi rasa yang tidak enak
2. Pada penyimpanan yang tidak sesuai
menjadi lembab
3. Membutuhkan waktu yang lama dalam
penyiapan di apotek
Serbuk dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu :
1. Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk
yang dibagi dalam bobot lebih kurang sama, dikemas menggunakan pengemas yang
cocok untuk sekali minum. (FI III, 23)
2. Serbuk tabur (pulvis adspersorius)
adalah serbuk yang bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.
(FI III, 24)
Keseragaman bobot :
Pada pengemasan serbuk bagi, jika
jumlahnya genap dan lebih dari 10, serbuk dibagi dahulu menjadi 2 bagian sama
banyak lalu masing-masing dibagi menjadi jumlah yang diinginkan. Penyimpanan
berat masing-masing serbuk terhadap yang lain paling besar 10%. Serbuk bagi
dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang mengandung zat yang
higroskopis, serbuk dibungkus dengan kertas berlilin dan diserahkan dalam pot
dengan tutup sekrup. Serbuk tabur dikemas di pot. (FI III, 24)
Derajat halus serbuk
Derajat halus serbuk dinyatakan
dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan
satu nomor berarti semua serbuk dapat melewati pengayak dengan nomor tersebut.
Jika dinyatakan dengan dua nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melewati
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan
nomor tertinggi. (IMO, 32)
Prinsip pengerjaan obat (FI III, 23)
1. Serbuk diracik satu demi satu, dan
dicampur secara sedikit demi sedikit, dimulai dari bahan obat yang jumlahnya
sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur
lagi, jika serbuk mengandung lemak. Diayak dengan pengayak nomor 44
2. Obat yang jumlahnya kurang dari 50 mg
atau tidak bisa ditimbang, harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan
yang cocok
3. Obat serbuk kasar, terutama simplisia
nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat halus sesuai dengan tertera pada
pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan dengan suhu tidak
lebih dari 50
4. Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya
sedikit digerus bersamaan dengan bahan pembawa atau bahan tambahan
5. Obat berupa cairan, misalnya tinctur dan
ekstra cair, diuapkan pelarutnya hingga hamper kering dan diserbukkan dengan
pertolongan zat tambahan yang cocok
6. Obat bermassa lembek, misalnya ekstra
kental, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan
zat tambahan yang cocok
7. Obat yang berwarna berlainan digerus
bersamaan agar diketahui homogenitas serbuk
8. Obat dan volumenya kecil digerus terlebih
dahulu
Bahan tambahan harus memenuhi
1. Tidak membahayakan dalam jumlah yang
digunakan
2. Tidak melebihi jumlah maksimum yang
diperlukan untuk memberi efek yang diharapkan
3. Tidak mengurangi ketersediaan hayati,
efek terapi atau keamanan dari sediaan resmi
4. Tidak menggangu dalam pengujian dan
penetapan kadar
Bab
III Pelaksanaan Praktikum
A. Resep
Asli I
1. Resep
Asli
Dr. Cornelia Sulla
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 325/DKK-DU/III/2012
|
Samarinda, 17 September 2012
R/ Pulv. APC sine fenasetin no. V
adde pro dosis sing.
Luminal
tab. 1/2
M.f. pulv. no. X
S. 1-0-1
Pro : Puspita
Umur : 18 bulan
|
Resep Standar
R/
Pulv. APC sine fenasetin no. V
Asam Asetilsalisilat 0,25
Kofein 0,05
adde pro dosis sing.
Luminal tab 1/2
2. Kelengkapan
Resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
Alamat pasien tidak tertera
3. Penggolongan
Obat
O :
G : Luminal, Kofein
W :
B : Asam Asetilsalisilat
4. Komposisi
Bahan
Asam
Asetilsalisilat : 5/10 x 0,25 gram =
0,125 gram = 125 mg
Kofein : 5/10 x 0,05 gram =
0,025 gram = 25 mg
Luminal : 1/2 tab
B. Uraian
Bahan
1. Acidum
Acetylsalicylicum (FI III, 43)
a. Sinonim
: Asam Asetilsalisilat, Asetosal
b. Khasiat
: Analgetikum, antipiretikum
c. Farmakologi
: Asetosal
menghambat pembentukan fosfolifida menjadi
asam arachidonat, jika
asam arachidonat terbentuk akan
menghasilkan endoperoksida
kenudian menghasilkan
prostaglandin yang
menyebabkan demam dan nyeri
(OOP, 316)
d. Pemerian
:
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih ; tidak
berbau atau hampir
tidak berbau ; rasa asam
e. Kelarutan
: Agak sukar larut dalam air ; mudah larut dalam
etanol
(95%) P ; larut dalam
kloroform P dan eter P
f.
Dosis : DM sekali :
1 gram
sehari : 8 gram
DL sekali
: 50 mg – 60 mg/tahun
sehari
: 150 mg – 240 mg/tahun
2. Coffeinum
(FI III, 175)
a. Sinonim
: Kafein, trimetilksatina
b. Khasiat
: Stimulan saraf pusat,
kardiotonikum
c. Farmakologi
: Menstimulasi
SSP dengan efek menghilangkan rasa letih,
lapar, mengantuk, juga
daya konstentrasi dan kecepatan
reaksi, kofein
ditingkatkan serta prestasi otak dan
suasana jiwa diperbaik
(OOP, 374)
d. Pemerian
: Serbuk
atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya
menggumpal putih ;
tidak berbau ; rasa pahit
e. Kelarutan
: Agak
sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) P ;
mudah larut dalam
kloroform P ; sukar larut dalam eter
f.
Dosis : DM sekali : 500 mg
sehari :
1,5 gram
DL anak sekali :
30 mg – 50 mg
sehari : 30 mg – 300 mg
3. Phenogargitalum
(FI III, 481)
a. Sinonim
: Luminal, phenogargital
b. Khasiat
: Hipnotikum, sedativum
c. Pemerian
: Hablur
atau serbuk hablur ; putih ; tidak berbau ; rasa
agak pahit
d. Kelarutan
: Sangat
sukar larut dalam air ; larut dalam etanol (95%) P
; dalam eter P ; dalam
larutan alkali hidroksida dan
dalam larutan alkali
karbonat
e. Dosis
: DM sekali : 300 mg
sehari :
600 mg
DL sekali :
15 mg – 20 mg
sehari :
45 mg – 80 mg
C. Perhitungan
Dosis
1. Asetosal
DL
anak sekali : 50 mg – 60 mg/tahun x
1,5 tahun = 75 mg – 90 mg
sehari : 150 mg – 240 mg/tahun x 1,5 tahun = 225 mg – 360 mg
DM
anak sekali : x 1 gram = 0,111 gram = 111 mg
sehari : x 8 gram = 0,888 gram = 888 mg
Dosis
dalam resep : sekali : 1 x ( x 0,25 gram) = 0,125 gram = 125 mg
sehari : 3 x ( x 0,25 gram) = 0,375 gram = 375 mg
Kesimpulan
: Over dosis
Rekomendasi
: Diturunkan sesuai DL
sekali : 1 x 75 mg = 75 mg
sehari : 3 x 75 mg = 225 mg
2. Kofein
DM
sekali :
500 mg DL anak sekali : 10 mg – 20 mg
sehari :
1500 mg sehari
: 10 mg - 120 mg
DM
anak sekali : x 500 mg = 55 mg
sehari : x 1500 mg = 165 mg
Dosis
dalam resep : sekali : 1 x 25 mg = 25 mg
sehari : 3 x 25 mg = 75 mg
Kesimpulan
: Dosis terapi
3. Luminal
DL
anak sekali : 15 mg – 20 mg
sehari : 45 mg – 80 mg
DM
anak sekali : x 300 mg = 33,3 mg
sehari : x 600 mg = 66,6 mg
Dosis
dalam resep : sekali : 1 x (1/2 tab x 30 mg/tab) = 15 mg
sehari : 3 x
(1/2 tab x 30 mg/tab) = 45 mg
Kesimpulan
: Dosis terapi
D. Perhitungan
Penimbangan
1. Asetosal
: 10 x 0,0125 gram = 1,25 gram
2. Kafein
: 10 x 0,025 gram = 0,25
gram
3. Luminal
: 10 x 0,024 gram = 0,24
gram = 240 mg = 8 tablet
4. Carmine
: 35 mg
Pengenceran
Karmin (1 : 10)
Karmin : 50 mg
Laktosa
: 450 mg +
500 mg
Yang
diambil : x 500 mg = 350 mg
5. Laktosa
: (10 x 0,5 g) – (1,25 g +
0,25 g + 0,35 g + 1,6 g)
: 5 gram – 3,7
gram
: 1,3 gram
E. Cara
Kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang
bahan sesuai penimbangan
3. Buatlah
pengenceran karmin. Masukkan 50 mg karmin kedalam mortir, tambahkan 450 mg SL,
gerus hingga homogen. Keluarkan dari mortir menggunakan sudip. Timbang hasil
pengenceran 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri
4. Masukkan
luminal tab kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan pengenceran karmin,
gerus hingga homogen, sisihkan
5. Masukkan
asetosal kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan sebagian SL, gerus
hingga homogen. Tambahkan campuran nomor 4, gerus hingga homogen. Tambahkan
kofein, gerus hinnga homogen, Tambahkan sisa SL, gerus hingga homogen,
keluarkan
6. Bagi
bahan menjadi 2 bagian sama rata, masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian,
hingga berjumlah 10 bungkus.
7. Kemas
dalam plastik klip dan beri etiket putih
F. Penandaan
Etiket
Putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 1 17 September 2012
Puspita
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah makan
|
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP
DOKTER
|
G. Edukasi
1. Obat
ini berkhasiat sebagai obat demam
2. Diminum
3 x sehari 1 bungkus, tiap pagi dan malam, sesudah makan
3. Simpan
ditempat kering dan sejuk
4. Bila
sakit berlanjut, segera hubungi dokter
A. Resep
Asli II
1. Resep
Asli
Dr.
Cornelia Sulla
Jl.
A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP
: 325/DKK-DU/III/2012
|
Samarinda, 17 September 2012
R/
Papaverin HCl 0,1
Natrii
Subcarb.
Magn.
Oxyd.
Elaeosacc.
M. Pip. aa 20
M.f. pulv.
da. s. t.d.d. Cth. l
did
Pro : Yuda
Umur : 9 tahun
|
Resep
Standar
Elaeosacch
M. Pip. (IMO, 41)
Saccharum
Lactis 2 gram
Oleum
Menthae Piperetae 1 tetes
2. Kelengkapan
Resep
Tanda
tangan dokter tidak tertera
Nomor
telepon dokter tidak tertera
Alamat
pasien tidak tertera
3. Penggolongan
Obat
O :
G :
Papaverin HCl
W :
B :
Natrii Subcarbonat, MgO., Elaeosacc. M. Pip.
4. Komposisi
Bahan
Papaverin HCl : 0,1 gram
Natrii. Subcarb. : 20 gram
MgO : 20 gram
Elaeosacc. M. Pip. : 20 gram
B.
Uraian Bahan
1. Papaverin
Hydrochloridum (FI III, 472)
a. Sinonim
: Papaverina Hidroklorida
b. Khasiat
: Spasmolitikum
c. Pemerian
: Hablur
atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa
pahit kemudian pedas
d. Kelarutan
: Larut
dalam lebih kurang 40 bagian air dan dalam lebih
kurang 120 bagian etanol (95%) P ; larut
dalam
kloroform P ; praktis tidak larut dalam
eter P
e. Dosis
: DM sekali : 200 mg
sehari : 600 mg
DL sekali
: -
sehari : 2,5 mg/kg
2. Natrii
Subcarbonas (FI III, 424)
a. Sinonim
: Natrium Subkarbonat
b. Khasiat
: Antasidum
c. Pemerian
: Serbuk
hablur ; hablur monaklir kecil ; buram ;
tidak
berwarna ; rasa asin
d. Kelarutan
: Larut
dalam 11 bagian air ; praktis tidak larut dalam
etanol (95%) P
3. Magnesium
Oxydum (FI III, 353)
a. Sinonim
: Magnesium Oksida
b. Khasiat
: Zat tambahan
c. Pemerian
: Magnesium oksida ringan ; serbuk
sangat ringan ; putih ;
tidak berbau ; rasa
agak basa
d. Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam air ;
praktis tidak larut dalam
etanol (95%) P ; larut
dalam asam encer
4. Oleum
Menthae Piperatae (FI III, 458)
a. Sinonim
: Minyak permen
b. Khasiat
: Zat tambahan, karminativum
c. Pemerian
: Cairan tidak berwarna, kuning
pucat atau kuning
kehijauan
d. Kelarutan
: Dalam etanol larut dalam 4 bagian
volume etanol (70%)
5. Saccharum
Lactis (FI III, 338)
a. Sinonim
: Lactosum, Laktosa
b. Khasiat
: Zat tambahan, pengisi
c. Pemerian
: Serbuk hablur putih ; tidak
berbau ; rasa manis
d. Kelarutan
: Larut dalam 6 bagian air ; larut
dalam 1 bagian air
mendidih ; sukar larut
dalam eter P
C.
Perhitungan Dosis
1. Papaverin
HCl
DL anak sehari : 2,5
mg/kg (dibagi dalam 4 dosis)
BB anak 9 tahun : 22 kg
DL
anak sehari : 2,5 mg/kg x 22 kg = 55
kg
sekali : = 18,33 mg
DM
anak sekali : x 200 mg = 90 mg
sehari : x 600 mg = 270 mg
Dibuat
serbuk percobaan
Penimbangan
untuk serbuk percobaan
a. Natrii.
Subcarb. : 10 gram
b. MgO
: 10 gram
c. SL
: 10 gram +
30 gram
Buat
serbuk percobaan 3 kali
Bobot
1 sendok teh : a : 3,15 gram
b : 2,89 gram
c : 2,95 gram +
8,99 gram
Bobot
rata-rata tiap 1 sendok teh : = 2,10 gram (sebagai x)
Bobot
keseluruhan serbuk dalam resep
a. Papaverin
HCl : 0,1 gram
b. Na.
Subcarb. : 20 gram
c. MgO
: 20 gram
d. SL
: 20 gram +
60,1
gram (sebagai y)
i. Jumlah
sendok the dalam resep : = sendok teh = 28,62 gram
ii. Dosis
Papaverin HCl sekali : x 0,1 gram = 0,003 gram = 3 mg
sehari : 3 x
3 mg = 9 mg
D.
Perhitungan Penimbangan
1. Papaverin
HCl
: x 18,33 mg =
524 mg
: 1/2 tab x
524 mg = 262 mg
2. Na.
Subcarb. : 1/2 x 20 gram =
10 gram
3. MgO
: 1/2 x 20 gram = 10 gram
4. SL
: 1/2 x 20 gram = 10 gram
5. Oleum
M. Pip. : 5 tetes
6. Karmin
: 35 mg
Pengenceran
Karmin (1 : 10)
Karmin
: 50
mg
Laktosa
: 450
mg +
500 mg
Yang
diambil : x 500 mg = 350 mg (sisanya dibungkus
tersendiri)
E.
Cara Kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2. Ditimbang
bahan sesuai penimbangan
3. Lakukan
pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam
mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya
dibungkus tersendiri
4. Buat
serbuk percobaan, timbang Na. Subcarb. 10 gram, MgO 10 gram, SL 10 gram dan
karmin. Gerus Na. Subcarb., tambahkan MgO sedikit demi sedikit, gerus hingga
homogen. Tambahkan SL sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan
karmin, gerus hingga homogen
5. Dari
campuran nomor 4, ambil bobot 1 sendok teh, lakukan percobaan sebanyak 3 kali.
Setelah itu hitung bobot rata-rata 1 sendok teh. Kemudian hitung dosis
papaverin HCl
6. Tetesi
oleum m. pip. sebanyak 5 tetes
7. Masukkan
serbuk kedalam pot dan beri etiket putih
F.
Penandaan
Etiket
Putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
|
No. 2 17 September 2012
Yuda
3 x sehari 1 sendok teh
|
TIDAK
BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
|
G.
Edukasi
1. Obat
ini berkhasiat sebagai penghilang kejang perut akibat maag
2. Diminum
3 x sehari 1 sendok teh
3. Simpan
ditempat sejuk dan kering
4. Bila
tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter
A. Resep
Asli III
1. Resep
Asli
Dr. Cornelia Sulla
Jl. A. W. Sjahranie 226
Samarinda
SIP :
325/DKK-DU/III/2012
|
Samarinda,
17 September 2012
R/ Efedrin 1/2 tab
CTM 1/2 tab
GG 1/2 tab
M.f. pulv. d.t.d. no. XX
S. 3 dd I
Pro : Kasih
Umur : 10 tahun
|
2. Kelengkapan
Resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
Alamat pasien tidak tertera
3. Penggolongan
Obat
O :
G :
Efedrin, CTM, GG
W :
B :
4. Komposisi
Bahan
Efedrin : 1/2 tab x (25 mg/tab) = 12,5 mg
CTM : 1/2 tab (4 mg/tab) = 2 mg
GG : 1/2 tab x (100 mg/tab) = 50 mg
A.
Uraian Bahan
1. Efhedrini
Hydrochloridum (FI III, 236)
a. Sinonim
: Efedrina Hidroklorida
b. Khasiat
: Simpatomimetikum
c. Farmakologi
: Derivat adrenalin ini memiliki efek
sentral lebih kuat
dengan efek broncodilatasi lebih ringan dan
bertahan
lebih lama (4 jam)
d. Pemerian
: Hablur putih ; serbuk hablur ;
tidak berbau ; rasa pahit
e. Kelarutan
: Larut dalam lebih kurang 4 bagian
air ; dalam lebih
kurang 14 bagian etanol
(95%) P ; praktis tidak larut
dalam eter P
f.
Dosis : DM sekali :
50 mg
sehari : 150 mg
DL sekali : -
sehari : 0,8
mg/kg – 16 mg/kg (dibagi dalam 4 dosis)
2. Glycerylis
Guaiacolas (FI III, 272)
a. Sinonim
: Gliseril Guaiakolat
b. Khasiat
: Ekspektoran
c. Pemerian
: Serbuk
hablur puith ; hingga agak keabuan ; hampir tidak
berbau ; rasa pahit
d. Kelarutan : Larut
dalam etanol (95%) P ; dalam kloroform P ; dalam
gliserol dan dalam propilenglikol
e. Dosis
: DM dewasa : -
DL anak sekali : 100 mg – 200 mg (diulang
tiap 2-4 jam)
3. Chlorpheniromini
Maleas (FI III, 153)
a. Sinonim
: Klorpeniramina
Maleas
b. Khasiat
: Antihistamin
c. Pemerian
: Serbuk
hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit
d. Kelarutan
: Larut
dalam 4 bagian air ; dalam 10 bagian etanol (95%)
P dan dalam 10 bagian kloroform P ; sukar
larut dalam
eter P
e. Dosis
: DM sekali : -
sehari : 40 mg
DL sekali
: -
sehari : 0,75 mg (dibagi dalam 4
bagian)
B.
Perhitungan Dosis
1. Efedrin
DM
anak sehari : x 150 mg = 75 mg
sekali : x 50 mg = 25 mg
DL sekali :
0,8 mg/kg – 16 mg/kg
BB anak 10 tahun : 29,94 kg
DL anak sehari :
0,8
mg/kg – 16 mg/kg x 29,94 kg
: 23,952 mg – 479,04 mg
: 24 mg – 479 mg
sekali : mg = 6 mg
: = 119,75 mg = 120 mg
Dosis dalam resep : sekali : 1 x ( x 25 mg) = 12,5 mg
sehari : 3 x ( x 25 mg) = 37,5 mg
Kesimpulan : Dosis terapi
2. CTM
DM sehari :
40 mg
sekali : -
DL sekali :
-
sehari :
0,35 mg (terbagi dalam 4 dosis)
DL anak sehari :
0,35 mg
sekali : = 0,0875 mg
DM sehari :
x 40 mg = 20 mg
sekali : = 667 mg
Dosis dalam resep : sekali
: 1 x ( tab x 4 mg/tab) = 2 mg
sehari : 3 x ( tab x 4 mg/tab) = 6 mg
Kesimpulan : Dosis terapi
3. GG
DL anak sekali :
x 100 mg = 50 mg
sehari : x 200 mg = 100 mg
Dosis dalam resep : sekali
: 1 x ( x 100 mg/tab) = 50 mg
sehari : 3 x ( x 100 mg/tab) = 150 mg
Kesimpulan : Dosis terapi
C.
Perhitungan Penimbangan
1. Efedrin
: = = 10 tab
= 1.31 gram
2. CTM
: = =
10 tab = 1.84 gram
3. GG
: = = 10 tab
= 1.92 gram
4. Karmin
: 35 mg
Pengenceran karmin
Karmin : 50 mg
Laktosa
: 450 mg +
500
mg
Yang diambil : x 500 mg = 350 mg (sisanya dibungkus
tersendiri)
5. Laktosa
: (20 x 500 mg) – (1.31 g+
1.84 g+ 1.92 g)
:
10000 mg – 5070 mg
:
4930 mg
D.
Cara Kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2. Ditimbang
bahan sesuai penimbangan
3. Lakukan
pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam
mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya
dibungkus tersendiri
4. Masukkan tab GG kedalam mortir, gerus hingga
halus, sisihkan
5. Masukkan
tab efedrin kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan
6. Masukkan
tab CTM kedalam mortir, gerus hingga halus
7. Masukkan
SL, tambahkan campuran nomor 4 dan 5, serta hasil pengenceran karmin kedalam
mortir, gerus hingga homogen
8. Keluarkan
serbuk, bagi serbuk menjadi dua bagian, timbang sama banyak. Masing-masing
bagian dibagi lagi menjadi dua bagian, sehingga menjadi 4 bagian. Letakkan
diatas kertas perkamen
9. Bungkus
serbuk, kemas diplastik klip, dan beri etiket putih
E.
Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt
: Akhmad Andy Sandra
|
No.
3 17 September 2012
Kasih
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah
makan
|
TIDAK
BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
|
F.
Edukasi
1. Obat
ini berkhasiat untuk meredakan batuk berdahak
2. Diminum
3 x sehari 1 bungkus, sesudah makan
3. Simpan
ditempat sejuk dan kering
4. Bila
tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter
Bab
IV Pembahasan
Resep 1
Pada
resep ini akan dibuat sediaaan berupa serbuk terbagi (pulveres). Bahan-bahan
yang terdapat pada resep ini adalah asam asetilsalisilat, kofein dan luminal
tab., karmin dan SL. Pada praktikum kali ini praktikan membuat serbuk terbagi
(pulveres). Resep ini menggunakan asam asetilsalisilat 125 mg, kofein 25 mg,
karmin 350 mg, SL 1300 mg dan luminal tab 240 mg (8 tablet).
Asam
asetilsalisilat berfungsi sebagai analgetikum atau penghilang nyeri. Kofein
dengan daya vasokonstriktif ditambahkan pada asetosal guna memperkuat efek
analgetisnya. Sedangkan luminal tab. berkhasiat sebagai sedativum.
Bahan
tambahan dalam resep ini adalah karmin dan SL. Karmin berfungsi sebagai
pewarna. Pewarna digunakan untuk mengetahui homogenitas serbuk yang dihasilkan.
Sedangkan SL berfungsi sebagai pemanis.
Setelah
semua bahan ditimbang, karmin harus diencerkan lebih dahulu. Karmin diencerkan
terlebih dahulu karena karmin yang digunakan di dalam resep ini jumlahnya
kurang dari 50 mg yaitu sebanyak 35 mg , sehingga harus dilakukan pengenceran
menggunakan bahan tambahan SL. Yaitu dengan cara, ambil karmin sebanyak 50 mg
kemudian ditambahkan SL sebanyak 450 mg lalu gerus ad homogen. Ambilah campuran
karmin tersebut sebanyak 350 mg dan sisanya 150 mg dibungkus.
Setelah
itu, masukkan luminal tab. kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan
pengenceran karmin, gerus hingga homogen, sisihkan. Lalu Masukkan asetosal
kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan sebagian SL, gerus hingga
homogen. Tambahkan campuran luminal tab. dan karmin, gerus hingga homogen. Tambahkan
kofein, gerus hingga homogen, Tambahkan sisa SL, gerus hingga homogen,
keluarkan. Kemudian bagi bahan menjadi 2 bagian sama rata, masing-masing bagian
dibagi menjadi 5 bagian, hingga berjumlah 10 bungkus. Kemas dalam plastik klip
dan beri etiket putih.
Resep 2
Pada
resep ini, bahan yang digunakan antara lain papaverin HCl 262 mg, natrii
subcarb. 10 gram, MgO. 10 gram, SL. 10 gram, oleum m. pip. 5 tetes, dan pengenceran
karmin 350 mg.
Bahan
aktif dalam resep ini adalah papaverin HCl dan natrii subcarb. Papaverin HCl
berkhasiat sebagai spasmolitikum, natrii subcarb. berkhasiat sebagai antasidum.
Bahan tambahan dalam resep ini adalah MgO, oleum m. pip., dan SL, yang
berfungsi sebagai pemanis.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan. Lalu timbang bahan sesuai penimbangan. Lakukan
pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam
mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya
dibungkus tersendiri. Kemudian buat serbuk percobaan, timbang Na. Subcarb. 10
gram, MgO 10 gram, SL 10 gram dan karmin. Gerus Na. Subcarb., tambahkan MgO
sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan SL sedikit demi sedikit,
gerus hingga homogen. Tambahkan karmin, gerus hingga homogen. Dari campuran
tadi, ambil bobot 1 sendok teh, lakukan percobaan sebanyak 3 kali. Setelah itu
hitung bobot rata-rata 1 sendok teh. Kemudian hitung dosis papaverin HCl.
Lalu tetesi
oleum m. pip. sebanyak 5 tetes. Masukkan serbuk kedalam
pot dan beri etiket putih.
Resep 3
Bahan – bahan yang digunakan
dalam resep ini antara lain Efedrin 1,31 gram, CTM 1,84 gram, GG 1,92 gram, SL
4,93 gram, dan karmin 350 mg.
Efedrin berkhasiat
sebagai simpatomimetik, CTM berkhasiat sebagai anti histamin, dan GG berkhasiat
sebagai ekspektoran.
Siapkan alat dan bahan
yang diperlukan. Timbang bahan sesuai penimbangan. Lakukan pengenceran karmin,
timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam mortir, gerus hingga
homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri.
Lalu masukkan tab GG kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan. Masukkan tab
efedrin kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan. Masukkan tab CTM kedalam
mortir, gerus hingga halus. Kemudian masukkan SL, tambahkan bahan GG dan tab.
efedrin, serta hasil pengenceran karmin kedalam mortir, gerus hingga homogen. Keluarkan
serbuk, bagi serbuk menjadi dua bagian, timbang sama banyak. Masing-masing
bagian dibagi lagi menjadi dua bagian, sehingga menjadi 4 bagian. Letakkan
diatas kertas perkamen. Bungkus serbuk, kemas diplastik klip, dan beri etiket
putih
Bab
V Penutup
A.
Kesimpulan
Resep
1
Resep
ini mengandung komposisi bahan yaitu asam asetilsalisilat, kofein dan luminal
tab. Obat ini berkhasiat sebagai penurun demam.
Resep
2
Resep
ini mengandung komposisi bahan yaitu papaverin HCl dan natrii subcarb. Obat ini
berkhasiat sebagai penghilang kejang perut akibat maag.
Resep 3
Resep
ini mengandung komposisi bahan yaitu efedrin, CTM dan GG. Obat ini berkhasiat
meredekan batuk berdahak.
B.
Saran
Diharapkan
kepada praktikan agar mendahulukan bahan obat dengan BJ kecil untuk digerus
terlebih dahulu, kemudian bahan obat dengan BJ besar.
Daftar
Pustaka
Anief, Muhammad. 1987. Ilmu
Meracik Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
. 1978. Formularium Nasional.
Edisi II. Depkes RI : Jakarta.
Anonim.
1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI : Jakarta.
Raharja, Kirana. 2002. Obat-obat Penting. PT Elex Media
Komputindo : Jakarta.
Informasi Spesialit Obat
(ISO). Indonesia : ISFI.
0 komentar:
Posting Komentar