Minggu, 12 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR Materi Pertemuan IV Serbuk IV

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR
Materi Pertemuan IV

Serbuk IV

                            Nama    : Akhmad Andy Sandra
                            NIM      : 723901S.12.054
                            Dosen    : Husnul Warnida, S. Si., M. Si., Apt

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
2013

Bab I Pendahuluan
A.      Maksud Praktikum
Mahasiswa dapat meracik sediaan serbuk (pulvis, pulveres) yang memenuhi persyaratan Farmakope.
B.      Tujuan Praktikum
1.      Mahasiswa dapat membaca dan memahami resep
2.      Mahasiswa dapat menghitung dosis obat dalam resep
3.      Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar
4.      Mahasiswa dapat menimbang bahan obat dengan benar
5.      Mahasiswa dapat meracik sediaan serbuk
6.      Mahasiswa dapat mengevaluasi sediaan serbuk
7.      Mahasiswa dapat membuat salinan resep dan memberikan informasi obat dalam resep
Bab II Tinjauan Pustaka
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan. (FI III, 23)
Serbuk adalah campuran bahan kering, bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan dimaksudkan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI IV, 14)
Kelebihan dan kelemahan serbuk. (FI III, 24)
A.      Kelebihan
1.      Serbuk lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita
2.      Cocok untuk anak-anak dan orang dewasa yang sulit untuk menelan tablet atau kapsul
3.      Lebih stabil dan mudah diserap oleh tubuh
4.      Obat yang volumenya besar untuk tablet atau kapsul dapat dibuat dalam serbuk
B.      Kelemahan
1.      Tidak menutupi rasa yang tidak enak
2.      Pada penyimpanan yang tidak sesuai menjadi lembab
3.      Membutuhkan waktu yang lama dalam penyiapan di apotek
Serbuk dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot lebih kurang sama, dikemas menggunakan pengemas yang cocok untuk sekali minum. (FI III, 23)
2.      Serbuk tabur (pulvis adspersorius) adalah serbuk yang bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. (FI III, 24)
Keseragaman bobot :
Pada pengemasan serbuk bagi, jika jumlahnya genap dan lebih dari 10, serbuk dibagi dahulu menjadi 2 bagian sama banyak lalu masing-masing dibagi menjadi jumlah yang diinginkan. Penyimpanan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain paling besar 10%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang mengandung zat yang higroskopis, serbuk dibungkus dengan kertas berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup. Serbuk tabur dikemas di pot. (FI III, 24)
Derajat halus serbuk
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor berarti semua serbuk dapat melewati pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan dua nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melewati pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi. (IMO, 32)
Prinsip pengerjaan obat (FI III, 23)
1.      Serbuk diracik satu demi satu, dan dicampur secara sedikit demi sedikit, dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi, jika serbuk mengandung lemak. Diayak dengan pengayak nomor 44
2.      Obat yang jumlahnya kurang dari 50 mg atau tidak bisa ditimbang, harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok
3.      Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat halus sesuai dengan tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 50
4.      Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit digerus bersamaan dengan bahan pembawa atau bahan tambahan
5.      Obat berupa cairan, misalnya tinctur dan ekstra cair, diuapkan pelarutnya hingga hamper kering dan diserbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok
6.      Obat bermassa lembek, misalnya ekstra kental, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok
7.      Obat yang berwarna berlainan digerus bersamaan agar diketahui homogenitas serbuk
8.      Obat dan volumenya kecil digerus terlebih dahulu
Bahan tambahan harus memenuhi
1.      Tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan
2.      Tidak melebihi jumlah maksimum yang diperlukan untuk memberi efek yang diharapkan
3.      Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan dari sediaan resmi
4.      Tidak menggangu dalam pengujian dan penetapan kadar
Bab III Pelaksanaan Praktikum
A.    Resep Asli I
1.      Resep Asli
Dr. Cornelia Sulla
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 325/DKK-DU/III/2012
             Samarinda, 17 September 2012
R/ Pulv. APC sine fenasetin   no. V
     adde pro dosis sing.
     Luminal tab.                      1/2
     M.f. pulv. no. X
     S. 1-0-1
Pro     : Puspita
Umur : 18 bulan





                 
                  
                  Resep Standar      
R/ Pulv. APC sine fenasetin          no. V
      Asam Asetilsalisilat                0,25
      Kofein                                     0,05
      adde pro dosis sing.
      Luminal tab                             1/2
2.      Kelengkapan Resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
Alamat pasien tidak tertera
3.      Penggolongan Obat
O   :
G   : Luminal, Kofein
W  :
B   : Asam Asetilsalisilat
4.      Komposisi Bahan
Asam Asetilsalisilat       : 5/10 x 0,25 gram = 0,125 gram = 125 mg
Kofein                            : 5/10 x 0,05 gram = 0,025 gram = 25 mg
Luminal                          : 1/2 tab
B.     Uraian Bahan
1.      Acidum Acetylsalicylicum (FI III, 43)
a.       Sinonim          : Asam Asetilsalisilat, Asetosal
b.      Khasiat           : Analgetikum, antipiretikum
c.       Farmakologi   : Asetosal menghambat pembentukan fosfolifida menjadi
                          asam arachidonat, jika asam arachidonat terbentuk akan
                          menghasilkan endoperoksida kenudian menghasilkan
                          prostaglandin yang menyebabkan demam dan nyeri
                          (OOP, 316)
d.      Pemerian        : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih ; tidak
                          berbau atau hampir tidak berbau ; rasa asam
e.       Kelarutan        : Agak sukar larut dalam air ; mudah larut dalam etanol
                          (95%) P ; larut dalam kloroform P dan eter P
f.        Dosis               : DM sekali : 1 gram
                                 sehari : 8 gram
                                                  DL  sekali : 50 mg – 60 mg/tahun
                                                         sehari : 150 mg – 240 mg/tahun
2.      Coffeinum (FI III, 175)
a.       Sinonim          : Kafein, trimetilksatina
b.      Khasiat           : Stimulan saraf pusat, kardiotonikum
c.       Farmakologi   : Menstimulasi SSP dengan efek menghilangkan rasa letih,
                          lapar, mengantuk, juga daya konstentrasi dan kecepatan
                          reaksi, kofein ditingkatkan serta prestasi otak dan
                          suasana jiwa diperbaik (OOP, 374)
d.      Pemerian        : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya
                          menggumpal putih ; tidak berbau ; rasa pahit
e.       Kelarutan        : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) P ;
                          mudah larut dalam kloroform P ; sukar larut dalam eter
f.        Dosis              : DM sekali : 500 mg
                                  sehari : 1,5 gram
                          DL anak sekali   : 30 mg – 50 mg
                                        sehari : 30 mg – 300 mg
3.      Phenogargitalum (FI III, 481)
a.       Sinonim          : Luminal, phenogargital
b.      Khasiat           : Hipnotikum, sedativum
c.       Pemerian        : Hablur atau serbuk hablur ; putih ; tidak berbau ; rasa
                          agak pahit
d.      Kelarutan        : Sangat sukar larut dalam air ; larut dalam etanol (95%) P
                          ; dalam eter P ; dalam larutan alkali hidroksida dan
                          dalam larutan alkali karbonat
e.       Dosis              : DM sekali : 300 mg
                                  sehari  : 600 mg
                          DL  sekali : 15 mg – 20 mg
                                  sehari : 45 mg – 80 mg
C.     Perhitungan Dosis
1.      Asetosal
DL anak sekali       : 50 mg – 60 mg/tahun x 1,5 tahun = 75 mg – 90 mg
               sehari       : 150 mg – 240 mg/tahun x 1,5 tahun = 225 mg – 360 mg
DM anak   sekali     :  x 1 gram = 0,111 gram = 111 mg
                  sehari     :  x 8 gram = 0,888 gram = 888 mg
Dosis dalam resep : sekali   : 1 x ( x 0,25 gram) = 0,125 gram = 125 mg
                                  sehari : 3 x ( x 0,25 gram) = 0,375 gram = 375 mg
Kesimpulan            : Over dosis
Rekomendasi          : Diturunkan sesuai DL
                 sekali     : 1 x 75 mg = 75 mg
                  sehari     : 3 x 75 mg = 225 mg
2.      Kofein
DM sekali              : 500 mg                     DL anak sekali : 10 mg – 20 mg
        sehari              : 1500 mg                                  sehari : 10 mg - 120 mg
DM anak   sekali     :  x 500 mg = 55 mg
                  sehari     :  x 1500 mg = 165 mg
Dosis dalam resep :  sekali   : 1 x 25 mg = 25 mg
                                  sehari : 3 x 25 mg = 75 mg
Kesimpulan            : Dosis terapi
3.      Luminal
DL anak    sekali     : 15 mg – 20 mg
                  sehari   : 45 mg – 80 mg
DM anak   sekali     :  x 300 mg = 33,3 mg
                  sehari     :  x 600 mg = 66,6 mg
Dosis dalam resep :  sekali : 1 x (1/2 tab x 30 mg/tab) = 15 mg
                                  sehari : 3 x (1/2 tab x 30 mg/tab) = 45 mg
Kesimpulan            : Dosis terapi
D.    Perhitungan Penimbangan
1.      Asetosal                : 10 x 0,0125 gram = 1,25 gram
2.      Kafein                  : 10 x 0,025 gram = 0,25 gram
3.      Luminal                : 10 x 0,024 gram = 0,24 gram = 240 mg = 8 tablet
4.      Carmine    : 35 mg
Pengenceran Karmin (1 : 10)
Karmin :   50 mg
Laktosa :   450 mg +
                  500 mg
Yang diambil       :  x 500 mg = 350 mg
5.      Laktosa                 : (10 x 0,5 g) – (1,25 g + 0,25 g + 0,35 g + 1,6 g)
                                   : 5 gram – 3,7 gram
                                   : 1,3 gram
E.     Cara Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Ditimbang bahan sesuai penimbangan
3.      Buatlah pengenceran karmin. Masukkan 50 mg karmin kedalam mortir, tambahkan 450 mg SL, gerus hingga homogen. Keluarkan dari mortir menggunakan sudip. Timbang hasil pengenceran 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri
4.      Masukkan luminal tab kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan pengenceran karmin, gerus hingga homogen, sisihkan
5.      Masukkan asetosal kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan sebagian SL, gerus hingga homogen. Tambahkan campuran nomor 4, gerus hingga homogen. Tambahkan kofein, gerus hinnga homogen, Tambahkan sisa SL, gerus hingga homogen, keluarkan
6.      Bagi bahan menjadi 2 bagian sama rata, masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian, hingga berjumlah 10 bungkus.
7.      Kemas dalam plastik klip dan beri etiket putih
F.      Penandaan
Etiket Putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 1                 17 September 2012
Puspita
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah makan
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
G.    Edukasi
1.      Obat ini berkhasiat sebagai obat demam
2.      Diminum 3 x sehari 1 bungkus, tiap pagi dan malam, sesudah makan
3.      Simpan ditempat kering dan sejuk
4.      Bila sakit berlanjut, segera hubungi dokter
A.    Resep Asli II
1.      Resep Asli
Dr. Cornelia Sulla
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 325/DKK-DU/III/2012
Samarinda, 17 September 2012
R/ Papaverin HCl               0,1
    Natrii Subcarb.
    Magn. Oxyd.
    Elaeosacc. M. Pip.  aa   20
    M.f. pulv. da. s. t.d.d. Cth. l
    did
Pro     : Yuda
Umur : 9 tahun
Resep Standar
Elaeosacch M. Pip.                 (IMO, 41)
Saccharum Lactis                    2 gram
Oleum Menthae Piperetae       1 tetes
2.      Kelengkapan Resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
Alamat pasien tidak tertera
3.      Penggolongan Obat
O   :
G   : Papaverin HCl
W :
B   : Natrii Subcarbonat, MgO., Elaeosacc. M. Pip.
4.      Komposisi Bahan
Papaverin HCl          : 0,1 gram
Natrii. Subcarb.         : 20 gram
MgO                          : 20 gram
Elaeosacc. M. Pip.    : 20 gram
B.     Uraian Bahan
1.      Papaverin Hydrochloridum (FI III, 472)
a.       Sinonim          : Papaverina Hidroklorida
b.      Khasiat           : Spasmolitikum
c.       Pemerian        : Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa
                          pahit kemudian pedas
d.      Kelarutan        : Larut dalam lebih kurang 40 bagian air dan dalam lebih
                          kurang 120 bagian etanol (95%) P ; larut dalam
                          kloroform P ; praktis tidak larut dalam eter P
e.       Dosis              : DM sekali : 200 mg
                                 sehari : 600 mg
                          DL sekali : -
                                 sehari : 2,5 mg/kg
2.      Natrii Subcarbonas (FI III, 424)
a.       Sinonim          : Natrium Subkarbonat
b.      Khasiat           : Antasidum
c.       Pemerian        : Serbuk hablur ;  hablur monaklir kecil ; buram ; tidak
                          berwarna ; rasa asin
d.      Kelarutan        : Larut dalam 11 bagian air ; praktis tidak larut dalam
                          etanol (95%) P
3.      Magnesium Oxydum (FI III, 353)
a.       Sinonim          : Magnesium Oksida
b.      Khasiat           : Zat tambahan
c.       Pemerian        : Magnesium oksida ringan ; serbuk sangat ringan ; putih ;
                          tidak berbau ; rasa agak basa
d.      Kelarutan        : Sangat sukar larut dalam air ; praktis tidak larut dalam
                          etanol (95%) P ; larut dalam asam encer
4.      Oleum Menthae Piperatae (FI III, 458)
a.       Sinonim          : Minyak permen
b.      Khasiat           : Zat tambahan, karminativum
c.       Pemerian        : Cairan tidak berwarna, kuning pucat atau kuning
                          kehijauan
d.      Kelarutan        : Dalam etanol larut dalam 4 bagian volume etanol (70%)
5.      Saccharum Lactis (FI III, 338)
a.       Sinonim          : Lactosum, Laktosa
b.      Khasiat           : Zat tambahan, pengisi
c.       Pemerian        : Serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa manis
d.      Kelarutan        : Larut dalam 6 bagian air ; larut dalam 1 bagian air
                          mendidih ; sukar larut dalam eter P
C.     Perhitungan Dosis
1.      Papaverin HCl
DL anak sehari       : 2,5 mg/kg (dibagi dalam 4 dosis)
BB anak 9 tahun     : 22 kg
DL anak sehari       : 2,5 mg/kg x 22 kg = 55 kg
               sekali       :  = 18,33 mg
DM anak   sekali     :  x 200 mg = 90 mg
                  sehari   :  x 600 mg = 270 mg
Dibuat serbuk percobaan
Penimbangan untuk serbuk percobaan
a.       Natrii. Subcarb. : 10 gram
b.      MgO                 : 10 gram
c.       SL                     : 10 gram +
                                  30 gram
Buat serbuk percobaan 3 kali
Bobot 1 sendok teh : a : 3,15 gram
                                  b : 2,89 gram
                                  c : 2,95 gram +
                                       8,99 gram
Bobot rata-rata tiap 1 sendok teh :  = 2,10 gram (sebagai x)
Bobot keseluruhan serbuk dalam resep
a.       Papaverin HCl : 0,1 gram
b.      Na. Subcarb.     : 20 gram
c.       MgO                 : 20 gram
d.      SL                     : 20 gram +
                                  60,1 gram (sebagai y)
                                           i.     Jumlah sendok the dalam resep :  =  sendok teh = 28,62 gram
                                         ii.     Dosis Papaverin HCl sekali :  x 0,1 gram = 0,003 gram = 3 mg
                                    sehari : 3 x 3 mg = 9 mg
D.    Perhitungan Penimbangan
1.      Papaverin HCl      :  x 18,33 mg   = 524 mg
                                   : 1/2 tab x 524 mg         = 262 mg
2.      Na. Subcarb.         : 1/2  x 20 gram            = 10 gram
3.      MgO                     : 1/2 x 20 gram             = 10 gram
4.      SL                         : 1/2 x 20 gram             = 10 gram
5.      Oleum M. Pip.      : 5 tetes
6.      Karmin                 : 35 mg
Pengenceran Karmin (1 : 10)
Karmin    :    50 mg
Laktosa    :    450 mg +
                     500 mg
Yang diambil             :  x 500 mg = 350 mg (sisanya dibungkus tersendiri)
E.     Cara Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Ditimbang bahan sesuai penimbangan
3.      Lakukan pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri
4.      Buat serbuk percobaan, timbang Na. Subcarb. 10 gram, MgO 10 gram, SL 10 gram dan karmin. Gerus Na. Subcarb., tambahkan MgO sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan SL sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan karmin, gerus hingga homogen
5.      Dari campuran nomor 4, ambil bobot 1 sendok teh, lakukan percobaan sebanyak 3 kali. Setelah itu hitung bobot rata-rata 1 sendok teh. Kemudian hitung dosis papaverin HCl
6.      Tetesi oleum m. pip. sebanyak 5 tetes
7.      Masukkan serbuk kedalam pot dan beri etiket putih
F.      Penandaan
Etiket Putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 2                   17 September 2012
Yuda
3 x sehari 1 sendok teh
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
G.    Edukasi
1.      Obat ini berkhasiat sebagai penghilang kejang perut akibat maag
2.      Diminum 3 x sehari 1 sendok teh
3.      Simpan ditempat sejuk dan kering
4.      Bila tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter
A.    Resep Asli III
1.      Resep Asli
Dr. Cornelia Sulla
Jl. A. W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 325/DKK-DU/III/2012
Samarinda, 17 September 2012
R/ Efedrin                         1/2 tab
     CTM                            1/2 tab
     GG                               1/2 tab
     M.f. pulv. d.t.d. no. XX
      S. 3 dd I
Pro     : Kasih
Umur : 10 tahun
2.      Kelengkapan Resep
Tanda tangan dokter tidak tertera
Nomor telepon dokter tidak tertera
Alamat pasien tidak tertera
3.      Penggolongan Obat
O   :
G   : Efedrin, CTM, GG
W :
B   :
4.      Komposisi Bahan
Efedrin                 : 1/2 tab x (25 mg/tab)    = 12,5 mg
CTM                     : 1/2 tab (4 mg/tab)         = 2 mg
GG                        : 1/2 tab x (100 mg/tab) = 50 mg
A.    Uraian Bahan
1.      Efhedrini Hydrochloridum (FI III, 236)
a.       Sinonim          : Efedrina Hidroklorida
b.      Khasiat           : Simpatomimetikum
c.       Farmakologi   : Derivat adrenalin ini memiliki efek sentral lebih kuat
                          dengan efek broncodilatasi lebih ringan dan bertahan
                          lebih lama (4 jam)
d.      Pemerian        : Hablur putih ; serbuk hablur ; tidak berbau ; rasa pahit
e.       Kelarutan        : Larut dalam lebih kurang 4 bagian air ; dalam lebih
                          kurang 14 bagian etanol (95%) P ; praktis tidak larut
                          dalam eter P
f.        Dosis              : DM sekali : 50 mg
                                 sehari : 150 mg
                          DL  sekali : -
                                 sehari : 0,8 mg/kg – 16 mg/kg (dibagi dalam 4 dosis)
2.      Glycerylis Guaiacolas (FI III, 272)
a.       Sinonim          : Gliseril Guaiakolat
b.      Khasiat           : Ekspektoran
c.       Pemerian        : Serbuk hablur puith ; hingga agak keabuan ; hampir tidak
                          berbau ; rasa pahit
d.      Kelarutan        : Larut dalam etanol (95%) P ; dalam kloroform P ; dalam
                          gliserol dan dalam propilenglikol
e.       Dosis              : DM dewasa : -
                          DL anak sekali : 100 mg – 200 mg (diulang tiap 2-4 jam)
3.      Chlorpheniromini Maleas (FI III, 153)
a.       Sinonim          : Klorpeniramina Maleas
b.      Khasiat           : Antihistamin
c.       Pemerian        : Serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit
d.      Kelarutan        : Larut dalam 4 bagian air ; dalam 10 bagian etanol (95%)
                          P dan dalam 10 bagian kloroform P ; sukar larut dalam
                          eter P
e.       Dosis              : DM   sekali : -
                                   sehari : 40 mg
                          DL sekali : -
                                 sehari : 0,75 mg (dibagi dalam 4 bagian)
B.     Perhitungan Dosis
1.      Efedrin
DM anak   sehari     :  x 150 mg = 75 mg      
                  sekali     :  x 50 mg = 25 mg        
DL   sekali              : 0,8 mg/kg – 16 mg/kg
BB anak 10 tahun   : 29,94 kg
DL anak sehari       : 0,8 mg/kg – 16 mg/kg x 29,94 kg
                                : 23,952 mg – 479,04 mg
                                : 24 mg – 479 mg
               sekali       :  mg = 6 mg
                                :  = 119,75 mg = 120 mg
Dosis dalam resep : sekali   : 1 x ( x 25 mg) = 12,5 mg
                                  sehari : 3 x ( x 25 mg) = 37,5 mg
Kesimpulan            : Dosis terapi
2.      CTM
DM sehari              : 40 mg
        sekali              : -
DL   sekali              : -
        sehari              : 0,35 mg (terbagi dalam 4 dosis)
DL anak sehari       : 0,35 mg
               sekali       :  = 0,0875 mg
DM sehari              :  x 40 mg = 20 mg
        sekali              :  = 667 mg
Dosis dalam resep :  sekali : 1 x ( tab x 4 mg/tab) = 2 mg
                                  sehari : 3 x ( tab x 4 mg/tab) = 6 mg
Kesimpulan            : Dosis terapi
3.      GG
DL anak sekali       :  x 100 mg = 50 mg
               sehari       :  x 200 mg = 100 mg
Dosis dalam resep : sekali : 1 x ( x 100 mg/tab) = 50 mg
                                  sehari : 3 x ( x 100 mg/tab) = 150 mg
Kesimpulan            : Dosis terapi
C.     Perhitungan Penimbangan
1.      Efedrin                 :  =   = 10 tab = 1.31 gram
2.      CTM                     :  =         = 10 tab = 1.84 gram
3.      GG                        :  =   = 10 tab =  1.92 gram
4.      Karmin                 : 35 mg
Pengenceran karmin
Karmin : 50 mg
Laktosa : 450 mg +
               500 mg
Yang diambil       :  x 500 mg = 350 mg (sisanya dibungkus tersendiri)
5.      Laktosa                 : (20 x 500 mg) – (1.31 g+ 1.84 g+ 1.92 g)
                             : 10000 mg – 5070 mg
                             : 4930 mg
D.    Cara Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Ditimbang bahan sesuai penimbangan
3.      Lakukan pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri
4.       Masukkan tab GG kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan
5.      Masukkan tab efedrin kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan
6.      Masukkan tab CTM kedalam mortir, gerus hingga halus
7.      Masukkan SL, tambahkan campuran nomor 4 dan 5, serta hasil pengenceran karmin kedalam mortir, gerus hingga homogen
8.      Keluarkan serbuk, bagi serbuk menjadi dua bagian, timbang sama banyak. Masing-masing bagian dibagi lagi menjadi dua bagian, sehingga menjadi 4 bagian. Letakkan diatas kertas perkamen
9.      Bungkus serbuk, kemas diplastik klip, dan beri etiket putih
E.     Penandaan
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Akhmad Andy Sandra
No. 3                                   17 September 2012
Kasih
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah makan
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
F.      Edukasi
1.      Obat ini berkhasiat untuk meredakan batuk berdahak
2.      Diminum 3 x sehari 1 bungkus, sesudah makan
3.      Simpan ditempat sejuk dan kering
4.      Bila tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter
Bab IV Pembahasan
Resep 1
Pada resep ini akan dibuat sediaaan berupa serbuk terbagi (pulveres). Bahan-bahan yang terdapat pada resep ini adalah asam asetilsalisilat, kofein dan luminal tab., karmin dan SL. Pada praktikum kali ini praktikan membuat serbuk terbagi (pulveres). Resep ini menggunakan asam asetilsalisilat 125 mg, kofein 25 mg, karmin 350 mg, SL 1300 mg dan luminal tab 240 mg (8 tablet).
Asam asetilsalisilat berfungsi sebagai analgetikum atau penghilang nyeri. Kofein dengan daya vasokonstriktif ditambahkan pada asetosal guna memperkuat efek analgetisnya. Sedangkan luminal tab. berkhasiat sebagai sedativum.
Bahan tambahan dalam resep ini adalah karmin dan SL. Karmin berfungsi sebagai pewarna. Pewarna digunakan untuk mengetahui homogenitas serbuk yang dihasilkan. Sedangkan SL berfungsi sebagai pemanis.
Setelah semua bahan ditimbang, karmin harus diencerkan lebih dahulu. Karmin diencerkan terlebih dahulu karena karmin yang digunakan di dalam resep ini jumlahnya kurang dari 50 mg yaitu sebanyak 35 mg , sehingga harus dilakukan pengenceran menggunakan bahan tambahan SL. Yaitu dengan cara, ambil karmin sebanyak 50 mg kemudian ditambahkan SL sebanyak 450 mg lalu gerus ad homogen. Ambilah campuran karmin tersebut sebanyak 350 mg dan sisanya 150 mg dibungkus.
Setelah itu, masukkan luminal tab. kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan pengenceran karmin, gerus hingga homogen, sisihkan. Lalu Masukkan asetosal kedalam mortir, gerus hingga halus. Tambahkan sebagian SL, gerus hingga homogen. Tambahkan campuran luminal tab. dan karmin, gerus hingga homogen. Tambahkan kofein, gerus hingga homogen, Tambahkan sisa SL, gerus hingga homogen, keluarkan. Kemudian bagi bahan menjadi 2 bagian sama rata, masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian, hingga berjumlah 10 bungkus. Kemas dalam plastik klip dan beri etiket putih.
Resep 2
Pada resep ini, bahan yang digunakan antara lain papaverin HCl 262 mg, natrii subcarb. 10 gram, MgO. 10 gram, SL. 10 gram, oleum m. pip. 5 tetes, dan pengenceran karmin 350 mg.
Bahan aktif dalam resep ini adalah papaverin HCl dan natrii subcarb. Papaverin HCl berkhasiat sebagai spasmolitikum, natrii subcarb. berkhasiat sebagai antasidum. Bahan tambahan dalam resep ini adalah MgO, oleum m. pip., dan SL, yang berfungsi sebagai pemanis.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Lalu timbang bahan sesuai penimbangan. Lakukan pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri. Kemudian buat serbuk percobaan, timbang Na. Subcarb. 10 gram, MgO 10 gram, SL 10 gram dan karmin. Gerus Na. Subcarb., tambahkan MgO sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan SL sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Tambahkan karmin, gerus hingga homogen. Dari campuran tadi, ambil bobot 1 sendok teh, lakukan percobaan sebanyak 3 kali. Setelah itu hitung bobot rata-rata 1 sendok teh. Kemudian hitung dosis papaverin HCl. Lalu tetesi oleum m. pip. sebanyak 5 tetes. Masukkan serbuk kedalam pot dan beri etiket putih.
Resep 3
Bahan – bahan yang digunakan dalam resep ini antara lain Efedrin 1,31 gram, CTM 1,84 gram, GG 1,92 gram, SL 4,93 gram, dan karmin 350 mg.
Efedrin berkhasiat sebagai simpatomimetik, CTM berkhasiat sebagai anti histamin, dan GG berkhasiat sebagai ekspektoran.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Timbang bahan sesuai penimbangan. Lakukan pengenceran karmin, timbang karmin 50 mg dan SL 450 mg. Masukkan bahan kedalam mortir, gerus hingga homogen. Ambil hasil pengenceran karmin 350 mg, sisanya dibungkus tersendiri. Lalu masukkan tab GG kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan. Masukkan tab efedrin kedalam mortir, gerus hingga halus, sisihkan. Masukkan tab CTM kedalam mortir, gerus hingga halus. Kemudian masukkan SL, tambahkan bahan GG dan tab. efedrin, serta hasil pengenceran karmin kedalam mortir, gerus hingga homogen. Keluarkan serbuk, bagi serbuk menjadi dua bagian, timbang sama banyak. Masing-masing bagian dibagi lagi menjadi dua bagian, sehingga menjadi 4 bagian. Letakkan diatas kertas perkamen. Bungkus serbuk, kemas diplastik klip, dan beri etiket putih
Bab V Penutup
A.    Kesimpulan
Resep 1
Resep ini mengandung komposisi bahan yaitu asam asetilsalisilat, kofein dan luminal tab. Obat ini berkhasiat sebagai penurun demam.
Resep  2
Resep ini mengandung komposisi bahan yaitu papaverin HCl dan natrii subcarb. Obat ini berkhasiat sebagai penghilang kejang perut akibat maag.

Resep 3
Resep ini mengandung komposisi bahan yaitu efedrin, CTM dan GG. Obat ini berkhasiat meredekan batuk berdahak.

B.     Saran
Diharapkan kepada praktikan agar mendahulukan bahan obat dengan BJ kecil untuk digerus terlebih dahulu, kemudian bahan obat dengan BJ besar.
Daftar Pustaka
Anief, Muhammad. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
             . 1978. Formularium Nasional. Edisi II. Depkes RI : Jakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes  RI : Jakarta.
Raharja, Kirana. 2002. Obat-obat Penting. PT Elex Media Komputindo : Jakarta.
Informasi Spesialit Obat (ISO). Indonesia : ISFI.

0 komentar:

Posting Komentar