TUGAS
BIOTEKNOLOGI FARMASI
ISTILAH-ISTILAH PENTING
Akhmad Andy
Sandra
1543057052
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
1 1. Asam Deoksiribonukleat
Asam Deoksiribonukleat,
lebih dikenal dengan singkatan DNA (deoxyribonucleic acid) adalah sejenis
biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap
organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan
penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA
merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat
adalah makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui.
Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu
sama lainnya membentuk heliks ganda. Dua unting DNA ini dikenal sebagai
polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul yang disebut
nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen
(guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C)), gula monosakarida
yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini kemudian
tersambung dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan
fosfat nukelotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung gula-fosfat yang
berselang-seling. Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G),
ikatan hidrogen mengikat basa-basa dari kedua unting polinukleotida membentuk
DNA unting ganda.
2 2. Gen
Gen adalah unit pewarisan
sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi
suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi
organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu
pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan
fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran
fungsional lainnya. Penggunaan "gen" dalam percakapan sehari-hari
(misalnya "gen cerdas" atau "gen warna rambut") sering kali
dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi yang tersedia oleh suatu gen. Meskipun
ekspresi alel dapat serupa, orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk
ekspresi gen yang secara fenotipik berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu
kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA
yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan
fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
3 3. Genom
Genom (genome) dalam
genetika dan biologi molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik
yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat
yang memuat informasi tersebut. Secara fisik, genom dapat terbagi menjadi
molekul-molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid),
sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah genom
diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman, pada tahun
1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom atau dimaksudkan
untuk menyatakan kumpulan gen. Setiap organisme memiliki genom yang mengandung
informasi biologis yang diperlukan untuk membangun tubuhnya dan mempertahankan
hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan sejumlah interaksi
kompleks, urutan nukleotida komponen penyusun asam nukleat digunakan untuk
membuat semua protein pada suatu organisme pada waktu dan tempat yang sesuai.
Protein ini menjadi komponen pembentuk tubuh organisme atau memiliki kemampuan
membuat komponen pembentuk tubuh tersebut atau mendorong reaksi metabolisme
yang diperlukan untuk hidup. Kebanyakan genom, termasuk milik manusia dan
makhluk hidup bersel lainnya, terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat), namun
sejumlah virus memiliki genom RNA (asam ribonukleat).
4 4. Situs Restriksi
Situs Restriksi yang lebih
dikenal dengan sekuen pengenalan atau situs pengenalan merupakan sekuen DNA
yang menjadi tempat menempelnya enzim restriksi dan melakukan pemotongan pada
sekuen tersebut. Panjang sekuen pengenalan enzim restriksi berbeda-beda,
seperti enzim EcoRI, SacI, dan SstI mempunyai sekuen pengenalan sepanjang 6
pasang basa, sedangkan NotI 8 pasang basa, dan Sau3AI hanya 4 pasang basa.
Kebanyakan dari enzim restriksi bersifat palindromik (palindromic) yang berarti
sekuen pengenalan sama jika dibaca dari 5’→3’ baik utas atas maupun utas bawah.
Contohnya adalah HindIII dengan situs pengenalan 5’-AAGCTT-3’ (utas
atas)/3’-TTCGAA-5’ (utas bawah). Situs pengenalan pada enzim restriksi dapat
pasti atau ambigu. Seperti contohnya pada BamHI, enzim ini sudah pasti memotong
pada sekuen GGATCC. Sementara itu, situs pengenalan HinfI adalah GANTC. N dalam
situs pemotongan HinfI berarti dapat diganti oleh basa apa saja, inilah yang
dimaksud dengan situs ambigu. Contoh lainnya situs ambigu adalah XhoII. Enzim
ini mempunyai situs pemotongan PuGATCPy. Pu merupakan singkatan dari purin
(basa A atau G), sedangkan Py merupakan singkatan dari pirimidin (pyrimidine)
(basa T atau C). Jadi XhoII dapat mengenali dan memotong sekuen AGATCT, AGATCC,
GGATCT dan GGATCC. Situs pengenalan satu enzim, dapat mengandung situs pengenalan
enzim lainnya. Situs pengenalan BamHI mengandung situs pengenalan Sau3AI. Oleh
karena itu, semua sekuen pemotongan BamHI akan dipotong oleh Sau3AI, tapi tidak
sebaliknya.
5 5. Enzim Restriksi
Enzim Restriksi atau
endonuklease restriksi adalah enzim yang memotong molekul DNA. Enzim ini
memotong DNA pada rangka gula-fosfat tanpa merusak basa. Setiap enzim mempunyai
sekuens pengenalan yang unik pada utas DNA, biasanya sepanjang 4-6 pasang basa.
Ada tiga tipe enzim restriksi endonuklease yaitu tipe I, II dan III. Enzim
restriksi endonuklease tipe I dan III jarang digunakan, karena
hasil pemotongannya tidak tepat pada sekuens yang diinginkan, sedangkan
enzim restriksi endonuklease tipe II dapat memotong tepat atau dekat dengan
sekuens yang diinginkan. Enzim restriksi yang mempunyai sekuen pengenalan yang
pendek akan menghasilkan banyak potongan DNA sedangkan jika mempunyai
sekuen pengenalan yang panjang, akan
dihasilkan potongan DNA yang lebih sedikit. Baik enzim yang mempunyai sekuen
pemotongan pendek maupun panjang, mempunyai fungsi masing-masing
dalam rekayasa genetika. Enzim restriksi yang berbeda, dapat mempunyai
situs pengenalan yang sama, contohnya: SacI dan SstI. Ezim yang mempunyai situs
pengenalan yang sama disebut dengan istilah isoschizomers. Dalam beberapa
kasus, isoschizomers juga memotong DNA pada tempat yang sama, namun beberapa
tidak demikian.
6 6. Vektor
Vektor adalah molekul DNA
yang berfungsi sebagai wahana atau kendaraan yang akan membawa suatu fragmen
DNA masuk ke dalam sel inang dan memungkinkan terjadinya replikasi dan ekspresi
fragmen DNA asing tersebut. Vektor yang dapat digunakan pada sel inang
prokariot, khususnya E. coli, adalah plasmid, bakteriofag, kosmid, dan fasmid.
Sementara itu, vektor YACs dan YEps dapat digunakan pada khamir. Plasmid Ti,
baculovirus, SV40, dan retrovirus merupakan vektor-vektor yang dapat digunakan
pada sel eukariot tingkat tinggi. Vektor kloning yang digunakan setidaknya
harus memenuhi beberapa persyaratan: mengandung replicon yang memungkinkan
vektor kloning mereplikasi dirinya sendiri saat di dalam sel inang, ukurannya
cukup kecil dan tidak terdegradasi selama pemurnian, mengandung gen penanda
selektif yang berperan dalam tahap penyeleksian sel inang apakah telah
mengandung vektor rekombinan atau tidak, memiliki daerah pemutusan yang unik
(multi cloning site) sehingga memungkinkan vektor rekombinan dipotong secara
enzimatis sehingga target DNA dapat diperoleh kembali dan beberapa vektor yang
diperlukan untuk tahap ekspresi gen menjadi protein harus mengandung sekuen
promoter, terminator, dan ribosome binding sites.
7 7. Plasmid
Plasmid adalah DNA yang
berada di luar kromosom (extra-chromosomal), terpisah dari DNA kromosom. Plasmid
umumnya terdapat pada bakteri (lihat gambar) dan berbentuk circular
(melingkar). Plasmid merupakan molekul DNA nonkromosom yang dapat berpindah
dari bakteri satu ke bakteri yang lain dan mempunyai sifat pada keturunan
bakteri sama dengan induknya. Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat
dalam sel bakteri atau ragi disebut plasmid. Plasmid digunakan sebagai
vektor dalam rekayasa genetika. Dalam hal ini plasmid digunakan untuk membawa
suatu rangkaian fragmen DNA asing masuk dalam sel inang dengan harapan plasmid
rekombinan itu mengalami replikasi dan mengekspresikan sifat baru pada DNA
asing tersebut, sehingga sifat yang diinginkan dapat diperoleh dari plasmid
rekombinan tersebut.
8 8. DNA Rekombinan
DNA Rekombinan atau rDNA
(recombinant DNA) adalah suatu bentuk DNA buatan yang dibuat dengan cara
menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam
keadaan normal tidak berpasangan atau terjadi bersama. Pada bahasan biologi
molekuler, modifikasi genetik dilakukan dengan memasukkan DNA yang relevan ke
dalam DNA organisme yang hidup misalnya pada plasmid bakteri, untuk menyandikan
suatu sifat khusus tertentu seperti antibiotik dan sifat lain. Hal ini berbeda
dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi DNAnya tidak terjadi secara alami
di dalam sel tetapi direkayasa. Proses rekombinasi DNA yang umum dilakukan
adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari dua organisme yang berbeda.
Bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda misalnya pada suatu plasmid
bakteri dibantu oleh enzim ligase. Teknologi DNA rekombinan melalui teknik
pemotongan DNA merupakan salah saktu bukti penguat yang menunjukkan bahwa DNA
adalah suatu unit pewarisan.
9 9. Sel Kompeten
Sel Kompeten (Competent
Cells, CC, C-Cells) adalah sel (bakteri atau yeast) yang telah mengalami
perubahan dalam hal tingkat permeabilitasnya. Artinya membran sel dari bakteri
atau yeast tersebut mampu dilewati oleh plasmid DNA, sehingga DNA yang telah
masuk tersebut akan bertambah dan bertambah seiring pembelahan sel mikroba
tersebut. Larutan yang digunakan untuk mengubah struktur tingkat permeabilitas
membran tersebut adalah larutan garam, seperti CaCl2, MgCl2, dan LiCL2. Beberapa
strain (galur) E.coli yang biasa dipakai untuk sel kompeten antara lain:
Xl1-Blue, Xl1-Gold, Top-10, DH5 alpha, dan JM 83.
1 10. Transformasi
Transformasi adalah suatu perpindahan
gen asing yang diisolasi dari tanaman, virus, bakteri atau hewan ke dalam suatu
genom baru. Transformasi merupakan proses introduksi gen dari satu organisme ke
organisme lain yang memungkinkan untuk memunculkan sifat harapan tanpa mengubah
sifat lain. Sistem dalam transformasi genetik memiliki tiga komponen utama
yaitu: sebuah mekanisme guna mengenalkan DNA asing dalam sel target, sebuah
metode guna mengidentifikasi dan menyeleksi sel berubah ataupun individu, sebuah
sel maupun jaringan yang cocok digunakan sebagai transformasi.
1 11. Transfeksi
Transfeksi adalah suatu cara
untuk memasukkan suatu DNA/RNA/substrat ke dalam cell. Proses transfeksi
sebenarnya sedehana,tetapi secara aplikasi sedikit merepotkan dan tingkat
keberhasilan transfeksi cell tergantung pada jenis cell, medium dan serum. ada
beberapa cara tranfeksi: (1) Electrophoration; biasanya cell 70% akan mati dan
sisa yang hidup dengan membawa DNA dimasukkan. Jika survive cell terlalu
sedikit maka lebih baik ulangi tranfeksi dengan mengurangi volt dan dan waktu.
(2) Calsium phospate presipitasi; paling reliable, mudah dan cukup stabil
hasilnya. (3) Virus; tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Biosafety waste
product perlu penanganan khusus. (4) Liposome; lipofectamine, fugene sangat
baik, mudah hanya saja mahal. Hasil tranfeksi sel bisa dibaca dengan mengunakan
berbagai cara: western blott, PCR dan luciferase assay (jika promoter yang
ditransfect membawa luc sequence).
1 12. Sel Inang
Sel Inang adalah organisme
yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme,
umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel
dapat menjadi inang bagi virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat
nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.
Sel inang primer atau inang definitif adalah tempat parasit tumbuh dewasa. Sel
inang sekunder atau sel inang antara adalah inang yang menampung parasit hanya
untuk periode transisi yang sebentar.
1 13. Fermentasi
Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi ada
tiga, yaitu: (1) Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa
menjadi etanol dan karbon dioksida. (2) Fermentasi asam laktat adalah respirasi
yang terjadi pada sel hewan atau manusia (3) Fermentasi asam cuka merupakan
suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.
1 14. Bioreaktor
Bioreaktor adalah sebuah
peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang
dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang
dikehendaki. Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan
organisme atau komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme
tertentu, baik secara aerobik maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis
yang digunakan dapat berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Bioreaktor
merupakan sebuah wadah untuk melakukan proses kimia yang melibatkan organisme
atau substansi biokimia aktif yang diambil dari makhluk hidup. Biasanya
bioreaktor berbentuk silinder, berkisar dari beberapa liter sampai meter kubik,
dan dibuat dari bahan stainless steel.
1 15. Fermentor
Fermentor adalah sebuah alat
yang digunakan untuk memproduksi mikrobia untuk melakukan fermentasi. Produk-produk
berbasis mikroba seperti biofertilizer, biokontrol, biopestisida,
biodekomposer, ataupun produk biomassa mikroba memerlukan fermentor untuk
memproduksinya. Fermentor untuk memproduksi mikroba ini tidak harus
berteknologi tinggi. Fermentor dapat dibuat dengan peralatan sederhana, namun
fungsional. Bahkan bisa dibuat sendiri dengan biaya yang terjangkau.
0 komentar:
Posting Komentar