Senin, 26 Agustus 2019

TUGAS KELOMPOK PENGUJIAN DISOLUSI


TUGAS KELOMPOK

PENGUJIAN DISOLUSI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Industri

pada Program Profesi Apoteker






UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS FARMASI

2018

UJI DISOLUSI MENURUT FARMAKOPE

Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan yang digunakan secara oral. Pada lampiran ini, satuan sediaan yang dimaksud adalah 1 tablet atau 1 kapsul atau sejumlah yang ditentukan. Dari jenis alat yang diuraikan disini, gunakan salah satu sesuai dengan yang tertera dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan lepas tunda, prosedur dan interpretasi yang tertera pada sediaan lepas tunda dapat digunakan, kecuali dinyatakan lain pada tiap monografi. Untuk kapsul gelatin keras atau lunak dan tablet salut gelatin, yang tidak memenuhi syarat uji disolusi ulangi uji sebagai berikut:

Jika media disolusi yang dinyatakan pada masing-masing monografi adalah air atau media dengan pH kurang dari 6,8 gunakan media yang sama dengan penambahan pepsin yang dimurnikan hingga aktivitas tidak lebih dari 750.000 unit/1000 ml.

Untuk media dengan pH 6,8 atau lebih besar, dapat ditambahkan pankreatin hingga aktivitas protease tidak lebih dari 1750 unit FI/1000 ml.

Baku pembanding gunakan tablet lepas lambat klorfeniramin maleat BPFI, tablet prednison BPFI.


A.    ALAT

1.      Alat 1 (Tipe Keranjang)

Alat terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert; sebuah motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor, dan keranjang berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai, berukuran sedemikian sehingga dapat mempertahankan suhu di dalam wadah pada 37˚±0,5˚C selama pengujian berlangsung dan menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat, termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak boleh menimbulkan gerakan, goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Akan lebih baik apabila alat yang digunakan memungkinkan pengamatan contoh dan alat pengaduk selama pengujian berlangsung. Wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola dengan dimensi dan kapasitas sebagai berikut: untuk kapasitas nominal 1000 ml, tinggi 160 mm hingga 210 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm; untuk yang berkapasitas nominal 2000 ml, tinggi 280 mm hingga 300 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm; untuk kapasitas nominal 4000 ml, tinggi 280 mm hingga 300 mm dan diameter dalam 145 mm hingga 155 mm. Tepi bagian atas wadah melebar. Untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang cocok. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada tiap titik dari sumbu vertikal wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti yang dapat mempengaruhi hasil uji. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan kecepatan seperti tertera dalam masing-masing monografi dalam batas lebih kurang 4%.

            Komponen batang logam dan keranjang yang merupakan bagian dari pengaduk terbuat dari baja tahan karat tipe 316 atau bahan lain yang inert sesuai dengan spesifikasi pada Gambar 1. Dapat juga digunakan keranjang berlapis emas setebal 0,0001 inchi (2,5 µm). Sediaan dimasukkan kedalam keranjang yang kering pada tiap awal pengujian. Selama pengujian berlangsung jarak antara bagian dasar dalam wadah dan keranjang adalah 25±2 mm. Bahan tidak boleh menyerap, bereaksi atau mengganggu spesimen yang diuji. Penutup yang digunakan tetap memberikan keleluasaan untuk memasukkan termometer dan pengambilan cuplikan.

2.      Alat 2 (Tipe Dayung)

            Sama seperti Alat 1, kecuali pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Dayung memnuhi spesifikasi pada Gambar 2. Jarak 25±2 mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai diputar. Sepotong kecil bahan yang tidak bereaksi seperti gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan. Alternatif pemberat (sinker) ditunjukkan pada Gambar 2A. Alat lain yang dapat mencegah mengapungnya sediaan dan telah divalidasi dapat digunakan.

3.      Alat 3 (Silinder Kaca Bolak-Balik)

            Alat terdiri dari 1 rangkaian labu kaca beralas rata berbentuk silinder; rangkaian silinder kaca yang bergerak bolak-balik. Terdapat penyambung inert dari baja tahan karat dan kasa polipropilen (inert dan tidak mengabsorpsi) untuk menyambungkan bagian atas dan alas silinder yang bergerak bolak-balik. Terdapat sebuah motor serta kemudi pada alat untuk menggerakkan silinder bolak-balik secara vertikal dalam labu. Labu tercelup sebagian pada tangas air agar suhu terjaga 37˚±0,5˚C. Bagian alat maupun lingkungan tidak boleh mengalami goncangan atau getaran. Terdapat pengatur kecepatan untuk memungkinkan memilih dan mempertahankan kecepatan bolak-balik seperti tertera dalam monografi dalam batas ±5%. Wadah dilengkapi penutup untuk mencegah penguapan selama pengujian.

4.      Alat 4 (Sel yang dapat Dialiri)

            Alat terdiri dari sebuah wadah dan pompa untuk media disolusi; sebuah sel yang dapat dialiri; tangas air untuk mempertahankan media disolusi. Pompa mendorong media disolusi ke atas melalui pompa sel. Pompa memiliki kapasitas aliran antara 240 ml/jam dan 960 ml/jam dengan laju alir baku 4 ml, 8 ml, dan 16 ml per menit.

            Sel terbuat dari bahan yang inert dan transparan, dipasang vertikal dengan suatu penyaring yang mencegah lepasnya partikel tidak larut dari bagian atas sel; diameter sel baku adalah 12 mm dan 22,6 mm. Bagian bawah yang meruncing diisi dengan butiran kaca kecil dengan diameter ±5 mm untuk mencegah cairan masuk ke dalam tabung. Terdapat suatu alat pemegang tablet untuk meletakkan bentuk sediaan tertentu misalnya tablet tatahan. Sel tercelup dalam tangas air dengan suhu dipertahankan 37˚±0,5˚C.

            Mekanisme alat yakni penjepit dan dua cincin bentuk O untuk menahan sel. Pompa terpisah dari unit disolusi untuk mencegah dari getaran yang berasal dari pompa. Posisi pompa tidak boleh lebih tinggi dari posisi labu penampung. Sambungan pipa harus sependek mungkin dengan menggunakan pipa politef dengan diameter dalam 1,6 mm dan sambungan yang ujungnya melebar dan inert secara kimia.


B.     KESESUAIAN ALAT

Penetapan uji kesesuaian dari uji disolusi meliputi kesesuaian terhadap ukuran dan toleransiuntuk alat seperti tersebut di atas sebagai tambahan parameter uji klinis dipantau secara periodik selama pengujian l, meliputi: volume, media disolusi, kecepatan rotasi (alat 1 dan alat 2), kecepatan turun naik (alat 3), dan laju alir media (alat 4). Penetapan kinerja penerimaan uji disolusi dilakukan secara periodik untuk masing-masing alat dilakukan dengan verifikasi kinerja.

Verifikasi kinerja, alat 1 dan alat 2

Lakukan pengujian masing-masing wadah menggunakan 1 tablet prednison BPFI sesuai dengan kondisi operasional yang ditentukan. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti tertera pada sertifikat dari tablet yang bersangkutan.

Verifikasi kinerja, alat 3

Lakukan masing-masing pengujian wadah menggunakan 1 tablet lepas lambat klorfeniramin maleat BPFI sesuai dengan kondisi operasional yang ditentukan. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan dalam sertifikat dari tablet yang bersangkutan.


C.    MEDIA DISOLUSI

Gunakan media disolusi yang sesuai seperti tertera pada masing masing monografi. Pengukuran volume dilakukan pada suhu antara 20-25 derajat. Bila media disolusi adalah suatu larutan dapar, atur ph larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,05pH yang tertera pada masing masing monografi( catatan: gasterlarut dapat membentuk gelembung yang dapat merubah hasil pengujian. Oleh karena itu gas harus dihilangkan. Salah satu metode deairasi:

Panaskan media, sambil diaduk perlahan, hingga suhu 41 derajat, segera saring menggunakan vakum dengan penyaring berporositas 0,45 mikro meter atau kurang. Dengan pengadukan yang kuat, dan pengadukan yang terus menerus sambil divakum selama lebih kurang 5 menit.

Waktu. Waktu pengambilan cuplikan harus dilakukan pada waktu yang dinyatakan dengan toleransi +- 2%. Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat diakhiri dalam waktu yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum terlarut dipenhi. 

Prosedur untuk gabungan sampel untuk sediaan lepas segera. Gunakan prosedur ini bila prosedur untuk gabungan sampel dinyatakan pada masing masing monografi. Lakukan seperti prosedur alat 1 dan 2 sediaan lepas segera. Campur sejumlah sama filtrat larutan dari 6 atau 12 contoh yang diambil, dan gunakan gabungan sampel sebagai sampel uji. Tentukan nilai rata rata jumlah zat terlarut dalam gabungan sampel. 

Sediaan lepas lambat 

Lakukan sesuai sediaan lepas segera. 

Media disolusi. Lakukan sesuai sediaan lepas segera.

Waktu. Pengambilan cuplikan umumnya tiga titik dinyatakan dalam satuan jam. ( catatan : ganti alikuot yang diambil untuk analisis dengan sejumlah volume sama media disolusi baru pada suhu yang dinyatakan dalam monografi atau jika dapat ditunjukan bahwa penggantian media tidak diperlukan lakukan koreksi terhadap perubahan volume dalam perhitunga. Jaga wadah selalu tertutup dan periksa suhu pada waktu tertentu). 

Sediaan lepas tunda

Gunakan metode A dan metode B dan alat yang ditentukan dalam masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan lain penambilan cuplikan harus dilakukan pada waktu yang dinyatakan dengan toleransi ±2%.

Metode A. Prosedur (kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi)

1.      Tahap Asam

Masukkan 750 ml asam klorida 0,1 N dalam wadah dan pasang alat. Biarkan media hingga suhu 37o±0,5oc. Masukkan satu satuan sediaan ke dalam alat tutup wadah, jalankan alat pada kecepatan yang tertera pada masing-masing monografi.

Setelah 2 jam pengujian tahap asam, ambil sejumlah cairan alikot dan lanjutkan segera seperti tertera pada tahap dapar.

Lakukan penetapan kadar terhadap alikot menggunakan metode penetapan yang sesuai, seperti dinyatakan dalam masing-masing monografi

2.      Tahap Dapar [Lakukan penambahan daar dan pengaturan pH dalam waktu tidak lebih dari 5 menit]. Jalankan alat pada kecepatan seperti tertera pada monografi. Tambahkan 200 ml larutan NaPO4 berbasa tiga 0,2 M yang bersuhu 37o±0,5o ke dalam labu. Jika perlu atur pH hingga 6,8±0,05 dengan penambahan HCl 2N atau Natrium Hidroksida 2N. Lanjutkan pengujian selama 45 menit atau selama waktu seperti dinyatakan pada masing-masing monografi. Pada akhir periode pengujian, ambil sejumlah cairan alikot. Lakukan penetapan kadar terhadap alikot menggunakan metode penetapan yang sesuai seperti dinyatakan dalam masing-masing monografi.

Penetapan dapat diakhiri dalam periode yang lebih singkat dari yang dinyatakan untuk tahap dapar bila persyaratan jumlah minimum terlarut dipenuhi pada waktu lebih awal.


Metode B. Prosedur (kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi)

1.      Tahap Asam

Masukkan 1000 ml asam klorida 0,1 N dalam labu dan pasang alat. Biarkan media hingga suhu 37o±0,5o. Masukkan satu unit sediaan ke dalam alat, tutup wadah, jalankan alat pada kecepatan yang tercantum dalam masing-masing monografi.

Setelah 2 jam pengujian tahap asam, ambil sejumlah cairan alikot dan lanjutkan segera seperti tercantum pada tahap dapar.

Lakukan penetapan kadar terhadap alikot menggunakan metode penetapan kadar yang sesuai, seperti yang tercantum pada masing-masing monografi.

2.      Tahap Dapar [Pada tahap ini digunakan dapar yang terlebih dahulu dipanaskan hingga suhu 37o±0,5o]

Buang larutan asam dari labu, tambahkan kedalam labu 1000 ml dapar posfat pH 6,8 yang dibuat dengan cara mencampurkan asam klorida 0,1 N dengan natrium posfat berbasa tiga 0,2 M (3:1), jika perlu atur pH hingga 6,8±0,05 dengan penambahan asam klorida 2 N atau natrium hidroksida 2 N. [Penggantian media disolusi dapat juga dilakukan dengan mengeluarkan labu berisi larutan asam dari alat dan menggantinya dengan labu lain yang berisi larutan dapar dan memindahkan sediaan uji kedalam labu yang berisi larutan dapar tersebut].

Jalankan kembali alat selama 45 menit atau selama waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi. Pada akhir periode pengujian, ambil sejumlah cairan alikot lakukan penetapan kadar terhadap alikot menggunakan metode penetapan yang sesuai seperti dinyatakan dalam masing-masing monografi.

Penetapan dapat diakhiri dalam periode yang lebih singkat dari yang dinyatakan untuk tahap dapar bila persyaratan jumlah minimum terlarut dipenuhi pada waktu lebih awal.


Alat 3

Sediaan Lepas Segera

Masukkan sejumlah volume media disolusi kedalam labu, pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37o±0,5o, keluarkan termometer dari alat. Masukkan satu unit sediaan pada masing-masing dari 6 silinder, hati-hati jangan sampai ada gelembung udara pada permukaan tiap unit sediaan, segera jalankan alat seperti tertera pada masing-masing monografi. Pada gerakan turun naik, silinder bergerak melalui jarak total 9,9 cm hingga 10,1 cm. Dalam selang waktu yang dinyatakan atau pada setiap waktu yang dinyatakan, naikkan silinder, dan ambil sebagian larutan, uji dari tengah-tengah antara permukaan media disolusi dan alas masing-masing labu. Lakukan penetapan kadar seperti tertera pada masing-masing monografi. Jika perlu, ulangi pengujian dengan sediaan lain.

Media disolusi : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas segera pada alat 1 dan alat 2

Waktu : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas segera pada alat 1 dan alat 2


Sediaan Lepas Lambat

Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas segera pada alat 3

Media disolusi : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas lambat pada alat 1 dan alat 2

Waktu : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas lambat pada alat 1 dan alat 2


Alat 4

Sediaan Lepas Segera

Masukkan butiran kaca kedalam sel seperti yang dinyatakan dalam masing-masing monografi. Masukkan 1 unit sediaan diatas butiran atau pada sebuah kawat pembawa jika dinyatakan dalam monografi. Pasang bagian atas penyaring, dan kencangkan bagian-bagiannya dengan penjepit yang sesuai. Masukkan media disolusi yang sebelumnya sudah dipanaskan hingga suhu 37o±0,5o dengan pompa melalui bagian dasar sel dengan laju alir seperti tertera pada masing-masing monografi dan ukur dengan ketelitian 5%. Kumpulkan larutan tiap fraksi pada tiap waktu yang ditentukan. Lakukan penetapan kadar seperti tertera pada masing-masing monografi.

Media disolusi : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas segera pada alat 1 dan alat 2

Waktu : Lakukan seperti tertera pada sediaan lepas segera alat 1 dan alat 2.


D.    INTERPRETASI

Sedian lepas segera

Tabel Penerimaan 1

Tahap
Jumlah yang diuji
Kriteria Penerimaan
S1
6
Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+ 5%
S2
6
Rata-rata dari 12 unit (S1+ S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, dan tidak satu unitpun yang lebih kecil dari Q- 15%
S3
12
Rata-rata dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah sama atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari dua unitsediaan yang lebih kecil dari Q – 15% dan tidak satu unitpun yang lebih kecil dari Q-25%



Tabel penerimaan 2

Tahap
Jumlah yang diuji
Kriteria Penerimaan
S1
6
Rata-rata jumlah zat terlarut tidak kurang dari Q+10%
S2
6
Rata-rata jumlah terlarut (S1+S2) aalah sama dengan atau lebih besar dari Q+5%
S3
12
Rata-rata jumlah zat terlarut (S1+S2+S3) adalah sama atau lebih besar dari Q



Sediaan Lepas Lambat

Tabel penerimaan 3

Tahap
Jumlah yang diuji
Kriteria Penerimaan
L1
6
Tidak satu nilaipun diluar rentang penerimaan yang dinyatakan dan tidak satupun nilai yang kurang dari jumlah yang dinyatakan pada waktu penetapan akhir

L2
6
Nilai rata-rata dari 12 unit sediaan L1 +L2 terletak dalam tip rentang penerimaan dan dinytakan dan tidak kurang dri jumlah yang dinyatakan pada waktu pengujian akhir ; tidak satupun yang lebih 10% dari jumlah yang tertera pada etiket diluar tiap rentang penerimaan yang dinyatkan ; dan tidak ada satupun yang lebih dari 10% dari jumlah yang tertera pada etiket di bawah jumlah yang dinytakan pada waktu pengujian akhir

L3
12
Nilai rata-rata dari 24 unit sediaan(L1+L2+L3) terletak di rentang dan tidak kurang dari jumlah yang dinyatakan di pengujian akhir; tidak lebih dari 2 dari 24 unit sdiaan yang diuji lebih dari 10% dari jumlah yang tertera etiket diluar rentang yang diyatakan; tidak lebih dari 2 dari 24 unit sediaan yang diuji lebih dari 10% dari jumlah yang tertera pada etiket di bawah jumlah yang dinyatakan pada waktu pengujian akhir; dan tidak satupun dari keseluruhan unit yang diuji lebih dari 20% ari jumlah yang tertera pada etiket dibawah jumlah yang dinyatakan pada waktu pengujian akhir






1 komentar:

michelle mengatakan...

Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~

Posting Komentar