Pedoman Informasi Obat pada Terapi
Penyakit Jantung
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
FAKULTAS
FARMASI
2018
A.
Guideline Terapi
Nama
Penyakit
|
Definisi
|
Terapi
Obat
|
PJK
|
Pasien dengan resiko tinggi penyakit jantung koroner (PJK)
menurut skor risiko Framingham atau terdapat salah satu faktor resiko mayor
PJK antara lain: diabetes,
hipertensi, dislipidemia, menopause, perokok,
pria usia >40 tahun, dan factor keturunan PJK.
|
·
Aspilet 1 x 80 mg
·
Simvastatin 1x20 mg/Atorvastatin
1x20mg/Rosuvastatin1x10 mg
·
Terapi sesuai dengan faktor risiko yang didapatkan.
|
Angina Pektoris
|
Adalah sindroma klinik yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri koroner. |
·
Aspilet 1x 80-160 mg
·
Simvastatin1x 20-40 mg atau Atorvastatin 1x 20-40
mg atau Rosuvastatin1x 10-20 mg
·
Betabloker:
Bisoprolol 1x5-10 mg/ Carvedilol 2x25 mg/
Atau Metoprolol 2x50mg
·
Ivabradine 2x5mg jika pasien
intoleran dengan beta bloker
·
Isosorbid dinitrat 3x 5-20mg atau Isosorbid mononitrat
2x 20mg
|
Sindrom Koroner Akut Tanpa Elevasi St Segmen
Unstable
Angina Pectoris (NSTEMI) |
Adalah sindroma klinik yang disebabkan oleh oklusi parsial
atau emboli distal arteri koroner,tanpa elevasi
segmen ST pada gambaran EKG. |
1. Fase Akut di UGD
· Aspilet 160 mg kunyah
· Clopidogrel (untuk usia <75 tahun dan tidak rutin
mengkonsumsi clopidogrel) berikan 300
mg atau Ticagrelor 180mg
· Nitrat sublingual 5mg, dapat diulang sampai 3
(tiga) kali jika masih ada keluhan, dilanjutkan
Nitrat iv bila keluhan persisten
· Morfin 2-4 mg iv jika masih nyeri dada
2.
Fase Perawatan
Intensif di CVC (2x24 jam):
· Simvastatin 1x20-40mg atau Atorvastatin 1x20-40mg
atau rosuvastatin 1 x 20 mg jika
kadar LDL di atas target
· Aspilet 1x80-160 mg
· Clopidogrel 1x75mg atau Ticagrelor 2x90mg
· Bisoprolol 1x5-10mg jika fungsi ginjal bagus, atau
Carvedilol 2x 12,5 mg jika fungsi ginjal
menurun, dosis dapat di uptitrasi; diberikan jika tidak ada kontra indikasi
· Ramipril1 x 10 mg atau Lisinopril 1x 10, Captopril
3x25mg atau jika LV fungsi menurun
EF <50% dan diberikan jika tidak ada kontraindikasi
· Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat diberikan
obat golongan ARB: Candesartan 1
x 16, Valsartan 2x80 mg
· Obat pencahar 2xIC (7) Diazepam 2x5 mg
· Heparinisasi dengan: UF heparin bolus 60 Unit/kgBB, maksimal
4000 Unit, dilanjutkan dengan dosis rumatan 12 unit/kgBB maksimal 1000 Unit/jam atau Enoxaparin 2x60 mg SC (sebelumnya dibolus 30mg iv di UGD) atau Fondaparinux 1x2,5 mg SC. |
Sindrom Koroner Akut dengan Elevasi St Segmen
(STEMI)
|
Adalah kejadian oklusi mendadak di arteri koroner epikardial
dengan gambaran EKG elevasi segmen ST
|
1. Fase Akut di UGD
· Aspilet 160mg kunyah
· Clopidogrel (untuk usia<75 tahun dan tidak rutin
mengkonsumsi clopidogrel) berikan 300 mg
jika pasien mendapatkan terapi fibrinolitik
atau
· Clopidogrel 600 mg atau Ticagrelor1 80 mg jika pasien
mendapatkan primary PCI
· Atorvastatin 40mg
· Nitrat sublingual 5mg, dapat diulang sampai 3 (tiga)
kali jika masih ada keluhan, dan dilanjutkan
dengan nitrat iv bila keluhan persisten
· Morfin 2-4 mg iv jika masih nyeri dada
2.
Fase Perawatan
Intensif di CVC (2x24 jam):
· Simvastatin 1x20 atau Atorvastatin 1x20 mg atau
1x40 mg jika kadar LDL di atas target
· Aspilet 1 x 80 mg
· Clopidogrel 1 x 75 mg atau Ticagrelor 2 x 90mg
· Bisoprolol 1x1.25 mg jika fungsi ginjal bagus, Carvedilol
2x3,125 mg jika fungsi ginjal menurun,
dosis dapat di uptitrasi; diberikan
jika tidak ada kontra indikasi
· Ramipril 1 x 2,5 mg jika terdapat infark anterior atau LV fungsi
menurun EF <50%; diberikan jika tidak ada kontra indikasi
· Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat diberikan
obat golongan ARB: Candesartan 1 x 16
mg, Valsartan 2x80mg
· Obat pencahar 2 x 1 sendok makan
· Diazepam2 x 5 mg
· Jika tidak dilakukan primary PCI diberikan heparinisasi
dengan: UF
heparin bolus 60 Unit/kgBB, maksimal 4000
Unit, dilanjutkan dengan dosis rumatan
12 Unit/kgBB maksimal 1000
Unit/jam atau Enoxaparin 2 x 60mg (sebelumnya dibolus 30mg iv) atau Fondaparinux 1 x 2,5 mg |
Gagal Jantung Akut
|
adalah sindrom klinis disfungsi jantung yang
berlangsung cepat dan singkat (dalam beberapa jam dan atau hari) |
· Furosemid intravena: Bolus 40 mg (bila tidak dalam pengobatan diuretic
sebelumnya), 2,5x dosis sebelumnya (bila
sebelumnya sudah minum diuretik)
· Nitrogliserin infus : Dimulai dari 5 microgram/menit, bila tekanan
darah sistolik >110 mmHg, atau ada kecurigaan sindroma koroner akut.
· Morphin Sulfat injeksi, 2 sd4 mg bila masih takipnoe
· Dobutamin mulai 5 mcg/kgBB/menit bila tekanan
darah <90 mmHg
· Dopamine mulai dari 5 mcg/kgbb/menit bila TDs <80
mmHg
· Noradrenaline mulai dari 0.02 mcg/kgbb/mnt
bila TDs <70 mmHg
· Digoksin IV 0,5 mg bolus bila fibrilasi atrium respon
cepat, bias diulang tiap 4 jam hingga
maksimal1mg
· Captopril mulai dari 6.25mg bila fase akut telah teratasi.
|
Gagal Jantung Kronik
|
adalah sindrom klinis ditandai gejala dan tanda
abnormalitas struktur dan fungsi jantung, yang menyebabkan kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen metabolisme tubuh |
·
Diuretik: Furosemidoral / IV bila tanda dan gejala kongesti
masih ada, dengan dosis 1 mg/kg BB atau lebih
·
ACE inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra
indikasi; dosis dinaikan bertahap sampai dosis optimal tercapai
· Beta blocker dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi,
dosis naik bertahap Bila dosis sudah optimal
tetapi laju nadi masih cepat (>70x/menit), dengan:
a.
Irama sinus,
dapat ditambahkan Ivabradin mulai dosis kecil 2x2,5mg,
maksimal 2 X 5mg.
b.
Irama
atrialfibrilasi - respons ventrikel cepat serta fraksi
ejeksi rendah, tetapi fungsi ginjal baik,
berikan digoxin dosis rumat 0,25 mg pagi.
· Mineralocorticoid Receptor Blocker (Aldosterone Antagonist)
dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi.
|
B.
Efek Samping Obat
Nama Penyakit
|
Nama Obat
|
Efek samping
|
PJK
|
·
Aspilet
·
Simvastatin
·
Atorvastatin
·
Rosuvastatin
|
·
Aspilet à Angioedema, Bronkospasme, Perubahan SSP, Hepatotoksisitas, Mual
·
Simvastatin à Infeksi saluran pernapasan atas, vertigo, nyeri perut, mialgia, eksim
·
Atorvastatin à Diare, Nasofaringitis, Arthragia
·
Rosuvastatin à Mialgia, Arthralgia, Faringitis
|
Angina Pektoris
|
·
Aspilet
·
Simvastatin
·
Atorvastatin
·
Resuvastatin
·
Bisoprolol
·
Carvedilol
·
Metoprolol
·
Ivabradine
·
Isosorbit dinitrat
·
Isosorbit mononitrat
|
·
Bisoprolol à Pusing, Insomnia, Bradyarrhythmia
·
Carvedilol à Pusing, kelelahan, Hipotensi, Hiperglikemia, diare
·
Metoprolol à Pusing, Sakit kepala, kelelahan, bradikardia
·
Ivabradine à Bradikardia, Hipertensi,
Fibralisasi atrium
·
Isosorbit dinitrat à Kardiovaskular : jantung berdebar, hipotensi, Gastrointestinal :Mual,
Pusing, sakit kepalam gelisah, lemah
·
Isosorbit mononitrate à Pusing, Sakit kepala,
Mual, Hipotensi
|
Sindrom Koroner Akut Tanpa
Elevasi St Segmen Unstable
Angina Pectoris (NSTEMI)
Dan
Sindrom Koroner Akut
dengan Elevasi St Segmen (STEMI)
|
Fase Akut di UGD
·
Aspilet
·
Clopidogrel
·
Ticagrelor
·
Nitrat sublingual
·
Morfin
Fase Perawatan intensif di CVC
·
Simvastatin
·
Atorvastatin
·
Resuvastatin
·
Aspilet
·
Clopidogrel
·
Ticagrelor
·
Bisoprolol
·
Carvedilol
·
Ramipril
·
Captopril
·
Candesartan
·
Valsartan
·
Diazepam
·
Heparin
·
Enoxaparin
·
fondaparinux
|
·
Clopidogrel à Infeksi saluran pernapasan atas, nyeri dada, sakit kepala, sindrom
flu
·
Ticagrelor à Dispnea, Pendarahan (lihat data spesifik)
·
Nitrat sublingual à Sinkop, waktu perdarahan yang lama, angina tidak stabil,
trombisitopenia
·
Morfin à Pruritus, Retensi urin (epidurial/IT), muntah
·
Ramipril à Batuk, Hipotensi
·
Captopril à Hiperkalemia
·
Candesartan à Edema perifer, pusing, Hipertrigliserida, hiperurisemia
·
Valsartan à Pusing, Peningkatan nitrogen urea darah
·
Diazepam à Diare, Ruam kulit
·
Heparin à Trombositopenia yang diinduksi heparin, kemungkinan tertunda
·
Enoxaparin à Pendarahan, Peningkatan kadar aminotransferase serum, Demam, Reaksi
situs lokal
·
Fondaparinux à Anemia, Demam, Mual
|
Gagal Jantung Akut
Dan
Gagal Jantung kronik
|
·
Furosemid
·
Nitrogliserin infus
·
Morphin sulfat
·
Dobutamin
·
Dopamine
·
Digoksin
·
Captopril
|
·
Furosemid à Hiperuicemia, hipokalemia
·
Dobutamin à Takiaritmia, hipertensi, miokarditis eosinofilik
·
Dopamine à Aritmia ventrikel,
fibrilasi atrium, denyut ektopik, takikardia, nyeri angina
·
Digoksinà Pusing, Gangguan mental, diare, sakit kepala
|
C.
Interaksi Obat
1) Obat – Obat
Obat
|
Jenis
Interaksi
|
Keterangan
|
Aspirin +
captopril
|
Serius
|
Berinteraksi secara antagonis farmakodinamik.
Penggunaan secara bersamaan dapat menurunkan fungsi ginjal secara signifikan.
NSAID juga dapat menghilangkan efek antihipertensi dari ACE-Inhibitor.
|
Aspirin +
lisinopril
|
Serius
|
|
Aspirin +
ramipril
|
Serius
|
|
Morfin +
clopidogrel
|
Serius
|
Morfin dapat menurunkan kadar atau efek dari
klopidogrel. Pemberian secara bersamaan agonis opioid dapat memperlambat dan
mengurangi jumlah absorpsi klopidogrel. Disarankan untuk menggunakan
antplatelet parenteral pada pasien sindrom koroner akut yang juga membutuhkan
morfin atau agonis opioid lain.
|
Candesartan/valsartan
+ captopril
|
Serius
|
Dapat meningkatkan toksisitas melalui interaksi
farmakodinamik sinergis. Pemblokiran sistem rennin-angiotensin dari keduanya
dapat meningkatkan resiko hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan pada ginjal.
|
Candesartan/valsartan
+ lisinopril
|
Serius
|
|
Candesartan/valsartan
+ ramipril
|
Serius
|
|
Ticargrelor +
ivabradine
|
Serius
|
Ticargrelor dapat meningkatkan kadar atau efek dari
ivabradine dengan mempengaruhi metabolism dari enzim CYP3A4.
|
Morfin+
ticagrelor
|
Serius
|
Morfin dapat menurunkan efek dari ticagrelor dengan
menghambat penyerapan pada sistem pencernaan..
|
Enoxaparin/heparin
+ aspirin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Enoxaparin dan aspirin keduanya dapat meningkatkan aktivitas
antikoagulan
|
Bisoprolol/carvedilol/metoprolol
+ candesartan/valsartan
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Berinteraksi secara sinergis
farmakodinamik. Pemberian keduanya pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko
gangguan pada janin
|
Bisoprolol/carvedilol/metoprolol
+ dobutamine
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Bisoprolol dapat menurunkan efek dari dobutamin secara antagonis
farmakodinamik
|
Aspirin +
bisoprolol/carvedilol/metoprolol
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Aspirin dapat menurunkan efek dari
betabocker (bisoprolol, metoprolol, atau carvedilol) melalui antagonis
farmakodinamik. Penggunaan NSAID dalam jangka waktu lama dapat menurunkan
sintesis prostaglandin
|
Aspirin +
clopidogrel
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan toksisitas salah satunya melalui sinergis
farmakodinamik
|
Furosemide + captopril/lisinopril/ramipril
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Berinteraksi secara sinergis
farmakodinamik. Dapat meningkatkan resiko hipotensi dan penurunan fungsi
ginjal
|
Aspirin +
captopril/lisinopril/ramipril
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan toksisitas dari salah satunya. Penggunaan keduanya
dapat mempengaruhi fungsi ginjal, terutama penggunaan dosis tinggi aspirin
|
Candesartan/valsartan
+ aspirin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan toksisitas dari salah
satunya. Penggunaan keduanya dapat mempengaruhi fungsi ginjal, monitoring
secara teratur
|
Ticargrelor +
simvastatin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Ticagrelor dapat meningkatkan kadar simvastatin dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4. Hindari penggunaan simvastatin lebih dari 40 mg
|
Ticargrelor +
heparin/enoxaparin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan efek dari
antikoagulan dan meningkatkan resiko pendarahan
|
Ticagrelor +
clopidogrel
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan efek dari salah satunya
|
Aspirin +
ticagrelor
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
|
Aspirin +
nitrogliserin sublingual
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Aspirin dapat meningkatkan efek dari nitrogliserin sublingual melalui
mekanisme vasodilatasi
|
Heparin/enoxaparin
+ valsartan/candesartan
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Heparin/enoxaparin dapat meningkatkan
toksisitas dari valsartan/candesartan
|
Heparin/enoxaparin
+ captopril/lisinopril/ramipril
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Heparin/enoxaparin dapat meningkatkan toksisitas dari
captopril/ramipril/lisinopril
|
Isosorbid dinitrat/mononitrat
+ captopril
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan efek dari salah
satunya melalui mekanisme sinergis farmakodinamik
|
Aspirin +
valsartan/candesartan
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Aspirin dapat menurunkan efek dari candesartan/valsartan melalui
mekanisme antagonis farmakodinamik
|
Ivabradine +
betabloker (carvedilol/bisoprolol/metoprolol)
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Dapat meningkatkan efek dari salah
satunya melalui mekanisme sinergis farmakodinamik. Monitoring denyut jantung
|
Candesartan/valsartan
+ betabloker (bisoprolol/carvedilol/metoprolol)
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Meningkatkan serum kalium
|
Candesartan/valsartan
+ aspirin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
|
Candesartan/valsasrtan
+ furosemide
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Menurunkan serum kalium
|
Bisoprolol +
aspirin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Meningkatkan serum kalium
|
Carvedilol/metoprolol
+ aspirin
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Meningkatkan serum kalium
|
Dobutamine +
furosemide
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Menurunkan serum kalium
|
Atorvastatin/simvastatin
+ valsartan
|
Moderat / Perlu Monitoring
|
Simvastatin/atorvastatin dapat meningkatkan kadar atau efek dari
valsartan
|
Metoprolol +
diazepam
|
Minor
|
Metoprolol meningkatkan efek dari
diazepam melalui penurunan metabolism
|
Aspirin +
furosemide
|
Minor
|
Aspirin menurunkan efek dari furosemide melalui mekanisme antagonis
farmakodinamik
|
Dobutamine +
furosemide
|
Minor
|
Berinteraksi sinergis secara
farmakodinamik. Dapat menyebabkan hipokalemia
|
Valsartan +
simvastatin
|
Minor
|
Valsartan dapat meningkatkan toksisitas dari simvastatin
|
2)
Obat – Makanan
Interaksi
obat dengan makanan adalah kondisi ketika obat dikonsumsi bersamaan dengan
makanan, dan adanya makanan dapat mempengaruhi efek suatu obat atau sebaliknya.
Interaksi ini dapat membuat kerja dari obat menjadi berkurang dari yang
seharusnya atau tidak menimbulkan efek sama sekali, atau sebaliknya efek
menjadi meningkat. Hal ini karena penggunaan obat diminum bersamaan dengan
makanan dapat mempengaruhi penyerapan obat dalam sistem pencernaan. Untuk obat
yang penyerapannya terganggu dengan adanya makanan, obat harus diminum saat
perut kosong. Untuk itu obat sebaiknya diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan agar dapat diserap dengan baik. Namun demikian, tidak semua obat
bermasalah jika diminum bersamaan dengan makanan. Terdapat obat-obat yang
sebaiknya diminum bersama makanan. Hal
ini terjadi pada obat-obat yang sifatnya larut dalam lemak sehingga
penyerapannya lebih baik ketika digunakan bersama makanan untuk melindungi
lambung dari efek obat yang merugikan.
ACE Inhibitors (Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitors)
Pisang merupakan
salah satu buah yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat, karena
kaya akan kalium yang penting bagi tubuh. Tetapi obat yang tidak dapat
dikonsumsi bersamaan dengan pisang diantaranya adalah obat-obatan golongan ACE
inhibitor diantaranya captopril, enalapril, lisinopril, moexipril, quinapril
dan ramipril. Karena obat ini akan meningkatkan kadar kalium dalam tubuh jika
dikonsumsi bersamaan dengan pisang, hal ini akan berefek pada meningkatnya pacu
jantung dan beresiko pada pasien penyakit jantung dan hipertensi. Selain
pisang, makanan lain yang dapat memicu peningkatan detak jantung adalah jeruk,
sayuran hijau dengan kadar kalium tinggi dan garam.
Diuretik
Golongan
diuretik seperti triamterene juga dihindari makanan yang
tingii kalium seperti pisang, jeruk, sayuran hijau dan garam.
Glikosida
Glikosida
mengobati gagal jantung dan irama jantung yang tidak normal. Golongan obat ini membantu
mengontrol detak jantung dan membantu jantung bekerja lebih baik. Salah satu
contoh obatnya yaitu digoksin. Makanan yang beserat tinggi seperti kedelai dan
kenari juga dapat mempengaruhi penyerapan obat jantung lainnya yakni digoksin.
Hal ini karena makanan berserat tinggi tersebut akan menurunkan penyerapan
digoksin dalam tubuh dan menurunkan efektifitas terapinya sehingga beresiko
bagi pasien jantung jika dikonsumsi bersamaan.
Lipid-Altering Agents (also called
Statins)
Jeruk bali
dapat membuat metabolisme obat menjadi tidak normal, hasilnya bisa menurunkan
atau bahkan meningkatkan kadar obat dalam darah. Pada penggunaan obat
antikolesterol seperti simvastatin, atorvastatin, maupun lovastatin apabila
diminum bersamaan dengan jus jeruk maka akan meningkatkan kadar obat dalam
darah sehingga potensial menimbulkan efek samping, dari efek keram pada otot
hingga terjadi gangguan hati. Selain itu
juga hindari bersamaan dengan meminum jus anggur dan jauhi alkohol.
Vasodilators-Nitrates
Nitrat mencegah
atau mengobati nyeri dada (angina). Nitrat bekerja dengan relaksasi pembuluh
darah jantung, sehingga meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung.
Contoh obatnya yaitu isosorbide dinitrate dan mononitrate nitroglycerin. Obat
ini diminum harus dengan menghindari mengkonsumsi alkohol.
Vitamin
K Agonists/ Anticoagulants
Vitamin K dalam makanan dapat membuat obat menjadi kurang efektif. Pasien yang makan diet seimbang normal dengan sejumlah sayuran berdaun hijau yang stabil, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat perubahan dalam diet tersebut. Makanan tinggi dalam vitamin K termasuk brokoli, kubis, bayam, lobak, dan kubis. Hindari pula jus cranberry, bawang putih, jahe, ginseng. Makanan itu semua dapat meningkatkan pendarahan.
D.
Cara Penyimpanan Obat
Perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan pola penyakit di
masyarakat yaitu meningkatnya prevalensi penyakit kronik dan degeneratif, salah
satunya yakni penyakit jantung. Penyakit kronik dan degeneratif memerlukan
terapi seumur hidup selain perubahan pola hidup. Dalam hal ini peran apoteker
untuk memberi konsultasi informasi obat dan edukasi kepada pasien sangat
penting. Penggunaan obat penyakit kronik dan degeneratif perlu diimbangi dengan
informasi yang lengkap dan jelas karena penggunaan obat-obat ini berlangsung
dalam jangka lama.
Informasi
yang diberikan juga sebaiknya meliputi cara penyimpanan obat.
Penyimpanan
adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan
obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan dari fisik yang dapat merusak mutu obat.
Tujuan penyimpanan
obat-obatan adalah untuk:
a) Untuk memelihara mutu obat
b) Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung
jawab
c) Menjaga kelangsungan persediaan
d) Memudahkan pencarian dan pengawasan
Cara penyimpanan obat di rumah
tangga sebagai berikut:
Umum :
1. Jauhkan
dari jangkauan anak – anak.
2. Simpan
obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3. Simpan
obat ditempat yang sejuk atau pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
langsung atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan obat.
4. Simpan
obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan.
5. Jangan
tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang tidak
stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
6. Jangan menyimpan
obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
· Tanggal
Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa menunjukkan
bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin
masih tetap memenuhi syarat. Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan
dan tahun. Obat rusak merupakan obat
yang mengalami perubahan mutu, seperti:
a. Tablet: Terjadinya
perubahan warna, bau atau rasa; Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik,
lubang, sumbing, pecah, retak dan atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan
lembab; Kemasan rusak.
b. Tablet
salut: Pecah-pecah, terjadi perubahan warna; Basah dan lengket satu dengan
lainnya; Kemasan rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik.
c. Kapsul: Perubahan
warna isi kapsul; Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain.
d. Injeksi
(cairan) : Kebocoran wadah (vial, ampul); Terdapat partikel
asing pada sediaan injeksi; Larutan yang seharusnya jernih tampak keruh atau
ada endapan; Warna larutan berubah.
Khusus :
1. Tablet
dan kapsul Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan atau lembab.
2. Sediaan
obat cair. Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin
(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
3. Sediaan
obat vagina dan ovula Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan
suppositoria) disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
4. Sediaan
Aerosol / Spray Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu
tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.
Prosedur penyimpanan Obat-obatan:
Pelaksanaan
penyimpanan perbekalan farmasi oleh petugas farmasi dengan memperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jenis
perbekalan farmasi harus disimpan pada tempat yang terpisah sesuai dengan
pengelompokannya, yaitu dikelompokan berdasarkan bentuk sediaan serta jenisnya
dan disusun secara alfabetis.
b. Penyusunan
perbekalan farmasi dapat dengan metode FIFO (First In First Out)
berdasarkan waktu kedatangan perbekalan farmasi atau FEFO (First Expired
First Out) berdasarkan waktu kadaluwarsa dan memperhatikan LASA (Look
Alike Sound Alike) untuk patient safety.
c. Suhu
selama penyimpanan pada suhu kamar (25°C) untuk obat-obatan secara umum. Untuk
suatu sediaan parenteral memerlukan kondisi penyimpanan (suhu dan tempat) yang
tepat agar terjaga stabilitasnya. Beberapa suhu penyimpanan dalam hubungan
stabilitas suatu sediaan parenteral:
1) Suhu
kamar adalah suhu yang berkisar antara 20-25°C dan setelah diperhitungkan
toleransi penyimpangan menjadi kisaran 15-30°C.
2) Cool
temperature yang diterjemahkan menjadi suhu sejuk adalah suhu penyimpanan
antara 8-15°C.
3) Cold
temperature yang diterjemahkan menjadi suhu dingin adalah suhu penyimpanan ≥8°C
(tidak lebih dingin).
4) Penyimpanan
dalam lemari pendingin adalah penyimpanan pada suhu 2-8°C.
5) Penyimpanan
dalam freezer (suhu beku) adalah penyimpanan pada suhu antara -25°C dan -10°C.
Sebagian besar sediaan memiliki
perbedaan kondisi penyimpanan antara sebelum dan sesudah rekonstitusi. Perlu
diperhatikan rentang waktu stabil sediaan yang telah direkonstitusi karena
seringkali suatu sediaan telah mengalami perubahan potensi tanpa didahului
perubahan stabilitas fisik (misalnya: terbentuk endapan dan/ atau kabut).
d. Kelembaban
dipantau menggunakan alat termohigrometer atau pemantau kelembaban udara di
ruang penyimpanan perbekalan farmasi antara 65 %-98 %.
e. Penyimpanan
obat tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.
f. Tempat
penyimpanan perbekalan farmasi harus mempunyai ventilasi yang cukup untuk
pertukaran udara di ruangan penyimpanan.
g. Bahan
berbahaya mudah terbakar atau mudah meledak harus disimpan pada Gudang Tahan
Api yang dilengkapi dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
h. Kebersihan
tempat dan sarana penyimpanan dari debu atau kotoran lainnya.
i. Pengaturan
tata ruang gudang farmasi dengan memperhatikan kemudahan bergerak dan
mobilisasi perbekalan farmasi.
j. Pengawasan
dan monitoring tempat dan fasilitas penyimpanan untuk menjamin mutu perbekalan
farmasi yang ada.
No.
|
Terapi Obat Penyakit Jantung
|
Cara Peyimpanan
|
1.
|
Aspilet
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar
mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
2.
|
Simvastatin
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (5-30°C,
ketika disimpan dalam kondisi ini, tablet stabil selama 24 bulan setelah
tanggal pembuatan). Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
3.
|
Atorvastatin
|
Simpan obat pada suhu ruangan (20-25°C atau 68-77°F)
jauh dari cahaya dan kelembaban. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan
membekukan obat.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
4.
|
Rosuvastatin
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan yang
terkendali (20-25°C atau 68-77°F), jauhkan dari cahaya langsung dan lindungi
dari kelembaban. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
5.
|
Bisoprolol
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan yang
terkendali (20-25°C atau 68-77°F), jauhkan dari cahaya langsung dan lindungi
dari kelembaban. Jangan
disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
6.
|
Carvedilol
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (di
bawah 30°C/86°F). Lindungi dari kelembaban dan jauhkan dari cahaya langsung.
Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
7.
|
Metoprolol
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (25°C/77°F,
ekskursi diizinkan hingga 15-30°C (59-86°F), jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
8.
|
Ivabradine
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (25°C/77°F,
ekskursi diizinkan hingga 15-30°C/59-86°F), jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
9.
|
Isosorbid dinitrat
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu kamar
terkontrol (25°C/77°F, ekskursi diizinkan hingga 15-30°C/59-86°F) dan wadah
tertutup rapat. Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan
disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
10.
|
Isosorbid mononitrat
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (20-30°C
atau 68-86°F) dan wadah tertutup rapat. Jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
11.
|
Clopidogrel
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (25°C/77°F,
ekskursi diizinkan hingga 15-30°C/59-86°F), jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
12.
|
Ticagrelor
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan 25°C
(77°F); ekskursi diizinkan hingga 15-30°C/59-86°F, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan
dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
13.
|
Ramipril
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan
terkontrol (20-25°C / 68-77°F, ekskursi diizinkan hingga 15-30°C (59-86°F),
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar
mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
14.
|
Lisinopril
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan atau
suhu kamar yang terkendali, 20-25°C (68-77 ° F), jauhkan dari cahaya langsung,
tempat yang lembap dan panas berlebih. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan
dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
15.
|
Captopril
|
Jangan simpan di atas 30º C (86º F). simpan dalam
wadah yang rapat (lindungi dari kelembaban), jauhkan dari cahaya langsung. Jangan
disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
16.
|
Candesartan
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (25°C/77°F,
ekskursi diizinkan hingga 15-30°C (59-86°F) dan pada wadah tertutup rapat. Jauhkan
dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi.
Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
17.
|
Valsartan
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (25°C/77°F,
ekskursi diizinkan hingga 15-30°C (59-86°F), jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
18.
|
Furosemid
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (20-25°C
atau 68-77°F), jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan
disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
Injeksi: Jangan gunakan jika larutan berubah warna
atau mengandung partikel. Lindungi dari cahaya. Jangan lepaskan jarum suntik
Ansyr dari karton sampai siap digunakan. Buang bagian yang tidak digunakan.
|
19.
|
Digoxin
|
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan
terkontrol (25°C/77°F, ekskursi diizinkan hingga 15-30°C/59-86°F), jauhkan
dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi.
Jangan dibekukan.
Atau perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk.
|
20.
|
Nitrogliserin
|
Simpan di Ruang Terkendali Suhu 20°–25°C (68°-77°F).
Taruh di dalam wadah yang gelap (seperti wadah cokelat), kedap udara, wadah
kaca berwarna gelap yang tidak dapat ditembus cahaya atau kemasan asli. Jaga
wadah selalu tertutup rapat setelah digunakan untuk menjaga stabilitas.
Jauhkan pil nitrogliserin dan semprotan nitrogliserin dari suhu panas atau
lembab.
|
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional. 2008.
Modul I Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat
Bagi Tenaga Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Direktorat
Jenderal Bina Farmasi dan Alat Kesehatan. 2008. Pedoman Pengelolaan
Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Food
and Drug Administration. 2018. Available online at: https://www.access data.fda.gov/drugsatfda
FDA. Avoid Food-Drug Interaction: A Guide from the
National Consumers League and U.S. Food and Drug Administration. U.S.
Department of Health and Human Services.
Handayani, R.S., Retno, G., Muktiningsih, S.R. & Raharni.
2006. Eksplorasi Pelayanan Informasi yang Dibutuhkan
Konsumen Apotek dan Kesiapan Apoteker Memberi Informasi Terutama untuk Penyakit
Kronik dan Degeneratif. Majalah Ilmu Kefarmasian. 3(1): 38-46.
PERKI. 2016. Panduan
Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah : Edisi Pertama. ISBN
978-602-7885-43-1.
Medscape.
2015. Rosuvastatin. Available at https://reference.medscape.com/drug/ ezallor-crestor-rosuvastatin-342467#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015 . Aspirin. Available at https://reference.medscape.com/drug/ zorprin-bayer-buffered-aspirin-343279#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015. Atorvastatin. Available at https://reference.medscape.com/drug/ lipitor-atorvastatin-342446#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015. Simvastatin. Available at https://reference.medscape.com/drug/ zocor-simvastatin-342463#4 [diakses
pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.2015.
Bisoprolol. Available at https://reference.medscape.com/drug/ monocor-zebeta-bisoprolol-342367#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.2015.
Carvedilol. Available at https://reference.medscape.com/drug/ coreg-cr-carvedilol-342357#4 [diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.2015.
Metoprolol. Available at https://reference.medscape.com/drug/ lopressor-toprol-xl-metoprolol-342360#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015. Ivabradine. Available at https://reference.medscape.com/drug/ corlanor-ivabradine-999983#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015. Isosorbide dinitrat. Available at https://reference.medscape.com/ drug/dilatrate-sr-isordil-isosorbide-dinitrate-342276#4
[diakses pada tanggal 26 Desember 2018]
Medscape.
2015. Isosorbide mononitrate. Available at https://reference.medscape. com/drug/imdur-monoket-isosorbide-mononitrate-342275#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Clopidogrel. Available at https://reference.medscape.com /drug/plavix-clopidogrel-342141#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Ticagrelor. Available at https://reference.medscape.com /drug/brilinta-ticagrelor-999674#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Nitrat Sublingual. Available at https://reference.medscape.com /drug/nitrostat-nitroquick-nitroglycerin-sublingual-342280#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Morphine. Available at https://reference.medscape.com/ drug/ms-contin-astramorph-morphine-343319#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Ramipril. Available at https://reference.medscape.com/ drug/altace-ramipril-342331#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Captopril. Available at https://reference.medscape.com/drug/ capoten-captoril-captopril-342315#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Candesartan. Available at https://reference.medscape.com/drug/atacand-candesartan-342314#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Valsartan. Available at https://reference.medscape.com/drug/diovan-prexxartan-valsartan-342325#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Diazepam. Available at https://reference.medscape.com/drug/valium-diastat-diazepam-342902#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Heparin. Available at https://reference.medscape.com/drug/calciparine-monoparin-heparin-342169#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Enoxaparin. Available at https://reference.medscape.com/drug/lovenox-enoxaparin-342174#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Fondaparinux. Available at https://reference.medscape.com/drug/arixtra-fondaparinux-342172#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Furosemide. Available at https://reference.medscape.com/drug/lasix-furosemide-342423#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Dobutamine. Available at https://reference.medscape.com/drug/dobutamine-342434#4
[Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Dopamine. Available at https://reference.medscape.com/drug/intropin-dopamine-342435#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape.
2015. Digoxin. Available at https://reference.medscape.com/drug/lanoxin-digoxin-342432#4 [Diakses pada tanggal 26 Desember 2019]
Medscape. 2018. Drug Interaction Checker. Tersedia
online di https://reference.med scape.com/drug-interactionchecker
1 komentar:
If you're looking to lose kilograms then you absolutely need to get on this brand new custom keto meal plan diet.
To design this keto diet, certified nutritionists, fitness trainers, and professional cooks have joined together to develop keto meal plans that are useful, decent, money-efficient, and satisfying.
Since their launch in January 2019, thousands of individuals have already completely transformed their figure and health with the benefits a proper keto meal plan diet can offer.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-tested ones given by the keto meal plan diet.
Posting Komentar