MAKALAH
Guideline dan Informasi Obat
Diare
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
FAKULTAS
FARMASI
2018/2019
DIARE
1.
Pendahuluan
Diare
atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk
(unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut sebagai diare akut.
Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih, digolongkan pada diare kronik.
Feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa
mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan tanda-tanda
dehidrasi (Amin, 2015).
Diare merupakan pengeluaran 3 atau lebih feses
yang lembek atau berair setiap harinya, atau dengan frekuensi yang lebih banyak
dibandingkan pada individu normal. Biasanya diare merupakan gejala dari infeksi
saluran pencernaan, yang dapat disebabkan oleh variasi bakteri, virus, dan
organisme parasit. Infeksi disebabkan oleh air minum atau makanan yang
terkontaminasi atau dari individu ke individu akibat tingkat higenis yang
rendah. (WHO, 2017).
2.
Guideline Pengobatan Diare
v
Terapi Simtomatik
·
Oralit
Untuk mencegah terjadinya
dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan memberika oralit
osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti
air tajin, kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar dipasaran sudah
oralit yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi rasa
mual dan muntah. Oralit merupakan cairan yang hilang. Bila penderita tidak bisa
minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk mendapatkan pertolongan
cairan melalui infus.
a) Untuk
pasien yang belum menunjukan Dehidrasi Oralit diberikan setelah buang air besar
:
·
Oralit diberikan sebanyak 100 ml (usia ≤
11 bulan)
·
Oralit diberikan sebanyak 200 ml (usia
1-4 tahun)
·
Oralit diberikan sebanyak 300 ml (usia ≥
5 tahun)
b)
Untuk pasien yang telah menunjukan
gejala Dehidrasi berian Oralit untuk 3 jam pertama :
·
Oralit diberikan sebanyak 300 ml (usia ≤
11 bulan)
·
Oralit diberikan sebanyak 600 ml (usia 1-4
tahun)
·
Oralit diberikan sebanyak 1,2 L (usia ≥
5 tahun)
Selanjutnya setelah diberikan Oralit 3 jam pertama,
Berikan Oralit sebanyak:
·
Oralit diberikan sebanyak 100 ml (usia ≤
11 bulan )
·
Oralit diberikan sebanyak 200 ml (usia
1-4 tahun)
·
Oralit diberikan sebanyak 300 ml (usia ≥
tahun)
c) Untuk
bayi yang masih menyusui, berikan ASI/Susu formula yang lebih banyak.
· Obat Zink
Zinc
merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Zinc dapat
menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim
ini meningkat selama diare dan
mengakibatkan hipersekresi epitel usus.
Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan
morfologi dan fungsi selama kejadian diare.
Pemberian
Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare,
mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan
kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya (Black, 2003). Penelitian di
Indonesia menunjukkan bahwa Zinc mempunyai efek protektif terhadap diare
sebanyak 11 % dan menurut hasil pilot study menunjukkan bahwa Zinc mempunyai
tingkat hasil guna sebesar 67 % (Hidayat 1998 dan Soenarto 2007). Berdasarkan
bukti ini semua anak diare harus diberi Zinc segera saat anak mengalami diare.
·
Attapulgit
Attapulgite adalah obat yang
digunakan untuk meredakan dan mengatasi diare. Obat ini bekerja dengan cara
memperlambat gerakan usus besar, sehingga membuat usus mampu menyerap lebih
banyak air, dan tinja akan menjadi lebih padat. Attapulgite juga mengikat
bakteri atau racun penyebab diare. Selain membuat tinja lebih padat,
attapulgite juga bermanfaat untuk meredakan gejala kram perut akibat diare.
Dosis yang diberikan adalah 1,2-1,5 g dengan rute pemberian peroral, tidak
boleh diberikan lebih dari 8,4 g/hari. Efek samping yang dirasakan adalah perut
kembung, dispepsia, mual, dan konstipasi ringan (Medsape, 2018).
·
Loperamid
Loperamide adalah obat untuk
mengatasi diare, yang bekerja dengan memperlambat gerakan saluran pencernaan,
sehingga usus punya lebih banyak waktu untuk menyerap cairan dan nutrisi dari
makanan yang dikonsumsi. Selain untuk diare, loperamide juga digunakan untuk
mengurangi jumlah feses pada pasien dengan ileostomy, yaitu pembuatan lubang
baru pengganti anus (dubur) pada dinding perut, yang dihubungkan dengan bagian
akhir dari usus halus. Dosis yang diberikan adalah 4 mg saat pemakaian pertama,
selanjutnya diminum 2 mg setelah buang air besar, tidak boleh diberikan lebih
dari 8mg/hari. Efek samping yang dirasakan adalah pusing, kembung, mulut
kering, sakit perut, mual, sembelit dan ruam kulit (Medscape, 2018).
·
Tablet Kaolin
Kaolin adalah agen adsorben
antidiare yang mengikat dan menjebak bakteri dan racunnya dalam usus. Ini juga
mengikat air di usus, yang membantu membuat tinja lebih kencang. Dosis yang
diberikan untuk attapulgit adalah maksimal 24 g/hari. Usahakan mengkonsumsi
tablet kaolin dengan banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi (MIMS,
2018)
v Terapi
Kausal
Diberikan setelah mengetahui penyebab diare yang pasti. Diare yang
dikarenakan infeksi bakteri diberikan antibiotika jika pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan bakteri patogen.
Antibiotik
diindikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi, seperti demam,
feses berdarah, leukosit pada feses, mengurangi eksresi dan kontaminasi
lingkungan, persisten atau penyelamatan jiwa pada diare infeksi, diare pada
pelancong, dan pasien immunocompromised. Pemberian antibiotik dapat secara
empiris (tabel 1), tetapi terapi antibiotik spesifik diberikan berdasarkan
kultur dan resistensi kuman (Farthing M. ad all. 2013).
Tabel 1. Antibiotik empiris pada diare akut
infeksi (Lukman Zulkifli Amin,
2015)
v Terapi
Probiotik
Kelompok
probiotik terdiri dari Lactobacillus
dan Bifidobacteria atau Saccharomyces boulardii, bila meningkat
jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek positif karena berkompetisi untuk
nutrisi dan reseptor saluran cerna. Untuk mengurangi/menghilangkan diare harus
diberikan dalam jumlah adekuat (Farthing M. ad
all. 2013)
Contok Probiotik
yang ada dipasaran :
Lacto B Dosis Standar = anak 1-6 tahun (3
sachet / hari) dan Bayi < 1 Tahun (2 sachet / hari).
L-Bio Dosis Standar = anak ≥ 12 tahun
(3 sachet / hari) dan Anak ≥ 2 Tahun (2-3 Sachet / hari)
Lacidofil Dosis Standar = Dewasa : 1 Kapsul 2
kali sehari dan Anak > 2 Tahun (1 Kapsul 1 kali sehari)
Interlac Dosis Standar = 1 kali sehari 5
Tetes.
3. Informasi Obat Diare
·
Norit (Karbon Aktif)
Mekanisme Kerja :
Karbon aktif mampu menyerap bahan – bahan racun dan berbahaya yang
menyebabkan gangguan pencernaan. Kemudian menyimpannya didalam permukaan
porinya sehingga nantinya keluar bersama tinja.
Dosis Terapi :
Dewasa : 3-4
tablet sehari tiga kali, anak-anak: 1-2 tablet sehari tiga kali.
Cara Pakai :
Norit umumnya digunakan dengan cara ditelan bersama dengan air putih.
Interaksi Obat :
Karbon aktif dapat mengurangi atau mencegah penyerapan
obat-obatan tertentu. Obat-obatan seperti:
ü
Asetaminofen
ü
Digoxin
ü
Teofilin
ü
Antidepresan
Trisiklik
Interaksi
Dengan Makanan :
karbon aktif
sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan makanan tertentu seperti produk yang
mengandung susu, es krim, sorbet, dan selai karena dapat mengurangi efektivitas
dari karbon aktif. Makanan, suplemen atau herbal sebaiknya dikonsumsi paling
cepat dua jam setelah mengkonsumsi karbon aktif.
Cara Penyimpanan :
Obat disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat
yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Efek Samping :
Muntah, Konstipasi, feses berwarna hitam.
·
Koalin Pektin (Adsorbent)
Mekanisme Kerja :
Bekerja sebagai penyerap dan menghilangkan rangsangan
baik sekali dalam pengobatan terhadap diare yang nonspesifik. Kaolin-pektin
bila diberikan peroral dapat mengabsorbsi bahan racun dalam pencernaan makanan
dan menghilangkan bakteri dan zat yang merangsang yang sering merupakan
penyebab diare.
Dosis
Terapi dan Cara Pakai :
·
Sediaan
Sirup
Dewasa dan
anak 12 tahun ke atas: 2 sendok takar tiap buang air besar maksimum penggunaan
12 sendok takar dalam 24 jam, anak-anak 6-12 tahun: 1 sendok takar setelah
buang ar besar, maksimum 6 sendok takar dalam 24 jam.
·
Sediaan
Tablet
Dewasa dan
anak diatas 12 tahun: 2 ½ tablet setiap setelah buang air besar, maksimum 15
tablet sehari, anak-anak 6-12 tahun: 1 ½ tablet setelah buang air besar,
maksimum 7 ½ tablet sehari.
Interaksi
Obat :
Clindamcin,
digoxin, lincomycin penicillamine (oral) Menyebabkan
penurunan absoropsi obat, waktu pemakaian obat dipisah 2 sampai 4 jam.
Interaksi
Dengan Makanan : -
Cara
Penyimpanan :
Simpan
obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas, lembab, dan cahaya
langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan menyimpan obat ang tidak digunakan lagi.
Efek
Samping : Konstipasi
(ISFI, 2013)
·
Oralit (Cairan Rehidrasi Oral)
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangani
kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan zinc
selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian selama 20 tahun
(1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan pemberian oralit
disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat diare
pada anak-anak sampai 40% (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2011).
Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat,
serta glukosa anhidrat. Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit
dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk
mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih
diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit
dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare (Depkes RI,
2011).
Oralit diberikan saat anak diare hingga diare
berhenti. Berikut adalah cara pemberian oralit :
Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam 200 mL air
matang.
·
Anak < 1 tahun diberikan 50-100 mL cairan oralit setiap
kali buang air besar.
·
Anak >1 tahun diberikan 100-200 mL cairan oralit
setiap kali buang air besar.
Oralit dapat didapatkan di apotek, toko obat, puskesmas
pembantu, puskesmas, rumah sakit atau ditempat-tempat pelayanan kesehatan
lainnya
(Depkes RI, 2011).
Tabel 3. Berikut adalah perbedaan formula Oralit lama dengan
Oralit baru :
Bedanya terdapat pada tingkat osmolaritas. Osmolaritas
oralit baru lebih rendah yaitu 245 mmol/l dibanding total osmolaritas oralit
lama yaitu 331 mmol/L(Depkes RI, 2011). Penelitan
menunjukkan bahwa oralit formula baru mampu:
·
Mengurangi volume tinja hingga 25%
·
Mengurangi mual-muntah hingga 30%
·
Mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui
intravena (Depkes
RI, 2011).
Anak yang tidak menjalani terapi intravena, tidak harus dirawat di rumah
sakit. Ini artinya risiko anak terkena infeksi di rumah sakit berkurang,
pemberian ASI tidak terganggu, dan orangtua akan menghemat biaya (Depkes
RI, 2011).
Mengenai penyimpanan oralit, oralit lama tetap bisa
digunakan sampai stok habis. Namun jika sudah tersedia oralit baru,
pertimbangkanlah untuk segera menggunakan oralit baru. Oralit disimpan di suhu
ruang dan kering (tidak lembab). WHO dan UNICEF merekomendasikan negara-negara
di dunia untuk menggunakan dan memproduksi oralit dengan osmolaritas rendah
(oralit baru). Kalaupun ada, dapat terjadi hipernatremia (kelebihan natrium) (Depkes
RI, 2011).
·
Zink Sulfate
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting
untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun
dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang
hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan
diare serta menjaga agar anak tetap sehat (Depkes RI,
2011).
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangani
kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan Zinc
selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian selama 20 tahun
(1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan pemberian oralit
disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat diare
pada anak-anak sampai 40% (Depkes RI, 2011).
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam
tubuhnya. Pemberian Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang
hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan
sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama
2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare. Berdasarkan studi WHO selama lebih
dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare adalah mengurangi :1)
Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia sebesar 26%; (3) Durasi
diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%, hingga; (5)
Kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42% (Depkes
RI, 2011).
Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan
kemampuannya meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting
bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam tubuh yang bergantung pada zinc. Zinc juga
dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh, seperti kulit dan mukosa saluran cerna.
Semua yang berperan dalam fungsi imun, membutuhkan zinc. Jika zinc diberikan
pada anak yang sistim kekebalannya belum berkembang baik, dapat meningkatkan
sistim kekebalan dan melindungi anak dari penyakit infeksi. Itulah sebabnya
mengapa anak yang diberi zinc (diberikan sesuai dosis) selama 10 hari berturut
- turut berisiko lebih kecil untuk terkena penyakit infeksi, diare, dan
pneumonia (Depkes
RI, 2011).
Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari
berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan meskipun diare sudah
berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
kemungkinan berulangnya diare pada 2 – 3 bulan ke depan (Depkes RI,
2011).
Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut
dalam waktu sekitar 30 detik. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
dengan dosis sebagai berikut:
·
Balita umur <6bulan: ½ tablet (10mg)/hari
·
Balita umur ≥6bulan: 1 tablet (20mg)/hari
Obat Zinc yang tersedia di Puskesmas baru berupa
tablet dispersible. Saat ini perusahaan farmasi juga telah memproduksi dalam
bentuk sirup dan serbuk dalam sachet. Zinc diberikan dengan cara dilarutkan
dalam satu sendok air matang atau ASI. Untuk anak yang lebih besar, zinc dapat
dikunyah (Depkes
RI, 2011).
Zinc aman
dikonsumsi bersamaan dengan oralit. Zinc diberikan satu kali sehari sampai
semua tablet habis (selama 10 hari) sedangkan oralit diberikan setiap kali anak
buang air besar sampai diare berhenti. Zinc bisa dilarutkan dengan oralit namun
tidak dianjurkan, karena jika dilarutkan dalam oralit dikhawatirkan pasien menghentikan
pemberian zinc jika diarenya berhenti (Depkes RI, 2011).
Zinc memang akan mempercepat penyembuhan, namun oralit
harus tetap diberikan dalam jumlah cukup karena fungsi utamanya membantu
menggantikan cairan yang hilang sewaktu diare. Biasanya oralit diberikan selama
2-3 hari seperti dosis yang dianjurkan, sedangkan zinc harus diberikan sesuai
dosis yang dianjurkan selama 10 hari berturut-turut sehingga selain memberikan
pengobatan juga dapat memberikan perlindungan terhadap kemungkinan berulangnya
diare selama 2 – 3 bulan ke depan. Pemberian zinc selama 10 hari terbukti
membantu memperbaiki mucosa usus yang rusak dan meningkatkan fungsi kekebalan
tubuh secara keseluruhan (Depkes RI, 2011).
Produk Zinc tersedia di apotek, puskesmas, dan rumah
sakit. Zinc dapat diperoleh dengan resep dokter. Petugas kesehatan seperti bidan
dan perawat dapat memberikan zinc di bawah pengawasan dokter. Zinc dapat
diberikan dengan obat-obatan lain yang sesuai dengan resep dokter di klinik
atau pekerja kesehatan. Jika digunakan bersama dengan Fe, disarankan
menggunakan zinc beberapa jam sebelum atau sesudahnya (Depkes RI,
2011).
Produk zinc paling banyak tersedia dalam bentuk tablet
dispersible (tablet yang larut dalam air selama ± 30 detik), dengan komposisi
utamanya zinc sulfat, acetate, atau gluconate yang setara dengan zinc elemental
20 mg. Zinc juga tersedia dalam bentuk sirup dan sirup kering untuk lebih mempermudah
pemberian bagi anak di bawah 6 bulan. Zinc disimpan di suhu ruang dan kering
(tidak lembab) (Depkes
RI, 2011).
Efek samping zinc sangat jarang dilaporkan. Kalaupun
ada, biasanya hanya muntah. Namun, pemberian zinc dalam dosis sebanyak 10-20 mg
sesuai usia seperti dosis yang dianjurkan seharusnya tidak akan menyebabkan
muntah. Zinc yang dilarutkan dengan baik akan menyamarkan rasa metalik dari
zinc (Depkes
RI, 2011).
·
Attapulgite
Attapulgite digunakan sebagai terapi simptomatik pada
diare non spesifik. Attapulgite kontraindikasi dengan hipersensitivitas,
obstruksi usus, demam tinggi (diare disertai infeksi), disentri, darah pada
tetes. Kemudian pada penggunaaan attapulgite ini tidak boleh lebih dari dua
hari.
Efek samping dari attapulgite itu sendiri yaitu dapat
menyebabkan konstipasi, dispespsia, dan mual. Kemudian efek lain yaitu sakit
kepala serta pusing. Attapulgite tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat abacavir,
bictegravir, dolutegravir, tenofovir alafenamide dan lamivudine.
Sediaan attapulgite oral (tablet attapukgite 600 mg)
dan attapulgite dengan kombinasi pectin. Dosis yang digunakan yaitu untuk
dewasa dan anak lebih dari 12 tahun : 2 tablet setelah setiap buang air besar
maksimal 12 tablet dalam sehari. Untuk anak umur 6-12 tahun: 1 tablet setelah
setiap buang air besar, maksimal 6 tablet dalam sehari. Attapulgite disimpan
dalam suhu ruang dan terlindung dari cahaya matahari.
·
Loperamide
Loperamide digunakan sebagai terapi simptomatik diare
akut sebagai tambahan terapi dehidrasi pada dewasa dengan diare akut. Loperamid
kontraindikasi untuk hipersensitif, diare bercampur darah, diare disertai demam
tinggi. Diere disertai infeksi, pseudomembranous colitis, pada pasien dimana
konstipasi harus dihindari, nyeri perut tanpa diare, usia < 2 tahun.
Kemudian penggunaan loperamid dihentikan bila diare tidak membaikdalam 48 jam.
Kemudian juga dihentikan apabila terjadi konstipasi, nyeri perut, distensi
abdomen dan ileus.
Efek samping dari penggunaan loperamide diantaranya
yaitu kembung, nyeri perut, konstipasi, nausea, pusing, lemas, mulut kering,
erupsi bullasa, ruam dan flatus. Loperamid tidak dapat digunakan bersamaan
dengan Cotrimoxazole karenapa dapat meningkatkan kadar loperamide.
Dosis loperamide untuk dewasa, dosis awal yang
diberikan yaitu 4mg, dilanjutkan 2 mg setiap buang air besar. Dan dosis
maksimal yang digunakan yaitu 16 mg dalam sehari. Penggunaan dihentikan apabila
tidak ada perbaikan dalam waktu 48 jam. Loperamid disimpan dalam suhu ruang dan
terlindung dari cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drugs.com. Tablet Attapulgite. Tersedia Online di https://www.drugs.com/cdi/attapulgite-tablet.html (diakses 27 Desember 2018).
2. Drugs.com. Loperamid. Tersedia Online di https://www.drugs.com/mtm/loperamide.html (diakses 27 Desember, 2018).
3. Medscape.
2018. Attapulgit. Tersedia online di www.medscape.com (diakses 27
Desember 2018)
4. Medscape.
2018. Loperamide. Tersedia online di www.medscape.com (diakses 27
Desember 2018)
6.
Obat, B.P.,
2014. Informasi Obat Nasional Indonesia
(IONI). Jakarta: BPOM RI,
KOPER POM dan CV SagungSeto.
7.
Farthing
M, Salam MA, Lindberg G, Dite P, Khalif I, Salazar-Lindo E, et al. Acute
diarrhea in adults and children: A global perspective. World Gastroenterology
Organisation Global Guidelines. J Clin Gastroenterol. 2013; 47(1): 12-20.
8.
Lukman
Zulkifli Amin, 2015. Tatalaksana Diare Akut. Departemen Ilm Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo,
Jakarta, Indonesia.
9.
ISFI.
2013. ISO- lnformasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.
501-503.
10. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan: LINTAS DIARE. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2 komentar:
Do you realize there is a 12 word sentence you can speak to your partner... that will induce deep feelings of love and instinctual attractiveness to you buried inside his chest?
Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, adore and look after you with his entire heart...
12 Words That Trigger A Man's Desire Instinct
This instinct is so built-in to a man's brain that it will make him try harder than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.
Matter-of-fact, fueling this all-powerful instinct is so essential to having the best ever relationship with your man that the instance you send your man one of the "Secret Signals"...
...You'll instantly notice him open his mind and heart for you in such a way he never experienced before and he will perceive you as the only woman in the world who has ever truly attracted him.
Do you realize there is a 12 word phrase you can speak to your crush... that will induce deep emotions of love and instinctual attractiveness to you deep inside his chest?
Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, worship and guard you with his entire heart...
===> 12 Words Will Fuel A Man's Desire Impulse
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to try harder than before to love and admire you.
Matter of fact, fueling this influential instinct is absolutely binding to having the best ever relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...
...You will soon notice him expose his heart and soul to you in a way he haven't expressed before and he will identify you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.
Posting Komentar