TUGAS
FARMASI KLINIS
Geriatri
Akhmad Andy Sandra
1543057052
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2017
Soal
1. Bagaimana standar penyesuaian dosis pada
geriatri?
2. Kenapa penggunaan Alprazolam
pada geriatri harus hati-hati?
Jawab
1. Prinsip umum peresepan obat
pada lansia, yaitu:
a.
Pertama, obat hanya diberikan
apabila ada indikasi yang tepat. Bila diperlukan efek plasebo, berikan plasebo
sesungguhnya (yang tidak mengandung bahan aktif).
b.
Kedua, pilih obat yang
memberikan rasio manfaat-risiko paling menguntungkan bagi pasien lansia
(misalnya bila diperlukan hipnotik, jangan digunakan barbiturate) dan tidak
berinteraksi dengan obat lain atau penyakit lain pada pasien yang bersangkutan.
c.
Ketiga, mulailah dengan dosis
separuh lebih sedikit dari dosis yang biasa diberikan kepada pasien dewasa
muda. Selanjutnya dosis obat disesuaikan berdasarkan respon klinik pasien dan
bila perlu dengan memonitor kadar obat dalam plasma pasien. Dosis penunjang
yang tepat pada umumnya lebih rendah daripada dosis untuk pasien dewasa muda.
d.
Keempat, berikan regimen dosis
yang sederhana (yang ideal 1x sehari) dan sediaan obat yang mudah ditelan
(sebaiknya sirop atau tablet yang dilarutkan dalam air) untuk memelihara
kepatuhan pasien.
e.
Kelima, periksa secara berkala
semua obat yang dimakan pasien dan hentikan obat yang tidak diperlukan lagi.
Secara umum memberikan obat kepada pasien
geriatri mengikuti aturan “Start low, go
slow”. Mulai pengobatan dengan tidak lebih dari setengah dari dosis
maksimum dewasa muda, tetapkan kadar dengan pelan, dan resepkan obat hanya
untuk jangka pendek. Karena jika pemakaian lebih lanjut akan menyebabkan
toleransi obat, ketergantungan dan potensi dari gejala lepas obat.
Besarnya dosis dapat diperkirakan dari
berat badan pasien, indeks terapi obat dan cara eliminasi obat. Untuk obat-obat
yang eliminasi utamanya melalui ekskresi ginjal (misalnya digoksin,
aminoglikosida dan klorpropamid) besarnya penurunan dosis dapat diperhitungkan
berdasarkan besarnya penurunan bersihan kreatinin pasien. Sedangkan untuk
obat-obat lain, besarnya penurunan dosis hanya dikira-kira saja berdasarkan
educated guess.
2. Orang-orang
lanjut usia akan lebih sensitif dengan alprazolam. Mereka cenderung lebih
mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan serta pikun. Selain itu alprazolam
memiliki efek jangka panjang berupa gangguan ingatan. Perlu diingat, pengguna
alprazolam tidak perlu waktu lama untuk merasakan efek samping yang merugikan.
Gangguan kemampuan kognitif (berpikir) adalah salah satu efek jangka pendek
penyalahgunaan alprazolam. Orang dapat menjadi sulit untuk berbicara dengan
baik dan terdengar seperti orang mabuk. Semakin tinggi dosis yang digunakan,
bicara akan semakin pelo. Selain itu, dapat terjadi kebingungan dan
disorientasi saat obat bekerja. Rasa mengantuk yang dihasilkan juga dapat bertahan
selama tiga hingga empat hari, sehingga tentu tidak cocok untuk orang yang
harus bekerja di keesokan harinya.
Penggunaan
alprazolam jangka panjang ternyata dapat cepat membuat pikun. Ingatan dapat
terganggu. Meskipun sifatnya ringan dan hanya mengenai memori jangka pendek,
tapi hal ini akan terus berlanjut dan sulit dipulihkan. Karena itu, obat ini
tidak cocok untuk orang muda yang masih aktif. Sedangkan pada orang tua,
alprazolam dapat menyebabkan gangguan koordinasi, sehingga dapat menimbulkan jatuh
dan kecelakaan termasuk saat berkendara pada lansia.
Efek
samping yang lebih serius di antaranya reaksi alergi berat berupa ruam kulit,
kejang, dan sesak. Dapat juga terjadi perubahan mood serta depresi. Kedua hal
terakhir perlu diwaspadai, karena adanya efek samping ini mungkin menimbulkan
dorongan bunuh diri. Karena itu, penggunaan dan peresepan alprazolam harus
dilakukan secara sangat hati-hati.
Daftar
Pustaka
Lusiana, Winda. 2009. Peresepan Obat pada Pasien Lansia. Majalah Farmacia. 8 (6)
Raga, Sehat. 2014. Berbahayakah Penggunaan Obat Tidur Alprazolam?. http://www.sehatraga.com/berbahayakah-penggunaan-obat-tidur-alprazolam/.
Diakses 17 Desember 2016.
Larayanthi, Cokorda Istri Devi. 2013. Penatalaksanaan Insomnia pada
Pasien Geriatri. Institute of Advanced
Engineering and Science.
0 komentar:
Posting Komentar