TUGAS
FARMASI KLINIS
Soal Kasus
Akhmad Andy Sandra
1543057052
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2017
Prolog Kasus
1) Resep anak:
R/ Lacto B
Powder 1 g
R/ Isprinol
Sirup 250 mg/5mL 60 mL
R/ Fixacep
Drops 30mg/mL 15 mL
R/ Tempra
Drops 80 mg/0,8mL 15 mL
R/ Mycostatin
Suspesnsion 100.000 IU/mL 12 mL
Analisa
peresepan obat diatas, apakah pasien mengalami polifarmasi dan adakah obat yang
tidak diperlukan?
2) Dahon
baru-baru ini didiagnosis menderita penyakit Parkinson. Ia telah meminum kapsul
Levodopa (Madopar) 125 mg sehari tiga kali selama 2 minggu. Ia merasa sangat
mual dan telah muntah sebanyak tiga kali selama beberapa hari terakhir. Gejala
tersebut mengganggu Dahon , sehingga ia
bertanya kepada anda apakah ia boleh menghentikan pengobatan tersebut dan
solusi apa untuk menghilangkan gejala yang tidak diinginkan tersebut?
3) Ratu seorang
wanita berusia 39 tahun dengan berat badan 60 kg. Dia masuk rumah sakit karena
tekanan darah tinggi dimana dia diberikan terapi propanolol. Sampai saat ini
tidak dijumpai adanya alergi. Sampel darah telah diambil dan menunjukkan fungsi
hati yang tidak normal. Form pemberian obat dibangasal menunjukkan pengobatan
yang diterima Ratu adalah sebagai berikut: Propanolol 80 mg dua kali sehari,
Ibuprofen 400 mg tiga kali sehari. Identifikasi masalah yang terkait dengan
terapi obat pada pasien! Apa yang perlu dilakukan oleh seorang farmasis.
Jawaban
1)
Resep ini belum tentu dapat dikatakan sebuah polifarmasi. Namun pasien yang diberikan resep ini oleh
dokter harus diminum semuanya.
Menurut saya,
perlu ditinjau dari definisi dari polifarmasi itu sendiri terlebih dahulu.
Polifarmasi adalah kata yang digunakan untuk pengobatan yang berlebihan
dibanding yang diindikasikan secara medis. Namun jika dilihat dari tiap-tiap
obat diresep ini bukan pengobatan berlebihan yang melebihi indikasi. Artinya,
indikasi yang dimiliki obat-obat pada resep ini sangat berbeda dan tidak dapat
digantikan oleh obat yang lain dalam resep ini.
Pada tiap obat, seperti Lacto B digunakan sebagai antidiare, Isprinol digunakan sebagai antivirus, Fixacep digunakan sebagai antibiotik, Tempra digunakan sebagai antipiretik, dan Mycostatin digunakan sebagai antijamur.
Dalam hal ini, tidak bisa satu obat yang diresepkan tersebut dapat
bertindak atau memiliki dua indikasi terhadap indikasi obat lain, misalnya
dengan tidak meminum Nycostatin, bukan berarti Fixacep dapat mengobati penyakit
jamur yang diderita pasien, karena kita tahu bahwa antibiotik hanya membunuh
bakteri, bukan jamur. Begitu juga dengan obat-obat yang lain yang diresepkan
oleh dokter tersebut.
Maka dari itu, resep ini bukanlah suatu polifarmasi dan pasien yang diresepkan
ini mungkin sangat membutuhkan obat-obat/resep yang sesuai dengan tiap
penyakitnya serta resep tersebut harus diminum tanpa
mengabaikan satu obat pun untuk mengobati tiap penyakit yang dideritanya.
2)
Bapak Dahon dapat menghentikan pengobatan
tersebut,
tetapi untuk solusi lain mungkin Pak Dahon dapat menkonsumsi dan dilanjutkan
dengan obat yang lain yang direspon baik oleh tubuh Pak Dahon atau untuk
menghindari efek samping levodopa yang kuat. Karena memang reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Gejala-gejala utama, seperti tremor dan gangguan pada pergerakan tubuh,
bisa dikurangi dengan obat-obatan. Tapi tidak semua obat cocok untuk semua
orang, dan reaksi terhadap obat itu juga berbeda-beda. Kadang levodopa bisa
membuat urine, air liur, dan keringat berwarna lebih gelap dari biasanya. Obat
ini kadang juga menimbulkan sensasi rasa pahit atau terbakar pada lidah.
Beberapa efek samping levodopa lainnya
adalah:
· Pusing, sakit kepala dan limbung.
· Mual dan muntah.
· Selera makan hilang.
· Kesulitan tidur.
· Mimpi yang tidak wajar.
Dosis
levodopa yang biasa diberikan dokter untuk penderita penyakit Parkinson dewasa
adalah 125 miligram pada awal masa pengobatan. Dosis ini akan ditingkatkan
secara bertahap setiap 3 sampai 7 hari, tergantung dari respon tubuh pasien. Mungkin Pak Dahon memiliki respon tubuh yang negatif
terhadap levodopa. Sehingga ada baiknya Pak Dahon untuk menghentikan konsumsi
obat levodopa tersebut dan menggantikannya dengan obat yang lain yang memiliki
efek samping lebih rendah.
Untuk menghindari gejala yang
timbul tersebut, mungkin saya menyarankan Bapak Dahon mengkonsumsi obat parkinson
yang lain seperti:
§ Dopamine Agonist
Obat ini berfungsi untuk menggantikan dopamine di
dalam otak dengan efek yang sama seperti levodopa. Dopamine agonist umumnya
digunakan pada tahap awal Parkinson karena efek samping yang ditimbulkan tidak
sekuat levodopa.
§ Monoamine Oxidase-B Inhibitors
(MAO-B)
Obat ini berfungsi menghambat senyawa kimia otak yang
menghancurkan dopamine. Yang termasuk dalam MAO-B adalah selegiline dan
rasagiline. MAO-B bisa dikonsumsi bersamaan dengan levodopa atau dopamine
agonist. Obat ini membantu meredakan gejala penyakit Parkinson, meski dampaknya
tidak sekuat levodopa.
§ Catechol-O-Methyltransferase Inhibitor
(COMT)
Obat ini khusus diberikan
kepada orang dengan penyakit Parkinson di tahap lanjutan. Obat ini menghambat
enzim yang menghancurkan levodopa.
Kini perkembangan pengobatan penyakit parkinson
sudah cukup maju. Selain menggunakan obat-obatan, langkah
penanganan yang tersedia adalah fisioterapi
dan
jika perlu operasi.
Beberapa
terapi yang disarankan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat
penyakit parkinson:
§
Fisioterapi
Terapi
ini berfungsi untuk membantu penderita mengatasi kekakuan otot dan juga rasa
sakit pada persendian ketika bergerak. Jadi dengan terapi ini penderita bisa
bergerak dengan leluasa dan mempertahankan kelenturan tubuh. Terapi ini akan
melatih kemampuan dan stamina agar penderita bisa melakukan aktivitas tanpa
bergantung kepada orang lain.
§
Perubahan
Menu Makanan
Salah satu gejala dari penyakit Parkinson adalah
terjadinya konstipasi. Kondisi ini bisa dikurangi dengan lebih banyak
mengonsumsi air dan makanan berserat tinggi. Jika penderita mengalami tekanan
darah rendah terutama saat bangkit berdiri, asupan garam bisa ditingkatkan
untuk membantu mengatasinya.
§
Terapi
Wicara
Penderita penyakit Parkinson cenderung mengalami
kesulitan atau bermasalah dalam berbicara. Jika diperlukan, ahli terapi wicara
bisa membantu meningkatkan cara berbicara.
Untuk operasi penyakit parkinson hanya
dianjurkan jika penanganan dengan obat-obatan pada penyakit Parkinson tidak
bisa meredakan gejala yang muncul. Operasi ini dikenal sebagai deep brain
stimulisation atau stimulasi otak dalam yang bekerja dengan merangsang bagian
otak yang terganggu akibat penyakit Parkinson. Walau tidak menyembuhkan,
prosedur ini mampu mengurangi gejala Parkinson bagi sebagian penderitanya.
Dan saya sangat
merekomendasikan kepada Pak Dahon agar
tetap melakukan periksa dan berkonsultasi
kepada dokter mengenai penyakit dan obatnya agar pengobatan Pak Dahon atas
penyakitnya dapat berjalan baik dan lancar.
3)
Menurut saya, walaupun tidak
dijumpai adanya alergi terhadap konsumsi propanolol yang berarti respon tubuh
Ibu Ratu positif terhadap propanolol namun dengan adanya hasil pemeriksaan sampel darah Ibu Ratu yang menunjukkan fungsi hati yang tidak normal, maka terapi propanolol yang diberikan kepada Ibu Ratu harus dimulai
dengan menggunakan dosis rendah terlebih dahulu. Karena propanolol dimetabolisme
di hati sehingga harus berhati-hati untuk memberikan propanolol kepada Ibu Ratu
yang dapat memperburuk fungsi hatinya. Setelah pemberian dosis rendah tersebut,
fungsi hatinya tetap di pantau, jika responnya baik maka dosis kemudian dapat
ditingkatkan sesuai kondisi fungsi hatinya. Tetapi jika sebaliknya, sebaiknya
mengganti dengan obat yang lain seperti:
§ Angiotensin-Converting Enzyme
(ACE) Inhibitor
Dengan membuat dinding pembuluh darah lebih rileks,
obat-obatan ACE inhibitor – penghambat enzim pengubah angiotensin – akan
menurunkan tekanan darah. Efek samping obat ini adalah batuk kering berkelanjutan.
Jika efek samping ini sangat mengganggu, ada obat lain dengan fungsi sama
seperti Antagonis reseptor angiotensin-2 yang kemungkinan akan disarankan.
Pastikan Ibu Ratu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun
selama mengonsumsi ACE inhibitor.
§ Calcium Channel Blockers
Agar kalsium tidak memasuki sel-sel otot jantung dan
pembuluh darah, obat-obatan calcium channel blockers (penghambat kanal kalsium)
bisa digunakan. Obat ini akan mengendurkan arteri dan menurunkan tekanan darah.
Risiko efek samping calcium channel Blockers akan meningkat jika minum jus
grapefruit selagi mengonsumsi obat ini.
§ Diuretik
Diuretik juga dikenal sebagai “pil air” yang berfungsi
untuk membuang sisa air dan garam dari dalam tubuh melalui urine.
§ Beta-Blockers
Jantung akan berdetak lebih lambat dan dengan tenaga
lebih sedikit jika mengonsumsi obat-obatan jenis beta-blockers (penghambat
beta) sehingga akan mengurangi tingkat tekanan darah. Senantiasa bicarakan
dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi beta-blockers. Efek samping yang
berbahaya bisa muncul jika konsumsi dihentikan secara tiba-tiba. Contoh efek
sampingnya adalah peningkatan tekanan darah atau serangan angina (angin duduk).
§ Alpha-Blockers
Alpha-blockers (penghambat
alfa) digunakan untuk melemaskan pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih
mudah dalam pembuluh darah. Efek samping yang umumnya muncul meliputi pingsan
saat penggunaan pertama, sakit kepala, pusing-pusing, kelelahan, serta
pergelangan kaki membengkak.
Kemudian pemberian ibuprofen kepada Ibu Ratu juga
harus dengan hati-hati, mengingat bahwa Ibu Ratu memiliki gangguan fungsi hati.
Dan ibuprofen mengalami metabolisme di hati. Sehingga dosis yang diberikan
kepada Ibu Ratu sebaiknya diturunkan dan hanya dikonsumsi oleh Ibu Ratu jika
perlu yang berarti tidak diberikan hingga 1200 mg dalam 24 jam. Selain
ibuprofen, mungkin sebaiknya Ibu Ratu memulai dengan mengkonsumsi paracetamol.
Karena paracetamol memiliki efek samping yang rendah dibandingkan ibuprofen
untuk menghindari gangguan fungsi hati yang lebih serius.
Saya juga sangat
merekomendasikan kepada Ibu Ratu agar melakukan perubahan gaya hidup untuk
menurunkan tekanan darah, mungkin perubahan tersebut bisa terlihat dampaknya
dalam beberapa minggu. Langkah perubahan gaya hidup ini dapat dilakukan dengan
cara-cara sederhana seperti:
· Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, dan seimbang.
Misalnya, nasi merah, buah, serta sayur.
· Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu
sendok teh per hari.
· Aktif berolahraga. Aktif secara fisik adalah hal
paling penting yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan
hipertensi.
· Menurunkan berat badan.
· Berhenti merokok. Merokok akan meningkatkan peluang
menderita penyakit jantung dan paru-paru secara drastis.
· Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman keras.
· Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti kopi,
teh, atau cola.
· Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau
meditasi untuk mengendalikan stres.
· Disiplin tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat akan
memberikan dampak positif yang signifikan pada tekanan darah. Beberapa
penderita bahkan menjadi tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil
menerapkan perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.
0 komentar:
Posting Komentar