TUGAS KELOMPOK
PENGUJIAN SEDIAAN TABLET
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Industri
pada Program
Profesi Apoteker
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
2018
PENGUJIAN TABLET
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IVa dan sumber-sumber lainnya, tablet harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
I.
Keseragaman Bobot
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu
dari dua metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan.
Persyaratan ini digunakan untuk sediaan mengandung satu zat aktif dan sediaan
mengandung dua atau lebih zat aktif (Depkes RI, 1995).
Keseragaman bobot dan keseragaman
kandungan Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat aktif merupakan
bagian terbesar dari tablet dan cukup mewakili keseragaman kandungan.
Keseragaman bobot bukan merupakan indikasi yang cukup dari keseragaman
kandungan jika zat aktif merupakan bagian terkecil dari tablet atau jika tablet
bersalut gula. Oleh karena itu, umumnya farmakope mensyaratkan tablet bersalut
dan tablet mengandung zat aktif 50 mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih
kecil dari 50 % bobot sediaan, harus memenuhi syarat uji keseragaman kandungan
yang pengujiannya dilakukan pada tiap tablet (Syamsuni, 2007).
Menurut Depkes RI (1995), untuk penetapan keseragaman
sediaan dengan cara keseragaman bobot, pilih tidak kurang dari 30 satuan, dan
lakukan sebagai berikut untuk sediaan yang dimaksud. Untuk tablet tidak
bersalut, timbang saksama 10 tablet, satu per satu, dan hitung bobot rata-rata.
Dari hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi, hitung jumlah zat aktif dari masing-masing dari 10
tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen.
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat
keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut: Timbang 20 tablet, hitung
bobot rata – rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih
dari 2 tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya
lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih dari harga yang ditetapkan
kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet; tidak satu
tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata – rata yang
ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih
besar dari bobot rata – rata yang ditetapkan kolom B (DepKes RI, 1979).
Bobot rata – rata
|
Penyimpanan
bobot rata – rata dalam %
|
|
A
|
B
|
|
25 mg atau kurang
|
15%
|
30%
|
26 mg sampai dengan 150 mg
|
10%
|
20%
|
151 mg sampai dengan 300 mg
|
7,5%
|
15%
|
Lebih dari 300 mg
|
5%
|
10%
|
.II. Uji Kekerasan
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji
kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang
diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet. Tablet harus mempunyai
kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai goncangan
mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi. Alat yang biasa
digunakan adalah hardness tester(Banker and Anderson, 1984).
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan
tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran
dari tekanan pengempaan (Parrott, 1971).
Kekerasan tablet dan ketebalannya
berhubungan dengan isi die dan gaya kompresi yang diberikan. Bila tekanan
ditambahkan, maka kekerasan tablet meningkat sedangkan ketebalan tablet
berkurang. Selain itu metode granulasi juga menentukan kekerasan tablet.
Umumnya kekuatan tablet berkisar 4 - 8 kg, bobot tersebut dianggap sebagai
batas minimum untuk menghasilkan tablet yang memuaskan. Alat yang digunakan untuk
uji ini adalah hardness tester, alat ini diharapkan dapat mengukur berat yang
diperlukan untuk memecahkan tablet (Lachman, 1994).
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan
tablet diantaranya Monsanto tester, Pfizer tester, dan Strong
cobb hardness tester. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet
adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai
sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan
saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet yang
keras memiliki waktu hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan disolusi yang
rendah, namun tidak selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik
dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-10 kg. Namun hal ini tidak mutlak,
artinya kekerasan tablet dapat lebih kecil dari 4 atau lebih tinggi dari 8 kg.
Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat diterima dengan syarat
keregasannya tidak melebihi batas yang diterapkan. Tetapi biasanya tablet yang
tidak keras akan memiliki keregasan yang tinggi dan lebih sulit penanganannya
pada saat pengemasan, dan transportasi. Kekerasan tablet lebih besar dari 10 kg
masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu hancur/disintegrasi
dan disolusi yang dipersyaratkan (Sulaiman, 2007). Uji kekerasandilakukan
dengan mengambil masing-masing 10 tablet dari tiap batch, yang kemudian diukur
kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet. Persyaratan untuk tablet
lepas terkendali non swellable adalah 10-20 kg/cm2 (Nugrahani,
2005).
III. Uji Keregasan (Friabilitas)
Keregasan merupakan parameter yang digunakan untuk
mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu
pengemasan dan pengiriman. Keregasan diukur dengan friabilator. Prinsipnya
adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran keregasan, alat
diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4
menit. Jadi ada 100 putaran (Andayana, 2009). Keregasan dapat dievaluasi dengan
menggunakan friabilator (contoh nya Rosche friabilator)
(Sulaiman, 2007).
Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih
dahuludibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya
dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran
selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah
selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan
seksama. Kemudian
dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet
dianggap baik bila keregasan tidak lebih dari 1% (Andayana,
2009).Uji
keregasan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada
permukaan tablet. Semakin besar harga persentase keregasan, maka semakin besar
massa tablet yang hilang. Keregasan yang tinggi akan mempengaruhi
konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet. Tablet dengan
konsentrasi zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot kecil), adanya kehilangan
massa akibat rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam
tablet (Sulaiman, 2007).
Hal yang harus diperhatikan dalam
pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran friabilitas ada
tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan
dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu
besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan
nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (Andayana, 2009).
IV.
Waktu hancur
Waktu hancur penting dilakukan jika tablet
diberikan peroral, kecuali tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan. Uji ini
dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang ditetapkan pada
masing-masing monografi. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau
bahan aktifnya terlarut sempurna. Pada pengujian waktu hancur, tablet
dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa,
kecuali fragmen yang berasal
Dari
zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan keenam tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak
bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut (Syamsuni, 2007).
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah
tablet untuk hancur menjadi granul/partikel penyusunnya yang mampu melewati
ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat uji. Alat yang digunakan
adalah disintegration tester, yang berbentuk keranjang, mempunyai 6
tube plastik yang terbuka dibagian atas, sementara dibagian bawah dilapisi
dengan ayakan/screen no.10 mesh (Sulaiman, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur
suatu sediaan tablet yaitu sifat fisik granul, kekerasan, porositas
tablet, dan daya serap granul. Penambahan tekanan pada waktu
penabletan menyebabkan penurunan porositas dan menaikkan kekerasan tablet.
Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat penetrasi cairan ke dalam
pori-pori tablet sehingga memperpanjang waktu hancur tablet. Kecuali dinyatakan
lain waktu hancur tablet bersalut tidak > 15 menit (Nugrahani, 2005).
Tablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan
dalam tiap tube, ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan keranjang tersebut
dalam medium air dengan suhu 37° C. Dalam monografi yang lain disebutkan
mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik (gastric fluid). Waktu
hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur. Persyaratan
waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk
tablet salut gula dan salut nonenterik kurang dari 30 menit, sementara untuk
tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam,
dan harus segera hancur dalam medium basa (Sulaiman, 2007).
Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing monografi. Untuk tablet parasetamol tidak
bersalut pengujian dilakukan dengan memasukkan 1 tablet pada masing-masing
tabung dari keranjang, masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat,
gunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media kecuali dinyatakan
menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu
seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet:
semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18
tablet yang diuji harus hancur sempurna (Lachman dkk., 2008).
V.
Uji Disolusi
Disolusi adalah suatu proses perpindahan
molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan suatu media. Uji ini
dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terlarut dan memberikan
efek terapi di dalam tubuh. Kecepatan absorbsi obat tergantung pada pemberian
yang dikehendaki dan juga harus dipertimbangkan frekuensi pemberian obat
(Syamsuni, 2007).
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan
persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan
tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.
Ada dua jenis alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi, untuk uji disolusi
tablet parasetamol digunakan alat jenis 2 dengan kecepatan 50 rpm selama 30
menit. Uji kesesuaian alat dilakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1
tablet Kalibrator Disolusi FI jenis diintegrasi dan 1 tablet Kalibrator
Disolusi FI jenis bukan disintegrasi. Alat dianggap sesuai bila hasil yang
diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam
sertifikat dari Kalibrator yang bersangkutan. Untuk media disolusi digunakan
900 mL larutan dapar fosfat pH 5,8. Kemudian lakukan penetapan jumlah
parasetamol yang terlarut dengan mengukur serapan filtrat larutan uji dan
larutan baku pembanding parasetamol BPFI dalam media yang sama pada panjang
gelombang maksimum 243 nm. Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari
80 % parasetamol dari jumlah yang tertera pada etiket (Lachman dkk., 2008).
VI.
Penetapan Kadar Zat Aktif
Penetapan
kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat aktif yang
terkandung didalam suatu sediaan sesuai dengan yang tertera pada etiket dan
memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Bila zat
aktif obat tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak akan memberikan efek
terapi dan juga tidak layak untuk dikonsumsi (Syamsuni, 2007).
1 komentar:
Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
Posting Komentar