Senin, 01 Juni 2020

Analisis Kasus Hipertiroid berdasarkan SOAP


Analisis Kasus Hipertiroid berdasarkan SOAP

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakoterapi Terapan










PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018




Kasus

Seorang perempuan Ny. A berumur 40 tahun datang ke rumah sakit melakukan pemeriksaan dengan keluhan dada sering berdebar, mata melotot dan saat tidur tidak bisa menutup rapat, akhir akhir ini mengalami penurunan nafsu makan dan berta badan turun. Bagian pada leher membesar gemetar dan mudah berkeringat. Berdasarkan pemeriksaan fisik dia memiliki tekanan darah 160/100mmHg, denyut jantung 135x/menit,suhu tubuh 38ºC. Setelah itu dilakukan uji lab lalu masien diberikan terapi methimazole 90mg, lugol solutio 5 drops per hari di air, propanolol 40 mg/hari, dexamethasone 5 mg/hari,prednisone 25mg/hari.

Hasil laboratorium

Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
FT4
3,0
0,7-1,9 mg/dL
Tinggi
TSH
<0.4
0,4-4,0 microunits/mL
Rendah
RAIU 24 jam
70%
5-35 %
Tinggi
INR
4,5
Normal 1, Therapeutic 2-3
Tinggi
TPA
210
<0,8
Tinggi
ALP
210
30-120 units/L
Tinggi
Total Bilirubin
1,2
0,1-1 mg/dL
Tinggi
AST
50
0-35 units/L
Tinggi
Alanine Aminotransferase
50
0-35 units/L
Tinggi
Tekanan Darah
160/100
Normal : 120/80 mmHg
Tinggi
Denyut Jantung
135
60-100x/menit
Tinggi
Suhu Tubuh
38ºC
36-37ºC
Tinggi





A.      Definisi

Hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana terjadinya kelebihan hormon tiroid sehingga mengganggu metabolik tubuh berlangsung lebih cepat.(Kemenkes RI, 2015). Pada penyakit Grave dihasilkan dari kerja thryroid-stimulating antibodies(TSAb) yang menyerupai kerja TSH yang mengaktifkan enzim adenylate cyclaase.



B.       Hasil Terapi yang diharapkan

Secara keseluruhan tujuan terapi adalah untuk menghilangkan kelebihan hormon tiroid, mengurangi gejala jangka panjang dan menyediakan terapi yang sesuai.



Pembahasan Kasus

Subjektif

-          Pasien Ny.A 40 tahun

-          Dada sering berdebar, mata melotot dan saat tidur tidak bisa menutup rapat, akhir akhir ini mengalami penurunan nafsu makan dan berta badan turun. Bagian pada leher membesar gemetar dan mudah berkeringat

-          Riwayat penyakit : -

-          Riwayat Pengobatan : -

Objektif

Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
FT4
3,0
0,7-1,9 mg/dL
Tinggi
TSH
<0.4
0,4-4,0 microunits/mL
Rendah
RAIU 24 jam
70%
5-35 %
Tinggi
INR
4,5
Normal 1, Therapeutic 2-3
Tinggi
TPA
210
<0,8
Tinggi
ALP
210
30-120 units/L
Tinggi
Total Bilirubin
1,2
0,1-1 mg/dL
Tinggi
AST
50
0-35 units/L
Tinggi
Alanine Aminotransferase
50
0-35 units/L
Tinggi
Tekanan Darah
160/100
Normal : 120/80 mmHg
Tinggi
Denyut Jantung
135
60-100x/menit
Tinggi
Suhu Tubuh
38ºC
36-37ºC
Tinggi



Assesment

-          Diagnosis dokter : Hipertiroid, Grave disease

-          Masalah DRP :

a.       Penggunaan methimazole dengan propanolol dapat berkemungkinan mengubah fungsi dari propanolol. Pemantauan harus dilakukan.

b.      Adanya duplikasi obat yang sama fungsi yaitu prednisone dan dexamethasone sama sama dari golongan kortison. Dosis yang sianjurkan yatu memilih salah satu dari obat tersebut.

Plan

-          Melakukan monitoring trhadap penggunaan propanolol dan methimazole

-          Menghentikan terapi prednisone.

Analisis Drug Related Problem

Jenis DRP
Keterangan
Indikasi yang tidak ditangani
-
Pilihan obat yang kurang tepat
Terjadi duplikasi golongan kortison antara dexamethasone dan prednisone. Harus dihentikan salah satu yaitu prednisone.
Penggunaan obat tanpa indikasi
-
Dosis terlalu kecil
-
Dosis terlalu besar
-
Reaksi obat yang tidak dikehendaki
-
Interaksi Obat
Adanya interaksi antara propanolol dan methimazole. Yang dapat mengubah fungsi propanolol. Monitoring interaksi obat harus dilakukan
Gagal menerima obat
-



Pada kasus diatas pasien didiagnosa mengalami hipertiroid oleh penyakit Grave. TSAb yang berujung mengaktifkan enzim Adenylate cyclase. Dapat dilihat dari hasil lab diatas diagnosa berdasarkan pada kenaikan jumlah FT4 dan penurunan TSH. Pada jaringan yang terkena FT4 berlebih menyebabkan jaringan tumor sedangkan TSH adalah kebalikannya mensekresi hormon tersebut. Penggunaan methimazole sebagai lini pertama digunakan untuk memblok hormon tiroid sama halnya dengan iodida yang berada di lugol solutio. Sedangkan penggunaan propanolol sebagai terapi tambahan mengurangi gejala sesak nafas dan tremor.



Terapi Non Farmakologi

Perubahan Gaya hidup seperti:

1.      Melakukan pembedahan yaitu thyroidectomy

2.      Menjaga pola hidup sehat cukup asupan garam.

3.      Melakukan aktifitas fisik yang seimbang.





DAFTAR PUSTAKA



Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid. InfoDATIN. ISSN 2442-7659.

Dipiro, Joseph T., et al, 2009, Pharmacotherapy Handbooks: A pathophisologic approach, 7th ed, Mc Graw Hill, New York.

Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey. 2015. Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach. Ninth Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States of America.

0 komentar:

Posting Komentar