Selasa, 10 September 2019

TUGAS PENGUJIAN SEDIAAN EMULSI


TUGAS KELOMPOK

PENGUJIAN SEDIAAN EMULSI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata  kuliah Farmasi Industri

pada Program Profesi Apoteker




UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS FARMASI

2018


Pengujian Sediaan Emulsi

A.    Organoleptis

     Pengamatan organoleptis dilakukan dengan mengamati terjadinya perubahan warna, bentuk, dan bau. 


B.     Uji pH

     Uji pH dapat dilakukan menggunakan pH meter pada suhu ruang. Pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

1.      Sebelum pengukuran, elektrode dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan pH 7.       

2.      pH diukur dengan cara mencelupkan elektrode kedalam sediaan emulsi uji.

3.      Nilai pH yang muncul kemudian dicatat.

 



Gambar 1. Alat pH meter


C.    Penentuan Bobot Jenis

Bobot jenis diukur menggunakan piknometer pada suhu 29°C. Piknometeryang bersih dan kering ditimbang (A g) lalu diisi dengan air dan ditimbang (A1g). Air dikeluarkan dari piknometer dan piknometer dibersihkan. Sediaan emulsi lalu diisikan ke dalam
piknometer dan ditimbang (A2 g). Bobot jenis sediaan diukur dengan perhitungan sebagai berikut :

Bobot jenis =  (A2-A/A1-A) x 1g/ml (suhu 29°C)
                                         

D.    Pengujian Viskositas

            Kekentalan atau viskositas adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk mengerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melalui permukaan datar lain dalam kondisi bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan. Pengujian vikositas dapat mengunakan alat viskometer seperti viskometer ostwald dan viskometer ubbelohde.

a)      Viskometer ostwald : isi tabung dengan jumlah tertentu cairan. Lalu atur miniskus cairan dalam tabung kapiler. Buka kedua tabung pengisi dan tabung kapiler, agar cairan dapat mengalir bebas ke dalam wadah melawa tekanan atmosfir. Catat waktu dalam detik yang di perlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas bawah dalam tabung kapiler.

b)      Viskometer ubbelohde : masukkan sejumlah cairan ke dalam tabung pengisi dan pindahkankan ke dalam tabung kapiler dengan pengisapan perlahan dan hati-hati untuk mencegah terbentuk gelembung udara dalam cairan dengnan menutup lubang  tabung pengisi. Atur meniskus cairan dalam tabung kapiler. Buka lubang udara dan tabung kapiler agar cairan dapat mengalir bebas melawan tekanan atmosfir. Catat waktu dalam detik yang di perlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas bawah dalam tabung kapiler.

c)      Pengujian nilai viskositas sediaan emulsi dilakukan menggunakan alat viscometer Brookfield. Sediaan emulsi ditempatkan dalam wadah lalu viskometer dinyalakan pada 100 rpm, kemudian nilai viskositas dicatat.





Gambar 2. Alat Viskometer


Kalibrasi Viskometer

            Viskometer dikalibrasi dengan menggunakan minyak yang sudah diketahui viskositasnya. Lalu hitung konstanta viskometer dengan rumus :

            k = v/dt

            dengan v : kekentalan yang diketahui dalam sentipoise

                        d : bobot jenis cairan uji

                        t : waktu mengalir dalam detik

untuk mengetahui viskositas cairan uji, maka rumus yang digunakan :

            V = k x dt

            Dengan k = konstanta viskometer

                         d : bobot jenis cairan uji

                         t : waktu mengalir dalam detik


E.     Volome Terpindahkan

Penentuan volume terpindahkan bertujuan untuk menjamin bahwa emulsi yang dikemas dalam wadah dosis ganda dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dari 250 ml. Jika dipindahkan dari wadahnya akan memberikan volume sediaan yang tertera pada etiket.

Interprestasi penafsirannya yaitu :

1)      Volume rata-rata campuran emulsi yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satu pun volume wadah kurang dari 95% dari volume pada etiket.

2)      Volume rata-rata emulsi yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari 1 dari 30 wadah volume kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90% dari yang tertera di etiket.


F.     Penentuan Tipe Emulsi

Tipe emulsi ada dua jenis, yaitu :

1)      Tipe emulsi a/m

2)      Tipe emulsi m/a

Penentuan tipe emulsi dapat ditetapkan dengan dua cara :

1)      Uji kelarutan zat warna

Menggunakan zat warna yang larut dalam air misalnya metilen blue atau amaranth.

2)      Uji pengencaran

Dengan ketercampuran atau kelarutan pelarut air.

            Hasil Uji

Untuk tipe emulsi m/a : emulsi akan keluar naik oleh zat warna larut air dan dapat diencerkan dengan pelarut air.

Untuk tipe emulsi a/m : emulsi akan membentuk titik globul yang tersebar dan tidak dapat diencerkan dengan pelarut air.

G.    Penentuan Ukuran Globul

Dilakukan dengan menggunakn mikroskop atau dengan penghitung elektronik, dilakukan untuk mengetahui stabilitas emulsi. Emulsi yang baik memeiliki ukuran globul berkisar 0,25 – 10 mikrometer dan mengikuti distribusi normal.


H.    Pengamatan Redispersibilitas

Dilakukan untuk mengetahui kestabilan emulsi. Emulsi didiamkan dalam jangka waktu tertentu hingga terjadi pemisahan fasa. Kemudian dilakukan pengocokan dengan ayunan konstan, lalu dihitung banyaknya kocokan hingga emulsi homogen kembali. 


DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Depkes RI
Lachman, et.al. 2008. Teori dan Prakter Industri Farmasi ed. III. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
Martin, et.al. 2008. Farmasi Fisik ed. III. Jakarta : Penerbit UI press
Syamsuni. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC

1 komentar:

michelle mengatakan...

Numpang promo ya Admin^^
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~

Posting Komentar