TUGAS KELOMPOK
PENGUJIAN
SEDIAAN EMULSI
Diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Farmasi Industri
pada Program Profesi Apoteker
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
FAKULTAS
FARMASI
2018
Pengujian Sediaan Emulsi
A.
Organoleptis
Pengamatan organoleptis dilakukan dengan
mengamati terjadinya perubahan warna, bentuk, dan bau.
B.
Uji pH
Uji pH dapat dilakukan menggunakan pH
meter pada suhu ruang. Pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1.
Sebelum pengukuran, elektrode
dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan pH 7.
2.
pH diukur dengan cara mencelupkan
elektrode kedalam sediaan emulsi uji.
3.
Nilai pH yang muncul kemudian
dicatat.
Gambar 1. Alat pH meter
C.
Penentuan Bobot Jenis
Bobot jenis diukur menggunakan piknometer
pada suhu 29°C. Piknometeryang bersih dan kering ditimbang (A g) lalu diisi
dengan air dan ditimbang (A1g). Air dikeluarkan dari piknometer dan piknometer
dibersihkan. Sediaan emulsi lalu diisikan ke dalam
piknometer dan ditimbang (A2 g). Bobot jenis sediaan diukur dengan perhitungan sebagai berikut :
piknometer dan ditimbang (A2 g). Bobot jenis sediaan diukur dengan perhitungan sebagai berikut :
Bobot jenis = (A2-A/A1-A) x 1g/ml (suhu 29°C)
D.
Pengujian Viskositas
Kekentalan atau viskositas adalah suatu sifat cairan yang
berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan
sebagai gaya yang diperlukan untuk mengerakkan secara berkesinambungan suatu
permukaan datar melalui permukaan datar lain dalam kondisi bila ruang diantara
permukaan tersebut diisi dengan cairan. Pengujian vikositas dapat mengunakan
alat viskometer seperti viskometer ostwald dan viskometer ubbelohde.
a)
Viskometer ostwald : isi tabung
dengan jumlah tertentu cairan. Lalu atur miniskus cairan dalam tabung kapiler.
Buka kedua tabung pengisi dan tabung kapiler, agar cairan dapat mengalir bebas
ke dalam wadah melawa tekanan atmosfir. Catat waktu dalam detik yang di
perlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas bawah dalam tabung
kapiler.
b)
Viskometer ubbelohde : masukkan sejumlah
cairan ke dalam tabung pengisi dan pindahkankan ke dalam tabung kapiler dengan
pengisapan perlahan dan hati-hati untuk mencegah terbentuk gelembung udara
dalam cairan dengnan menutup lubang
tabung pengisi. Atur meniskus cairan dalam tabung kapiler. Buka lubang
udara dan tabung kapiler agar cairan dapat mengalir bebas melawan tekanan
atmosfir. Catat waktu dalam detik yang di perlukan cairan untuk mengalir dari
batas atas hingga batas bawah dalam tabung kapiler.
c)
Pengujian nilai viskositas sediaan
emulsi dilakukan menggunakan alat viscometer
Brookfield. Sediaan emulsi ditempatkan dalam wadah lalu viskometer
dinyalakan pada 100 rpm, kemudian nilai viskositas dicatat.
Gambar 2. Alat Viskometer
Kalibrasi Viskometer
Viskometer dikalibrasi
dengan menggunakan minyak yang sudah diketahui viskositasnya. Lalu hitung
konstanta viskometer dengan rumus :
k = v/dt
dengan v : kekentalan
yang diketahui dalam sentipoise
d : bobot
jenis cairan uji
t : waktu
mengalir dalam detik
untuk mengetahui viskositas cairan uji, maka rumus yang
digunakan :
V = k x dt
Dengan k = konstanta
viskometer
d : bobot jenis cairan uji
t : waktu mengalir dalam detik
E.
Volome Terpindahkan
Penentuan volume terpindahkan bertujuan untuk
menjamin bahwa emulsi yang dikemas dalam wadah dosis ganda dengan volume yang
tertera di etiket tidak lebih dari 250 ml. Jika dipindahkan dari wadahnya akan
memberikan volume sediaan yang tertera pada etiket.
Interprestasi penafsirannya yaitu :
1)
Volume rata-rata campuran emulsi
yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satu pun volume
wadah kurang dari 95% dari volume pada etiket.
2)
Volume rata-rata emulsi yang
diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari 1 dari 30
wadah volume kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90% dari yang tertera di etiket.
F.
Penentuan Tipe Emulsi
Tipe emulsi ada dua jenis, yaitu :
1)
Tipe emulsi a/m
2)
Tipe emulsi m/a
Penentuan tipe emulsi dapat ditetapkan dengan dua cara :
1)
Uji kelarutan zat warna
Menggunakan zat warna
yang larut dalam air misalnya metilen blue atau amaranth.
2)
Uji pengencaran
Dengan ketercampuran atau
kelarutan pelarut air.
Hasil Uji
Untuk tipe emulsi m/a : emulsi akan keluar naik oleh zat
warna larut air dan dapat diencerkan dengan pelarut air.
Untuk tipe emulsi a/m : emulsi akan membentuk titik
globul yang tersebar dan tidak dapat diencerkan dengan pelarut air.
G.
Penentuan Ukuran Globul
Dilakukan dengan menggunakn mikroskop atau dengan penghitung
elektronik, dilakukan untuk mengetahui stabilitas emulsi. Emulsi yang baik memeiliki
ukuran globul berkisar 0,25 – 10 mikrometer dan mengikuti distribusi normal.
H.
Pengamatan Redispersibilitas
Dilakukan untuk mengetahui kestabilan emulsi. Emulsi
didiamkan dalam jangka waktu tertentu hingga terjadi pemisahan fasa. Kemudian
dilakukan pengocokan dengan ayunan konstan, lalu dihitung banyaknya kocokan
hingga emulsi homogen kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes
RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Depkes RI
Lachman,
et.al. 2008. Teori dan Prakter Industri Farmasi ed. III. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
Martin,
et.al. 2008. Farmasi Fisik ed. III. Jakarta : Penerbit UI press
Syamsuni.
2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
Posting Komentar