MAKALAH
UJI
EVALUASI GRANUL
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi
Industri
pada Program Sarjana Profesi Apoteker
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
2018
1.
Pemeriksaan
Organoleptis
Meliputi pemeriksaan warna, aroma dan
rasa.
2.
Waktu alir dan sudut diam
Granul dimasukkan
ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar
dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir granul dicatat dan sudut diamnya
dihitung dengan mengukur diameter dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari
mulut corong. Waktu alir dipersyaratkan dengan sudut diam tidak lebih dari 30o
(Aulton, 1988; Liebermann & Lachman, 1986)
3.
Uji Kompresibilitas (Aulton, 1988 & FI IV, 1995)
Timbang 100 g
granul masukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya, kemudian granul
dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, catat volume uji sebelum
dimampatkan (Vo) dan volume setelah dimampatkan dengan pengetukan 500 kali (V).
Perhitungan :
Alat yang digunakan :
4.
Distribusi Ukuran Partikel (Liebermann dan Lachman,
1986).
Metode ini dilakukan untuk memastikan distribusi ukuran granul mengikuti
distribusi normal. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah Granulometer
dengan prinsip granul dilewatkan melalui susunan pengayak dalam berbagai
ukuran, yang disusun bertingkat satu sama lain dengan pengayak berukuran paling
halus diletakkan di bawah. Granul yang tertinggal di tiap pengayak ditimbang
dan dihitung persentasenya serta ukuran diameternya. Distribusi ukuran granul
ditafsirkan mengikuti kurva distribusi normal.
5. Uji Homogenitas (FI I,1995)
Granul matriks
ditempatkan pada cawan petri, diratakan dan dibagi menjadi empat bagian yang
sama. Ditimbang saksama setara dengan 20 mg propranolol hidroklorida,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 mL lalu dilarutkan dengan metanol hingga
100,0 mL. Pipet larutan sebanyak 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50,0
mL dan diencerkan dengan metanol hingga 50,0 mL. Buat larutan baku pembanding
propranolol hidroklorida dengan menimbang saksama 20 mg Propranolol HCl baku
pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL, larutkan dengan metanol
hingga 100,0 mL. Pipet larutan sebanyak 5,0 mL masukkan ke dalam labu tentukur 50,0
mL lalu encerkan dengan metanol hingga 50,0 mL. Ukur serapan pada panjang gelombang
maksimum, kadar dihitung dengan rumus :
6. Uji Kelembaban
Pengujian ini
diperuntukan pada metode granulasi basah, dimana digunakan air atau pelarut
lain sebagai akivatr pengikatnya. Aranya adalah:
·
Timbang
10 g granul yang telah dikeringkan
·
Ssimpan
pada alat uji kelembaban dan nyalakan lampu pemanas pada suhu berkisar 70 – 80oC.
·
Perhatikan
penurunan bobot granul, bila bobot granul telah stabil selama ± 1 menit berarti
telah selesai.
·
Catat
bobot awal, bobot akhir dang hitung :
Persyaratan : 2-4%
Alat yang digunakan :
DAFTAR PUSTAKA
Agoes
G., 2012. Sediaan Farmasi Padat (SFI-6).
Penerbit ITB. Bandung. Hlm. 280, 28
Aulton,
M.E. 1988. Pharmaceutics: The Science of
Dosage Form Design. Churchill Living Stone. London : 1988 : 204-6.
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope
Indonesia, Ed. III. Dirjen POM. Jakarta : 510, 729.
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope
Indonesia, Ed IV. Dirjen POM. Jakarta : 488 – 9, 515 –
Liebermann,
H.A., and Lachman, L. 1986. The Theory
and Practice of Industrial Pharmacy. 3th ed. Marcel Decker Inc. New York.
Diterjemahkan oleh Suyatmi S. 1994. UI Press. Jakarta: 645-6, 697-703, 777,
929, 934 –7.
Voigt
R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi. Edisi 5. Terjemahan : S. Noerono.
UGM Press. Yogyakarta. Hlm. 33-41, 161.
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^
Posting Komentar