TUGAS KELOMPOK
PENGUJIAN SEDIAAN
EMULGEL
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Farmakoterapi Terapan
Pada Program Studi
Profesi Apoteker
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
2018
Definisi
Emulsi adalah
sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain,
dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase
terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak metupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak (Dirjen POM, 1995)
terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak metupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak (Dirjen POM, 1995)
Gel,
kadang-kadang disebut jeli, merupakan sistem
semipadat terdiri dari suspimsi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil
atau molekul organik
yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Dirjen POM, 1995)
Ketika gel dan emulsi digunakan dalam bentuk gabungan dalam
sediaan maka akan menjadi emulgel. Emulgel telah muncul sebagai salah satu sediaan
topikal yang paling menarik dalam sistem penghantaran obat karena memiliki
kontrol rilis system ganda yaitu gel dan emulsi. Tujuan utama di balik
perumusan ini adalah pengiriman obat
hidrofobik untuk sirkulasi sistemik melalui kulit (Vikas Singla, et. al. 2012)
Uji Karakteristik
Emulgel
a.
Pengamatan
organoleptis
Pemeriksaan organoleptis mikroemulsi gel
meliputi pengamatan visual pada warna, bentuk dan bau (Tyagiet al., 2012).
b.
Pengujian homogenitas
Sampel sediaan mikroemulsi gel diletakan
di atas kaca objek kemudian ditekan dengan kaca objek lain hingga merata,
kemudian diamati homogenitas sediaannya secara visual.
c.
Pengukuran pH
Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH
meter pada suhu ruang, pH sediaan ditentukan dengan menggunakan pH meter
digital yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer yang cocok (Patel and
Patel, 2012). Pertama-tama elektroda dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan
pH 7. Elektroda lalu dicelupkan ke dalam sediaan hingga nilai pH muncul di
layar. Hasil pH dicatat (Depkes RI, 1995).
d. Pengukuran viskositas
Pengukuran viskositas formulasi
mikroemulsi gel ditentukan pada suhu 370C menggunakan viskometer
Brookfield dengan ukuran spindle 62 pada berbagai kecepatan (Patel et al., 2014).
e. Uji daya sebar
Sediaan sebanyak 0,5 gram diletakkan dalam
lingkaran dengan diameter 1 cm yang telah ditandai di atas kaca, di mana kaca
kedua ditempatkan diatasnya. Lalu diberikan beban sebesar 500 g dan didiamkan
selama 5 menit, kemudian diukur diameter penyebarannya (Patel et al., 2014).
f.
Penetepan pH
Penetapan pH menggunakan alat pH meter.
Sebelum dilakukan pengujian pada sediaan alat harus dikalibrasi menggunakan dapar dengan pH 4,7, dan 9. Setelah
itu elektroda pada alat dimasukkan ke dalam sediaan, kemudian hasil dibaca
pada alat setelah angka stabil (symbol akar muncul pada layar). Untuk
pengujian selanjutnya elektroda dibilas menggunakan aquadest. Pengukuran
dilakukan pada suhu 25oC±2o.
g.
Penetepan sifat
alir
Pengukuran sifat alir dilakukan dengan
menggunakan alat viscometer Brookfield dengan cara menguji sediaan pada setiap
kecepatan sudut yang bertingkat yakni dimulai pada kecepatan 5,10,20,50, dan
100 rpm kemudian diturunkan menggunakan spindel yang sesuai.
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^
Posting Komentar