Jumat, 01 Mei 2020

Analisis Kasus Diabetes Mellitus berdasarkan SOAP



Analisis Kasus Diabetes Mellitus berdasarkan SOAP

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakoterapi Terapan











PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018




Kasus

Seorang laki-laki Tn. M berumur 50 tahun datang ke rumah sakit melakukan pemeriksaan dengan keluhan pandangan kabur, mudah haus, banyak makan mudah lapar dan sering buang air kecil. Dia memiliki tekanan darah 155/100mmHg TB 163 cm dan BB 85 kg BMI 32. Sebelumya dia telah diberi pengobatan hipertensi berupa pengobatan tunggal captopril 20mg/hari selama 1 tahun. Kemudian pasien menjalani tes Glukosa darah sewaktu dan didapati kadar glukosa 264 mg/dl lalu pasien disarankan rawat inap untuk memastikan diagnosa DM. Setelahdiukur glukosa puasanya pasien didiagnosa terkena Diabetes melitus, hipertensi dan hiperlipidemia lalu pasien diberi pengobatan glipizide 2,5mg, metformin 250mg, simvastatin 10 mg dan Captopril 20 mg. Pasien memiliki riwayat Ayah mengalami DM.

Hasil laboratorium

Parameter
Tanggal Pemeriksaan
Nilai Normal
20/03/2018
Hb
6
13,5-17,5 g%
Hct
18
41-53%
Ureum
40
10-50 mg/dl
Kreatinin
1,15
0,80-1,50 mg/dl
Leukosit
5,6
4,1-10,9 ribu/ mmk
Eritrosit
3.5
4,5-5,9 Juta/mmk
Glukosa Puasa
130
70-100 mg/dl
Glukosa Sesaat
264
70-140 mg/dl
Natrium
132
130-160 mmol/L
Kalium
4,0
3,5-5,5 mmol/L
Klorida
95
94-111 mmol/L
Kalsium
2,08
2,02-2,60 mmol/L
LDL
130mg/dL
Tinggi (Normal <100 mg/dL)
HDL
40 mg/dL
Normal(Normal 4059 mg/dL)
Kolesterol
250 mg/dL
Tinggi (Normal <200 mg/dL)
TD (mmHg) :20/03 : 155/100 : 21/03 : 150/80
Suhu(ºC) : 20/03 :  38ºC ; 21/03: 38ºC
Respirasi (x/menit) : 20/03 : 24
Nadi (x/menit) : 20/03 : 120, 21/03 : 110





A.      Definisi

Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah suatu gangguan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dengan gangguan metabolisme lipid,protein dan karbohidrat akibat insufesiensi insulin. (Depkes RI,2005).



B.       Hasil Terapi yang diharapkan

Secara keseluruhan tujuan terapi adalah untuk menurunkan kemungkinan komplikasi,mengurangi mortalitas dan menambah kualitas hidup.

Pembahasan Kasus

Subjektif

-          Pasien Tn.M umur 55 tahun

-          Pandangan kabur, mudah haus, banyak makan mudah lapar dan sering buang air kecil.

-          Riwayat penyakit : Hipertensi

-          Riwayat Pengobatan : Captopril 20 mg/hari

Objektif

-          TB 163, BB 85 kg BMI 32

-          Hasil Lab

Parameter
Tanggal Pemeriksaan
Nilai Normal
20/03/2018
Hb
6
13,5-17,5 g%
Hct
18
41-53%
Ureum
40
10-50 mg/dl
Kreatinin
1,15
0,80-1,50 mg/dl
Leukosit
5,6
4,1-10,9 ribu/ mmk
Eritrosit
3.5
4,5-5,9 Juta/mmk
Glukosa Puasa
130
70-100 mg/dl
Glukosa Sesaat
264
70-140 mg/dl
Natrium
132
130-160 mmol/L
Kalium
4,0
3,5-5,5 mmol/L
Klorida
95
94-111 mmol/L
Kalsium
2,08
2,02-2,60 mmol/L
LDL
130mg/dL
Tinggi (Normal <100 mg/dL)
HDL
40 mg/dL
Normal(Normal 4059 mg/dL)
Kolesterol
250 mg/dL
Tinggi (Normal <200 mg/dL)
TD (mmHg) :20/03 : 155/100 : 21/03 : 150/80
Suhu(ºC) : 20/03 :  38ºC ; 21/03: 38ºC
Respirasi (x/menit) : 20/03 : 24
Nadi (x/menit) : 20/03 : 120, 21/03 : 110



Assesment

-          Diagnosis dokter : hipertensi, Diabetes melitus tipe 2 dan hiperlipidemia

-          Masalah DRP :

a.       Penggunaan glipizide/metformin terjadi interaksi dengn captopril yaitu meningkatkan kadar glipizide dan metformin sehingga menaikkan resiko hipoglikemik. Perlu diadakan pemantauan gula darah secara rutin.

b.      Pada hasil lab nilai hb dan hct dibawah normal. Pasien Tn M mengalami anemia sehingga harus diberikan obat anemia seperti eritopoietin. Obat ini berguna untuk proses pematangan sel darah merah.

Plan

-          Menambah obat antianemia eritropietin

-          Pasien melakukan terapi fisik untuk menrunkan berat badan

-          Pasien dipantau gula darah nya untuk memantau kemungkinan hipoglikemia.

Analisis Drug Related Problem

Jenis DRP
Keterangan
Indikaasi yang tidak ditangani
Anemia. Sebaiknya ditambahkan eritropotein untuk mengatasi anemia.
Pilihan obat yang kurang tepat
-
Penggunaan obat tanpa indikasi
-
Dosis terlalu kecil
-
Dosis terlalu besar
-
Reaksi obat yang tidak dikehendaki
-
Interaksi Obat
Adanya interaksi glipizide dan metformin dengan captopril yaitu menambah kemungkinan terjadinya hipoglikemia sehingga pemantauan kadar gula darah rutin harus dilakukan.
Gagal menerima obat
-



Pada kasus diatas pasien positif didiagnosa mengidap diabetes melitus karena kadar gula darah sesaat dan kadar gula darah puasa melebihi kadr gula darah normal dan bisa ditarik kesimpulan bahwa pasien positif diabetes melitus (Depkes RI, 2005). Penggunaan metformin dan glipirizide diharapkan dapat menurunkan kadar gula darah namun terjadi interaksi antar obat yaitu dengan obat antihipertensiny yaitu captopril. Interaksi ini memungkinkan terjadiya kasus hipoglikemia tinggi sehingga sangat diperlukan pemantaun kadar gula darah asien secara rutin.

Pada hasil tes laboratorium diatas juga ditemukan bahwa kadar hb dan hct psien yang rendah yang menandakan bahwa pasien mengalami anemia sehingga diperlukan obat antianemia yaitu berupa eritopotein. Terapi fisik juga sangat diperlukan seperti aerobic untuk menurunkan berta badan sehingga dapat menyeimbangkan kadar gula darah.



Tabel 1. klasifikasi LDL, Total dan HDL kolesterol menurut NCEP (National Cholesterol Education Program).



Tabel 2. Klasifikasi Tekanan darah menurut Dipiro edisi ke 9



Terapi Non Farmakologi

Perubahan Gaya hidup seperti:

1.      Penurunan Berat Badan bisa dilakukan dengan mengikuti aerobic

2.      Diet makanan karbohidrat lemak dan protein.

3.      Melakukan diet makanan berlemak jenuh dan kolesterol.

4.      Menambah asupan makanan berserat.

5.      Berhenti merokok.

6.      Tidak mengkonsumsi Alkohol.

7.      Melakukan kegiatan fisik minimal 30 menit satu hari seperti : jalan kaki, bersepeda,berlari, berenang atau senam.

8.      Apabila terapi diatas dijalankan dengan rutin dapat menambah kualitas hidup dan menurunkan mortalitas



DAFTAR PUSTAKA



Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pharmaceutical Care utnuk Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta.

Dipiro, Joseph T., et al, 2009, Pharmacotherapy Handbooks: A pathophisologic approach, 7th ed, Mc Graw Hill, New York.

Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey. 2015. Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach. Ninth Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States of America.

National Cholesterol Education Program. 2001. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). National Institute of Health Publication No. 01-3670

0 komentar:

Posting Komentar