Analisis Kasus Diabetes
Mellitus berdasarkan SOAP
Diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Farmakoterapi Terapan
PROGRAM STUDI PROFESI
APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
2018
Kasus
Seorang
laki-laki Tn. M berumur 50 tahun datang ke rumah sakit melakukan pemeriksaan
dengan keluhan pandangan kabur, mudah haus, banyak makan mudah lapar dan sering
buang air kecil. Dia memiliki tekanan darah 155/100mmHg TB 163 cm dan BB 85 kg
BMI 32. Sebelumya dia telah diberi pengobatan hipertensi berupa pengobatan
tunggal captopril 20mg/hari selama 1 tahun. Kemudian pasien menjalani tes
Glukosa darah sewaktu dan didapati kadar glukosa 264 mg/dl lalu pasien
disarankan rawat inap untuk memastikan diagnosa DM. Setelahdiukur glukosa
puasanya pasien didiagnosa terkena Diabetes melitus, hipertensi dan
hiperlipidemia lalu pasien diberi pengobatan glipizide 2,5mg, metformin 250mg,
simvastatin 10 mg dan Captopril 20 mg. Pasien memiliki riwayat Ayah mengalami
DM.
Hasil
laboratorium
Parameter
|
Tanggal Pemeriksaan
|
Nilai Normal
|
20/03/2018
|
||
Hb
|
6
|
13,5-17,5 g%
|
Hct
|
18
|
41-53%
|
Ureum
|
40
|
10-50 mg/dl
|
Kreatinin
|
1,15
|
0,80-1,50 mg/dl
|
Leukosit
|
5,6
|
4,1-10,9 ribu/ mmk
|
Eritrosit
|
3.5
|
4,5-5,9 Juta/mmk
|
Glukosa Puasa
|
130
|
70-100 mg/dl
|
Glukosa Sesaat
|
264
|
70-140 mg/dl
|
Natrium
|
132
|
130-160 mmol/L
|
Kalium
|
4,0
|
3,5-5,5 mmol/L
|
Klorida
|
95
|
94-111 mmol/L
|
Kalsium
|
2,08
|
2,02-2,60 mmol/L
|
LDL
|
130mg/dL
|
Tinggi (Normal <100 mg/dL)
|
HDL
|
40 mg/dL
|
Normal(Normal 40 – 59 mg/dL)
|
Kolesterol
|
250 mg/dL
|
Tinggi (Normal <200 mg/dL)
|
TD (mmHg) :20/03 : 155/100 : 21/03 : 150/80
|
||
Suhu(ºC) : 20/03 :
38ºC ; 21/03: 38ºC
|
||
Respirasi (x/menit) : 20/03 : 24
|
||
Nadi (x/menit) : 20/03 : 120, 21/03 : 110
|
A. Definisi
Diabetes Melitus
Diabetes
melitus adalah suatu gangguan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah dengan gangguan metabolisme lipid,protein dan karbohidrat akibat
insufesiensi insulin. (Depkes RI,2005).
B. Hasil
Terapi yang diharapkan
Secara keseluruhan tujuan terapi
adalah untuk menurunkan kemungkinan komplikasi,mengurangi mortalitas dan
menambah kualitas hidup.
Pembahasan
Kasus
Subjektif
-
Pasien
Tn.M umur 55 tahun
-
Pandangan
kabur, mudah haus, banyak makan mudah lapar dan sering buang air kecil.
-
Riwayat
penyakit : Hipertensi
-
Riwayat
Pengobatan : Captopril 20 mg/hari
Objektif
-
TB
163, BB 85 kg BMI 32
-
Hasil
Lab
Parameter
|
Tanggal Pemeriksaan
|
Nilai Normal
|
20/03/2018
|
||
Hb
|
6
|
13,5-17,5 g%
|
Hct
|
18
|
41-53%
|
Ureum
|
40
|
10-50 mg/dl
|
Kreatinin
|
1,15
|
0,80-1,50 mg/dl
|
Leukosit
|
5,6
|
4,1-10,9 ribu/ mmk
|
Eritrosit
|
3.5
|
4,5-5,9 Juta/mmk
|
Glukosa Puasa
|
130
|
70-100 mg/dl
|
Glukosa Sesaat
|
264
|
70-140 mg/dl
|
Natrium
|
132
|
130-160 mmol/L
|
Kalium
|
4,0
|
3,5-5,5 mmol/L
|
Klorida
|
95
|
94-111 mmol/L
|
Kalsium
|
2,08
|
2,02-2,60 mmol/L
|
LDL
|
130mg/dL
|
Tinggi (Normal <100 mg/dL)
|
HDL
|
40 mg/dL
|
Normal(Normal 40 – 59 mg/dL)
|
Kolesterol
|
250 mg/dL
|
Tinggi (Normal <200 mg/dL)
|
TD (mmHg) :20/03 : 155/100 : 21/03 : 150/80
|
||
Suhu(ºC) : 20/03 :
38ºC ; 21/03: 38ºC
|
||
Respirasi (x/menit) : 20/03 : 24
|
||
Nadi (x/menit) : 20/03 : 120, 21/03 : 110
|
Assesment
-
Diagnosis
dokter : hipertensi, Diabetes melitus tipe 2 dan hiperlipidemia
-
Masalah
DRP :
a. Penggunaan
glipizide/metformin terjadi interaksi dengn captopril yaitu meningkatkan kadar
glipizide dan metformin sehingga menaikkan resiko hipoglikemik. Perlu diadakan
pemantauan gula darah secara rutin.
b. Pada hasil lab nilai hb dan hct dibawah normal. Pasien Tn
M mengalami anemia sehingga harus diberikan obat anemia seperti eritopoietin.
Obat ini berguna untuk proses pematangan sel darah merah.
Plan
-
Menambah
obat antianemia eritropietin
-
Pasien
melakukan terapi fisik untuk menrunkan berat badan
-
Pasien
dipantau gula darah nya untuk memantau kemungkinan hipoglikemia.
Analisis Drug Related
Problem
Jenis DRP
|
Keterangan
|
Indikaasi yang tidak ditangani
|
Anemia. Sebaiknya ditambahkan
eritropotein untuk mengatasi anemia.
|
Pilihan obat yang kurang tepat
|
-
|
Penggunaan obat tanpa indikasi
|
-
|
Dosis terlalu kecil
|
-
|
Dosis terlalu besar
|
-
|
Reaksi obat yang tidak
dikehendaki
|
-
|
Interaksi Obat
|
Adanya interaksi glipizide dan
metformin dengan captopril yaitu menambah kemungkinan terjadinya hipoglikemia
sehingga pemantauan kadar gula darah rutin harus dilakukan.
|
Gagal menerima obat
|
-
|
Pada kasus
diatas pasien positif didiagnosa mengidap diabetes melitus karena kadar gula
darah sesaat dan kadar gula darah puasa melebihi kadr gula darah normal dan
bisa ditarik kesimpulan bahwa pasien positif diabetes melitus (Depkes RI,
2005). Penggunaan metformin dan glipirizide diharapkan dapat menurunkan kadar
gula darah namun terjadi interaksi antar obat yaitu dengan obat antihipertensiny
yaitu captopril. Interaksi ini memungkinkan terjadiya kasus hipoglikemia tinggi
sehingga sangat diperlukan pemantaun kadar gula darah asien secara rutin.
Pada hasil tes
laboratorium diatas juga ditemukan bahwa kadar hb dan hct psien yang rendah
yang menandakan bahwa pasien mengalami anemia sehingga diperlukan obat
antianemia yaitu berupa eritopotein. Terapi fisik juga sangat diperlukan
seperti aerobic untuk menurunkan berta badan sehingga dapat menyeimbangkan
kadar gula darah.
Tabel 1. klasifikasi LDL, Total dan HDL
kolesterol menurut NCEP (National Cholesterol Education Program).
Tabel 2.
Klasifikasi Tekanan darah menurut Dipiro edisi ke 9
Terapi
Non Farmakologi
Perubahan Gaya hidup seperti:
1. Penurunan Berat Badan bisa dilakukan dengan mengikuti
aerobic
2. Diet makanan karbohidrat lemak dan protein.
3. Melakukan diet makanan berlemak jenuh dan kolesterol.
4. Menambah asupan makanan berserat.
5. Berhenti merokok.
6. Tidak mengkonsumsi Alkohol.
7. Melakukan kegiatan fisik minimal 30 menit satu hari
seperti : jalan kaki, bersepeda,berlari, berenang atau senam.
8. Apabila terapi diatas dijalankan dengan rutin dapat
menambah kualitas hidup dan menurunkan mortalitas
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pharmaceutical
Care utnuk Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta.
Dipiro, Joseph
T., et al, 2009, Pharmacotherapy
Handbooks: A pathophisologic approach, 7th ed, Mc Graw Hill, New York.
Dipiro,
J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey. 2015. Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach.
Ninth Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States of
America.
National
Cholesterol Education Program. 2001. Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment
Panel III). National Institute of Health Publication No. 01-3670
0 komentar:
Posting Komentar